KOMPASentertainment |
Main Gitar Jangan Setengah-setengah, Unik Sekalian atau Jago Sekalian! Posted: 03 Jul 2012 07:37 PM PDT JAKARTA, KOMPAS.com - Andy Owen datang menghampiri. Masih berlaku sebagai master of ceremony dan belum menenteng-nenteng gitar elektriknya. Lalu meluncur pertanyaan paling dasar dengan maksud memancing Balawan untuk membuka diri lebih lebar; apa yang kini tengah dilakukan Balawan sebagai gitaris kelas dunia. Balawan pun spontan menjawab, "Kesibukan saya jalan-jalan. Juga bikin rekaman, sudah tujuh album yang saya hasilkan.". Setelah selintas bercerita tentang dua komposisi yang baru saja dimainkannya, Balawan mengungkapkan tentang betapa sulitnya memainkan gitar dua leher yang justru menjadi trade mark-nya itu. "Sampai sekarang pun saya masih belajar," akunya. Kepada penonton Extra Ordinary Guitar in Concert yang memenuhi Gedung Titan, Bintaro, Sabtu (30/6/2012) lalu, Balawan bercerita mengenai gitar barunya yang baru selesai dua hari sebelumnya, sebuah gitar customize yang menurutnya dipesan dari perajin gitar di Surabaya. Balawan berterus-terang (mungkin biar terang terus), juga bisa memainkan hanya satu leher gitar dari dua leher gitar itu, tetapi khalayak kadung tahu Balawan adalah identik dengan gitar berleher ganda. Bedanya, gitar dua leher itu mampu menghasilkan 8 nada sekaligus secara beruntun dalam satu tarikan nafas, yang tidak mungkin terjadi pada gitar konvensional satu leher sebagaimana galibnya gitar. "Jadi seperti harpa," katanya sambil mengelus-elus leher gitar saat bercerita tentang "senjata" andalannya itu. Balawan masih memainkan tiga komposisi lainnya, dimana salah satunya adalah "Brazilian Rumba", sebelum Andy Owen sebagai MC kemudian menyilakan penonton bertanya langsung kepada jagoan gitar ini. MC memberi kesempatan kepada tiga penanya, termasuk kepada saya yang hadir sebagai pribadi tetapi tidak lepas dari pekerjaan saya sebagai jurnalis. Agar suasana interaktif Balawan dengan penonton itu terekam di sini, baiknya dimunculkan lagi "rekaman" percakapan itu yang saya ingat-ingat dengan baik: Penanya 1: Mas Balawan, sejak umur berapa Anda belajar gitar? Penonton tertawa mendengar "stand up comedy" spontan Balawan ini. Kini mik diberikan kepada saya, dimana saya perkenalkan diri sebagai penonton saja, meski saya kemudian menulis untuk Kompas.com. Saya bertindak sebagai penanya ketiga: Penanya 3: Anda main gitar solo di sini, mengapa tidak bersama Batuan Ethnic Fusion sebagaimana biasa Anda tampil? Demikianlah "rekaman" percakapan yang mengendalkan daya ingat saya, sambil menikmati sambil mengingat-ingat. Tidak sama persis, tetapi demikianlah tanta-jawab interaktif antara penonton dan Balawan, yang memberi "sensasi" sendiri kepada penonton. Ternyata, gitaris besar yang namanya sudah berkibar-kibar di jagat gitar itu adalah manusia biasa, manusia yang bisa disentuh, manusia yang bisa disapa dan menjawab pertanyaan. Malam itu Balawan bukanlah musisi yang kalau sudah merasa punya nama besar seperti berdiri di atas menara gading, susah terjangkau sapaan penonton sekalipun. Pada malam itu Balawan yang sepanjang permainannya dilakukan sambil tegak berdiri, mengakhiri penampilan solonya dengan komposisi "Nuansa Bening" dari Keenan Nasution, yang dilantunkan ulang oleh penyanyi muda Vidi Aldiano tiga tahun silam. Kepada penonton konser Balawan berjanji akan tampil kembali, beradu gitar bersama Jubing Kristianto dan bahkan sang MC, Andy Owen di penghujung acara. Sambil pamit, Balawan memanggil gitaris klasik Jubing Kristianto untuk naik ke atas pentas menggantikan dirinya yang kemudian lenyap di balik panggung. (Bersambung) |
Chef Ari Galih Mulai Berani Akting Posted: 03 Jul 2012 06:04 PM PDT JAKARTA, KOMPAS.com -- Kalau tak terbiasa, berakting di depan kamera menjadi hal yang sulit untuk dilakukan. Namun, ternyata itu tidak berlaku bagi chef Ari Galih (31) yang baru pertama kali berakting di depan kamera. Dia bermain di sebuah film yang disutradarai Hestu Saputra. "Saya menerima tawaran ini karena filmnya masih berhubungan dengan dunia memasak. Saya juga senang dengan suasana kitchen yang bagus banget," ungkap pembawa acara Harmoni Alam di sebuah televisi swasta ini. Dia akan bermain dengan August Melasz dan Agni Pratistha. Tidak hanya terlibat sebagai pemain, Ari juga mengajarkan bagaimana tingkah laku seorang chef kepada pemeran film lainnya. Sayangnya, Ari belum mau mengungkapkan judul film pertamanya itu. "Kalau judulnya, jangan dulu, ya. Biar jadi surprise," katanya. Namun, Ari memberikan sedikit bocoran informasi filmnya. "Garis besarnya sih cerita tentang perbedaan agama. Intinya perbedaan agama jangan menjadi satu alasan memunculkan konflik," ujar Ari yang ditemui pada peluncuran Nivea Men Volcano Mud, di Jakarta, pekan lalu. Satu harapan Ari yang masih ingin diwujudkan adalah membuat industri rumahan makanan Meksiko. "Makanan Meksiko, seperti nachos itu lucu, asyik bisa untuk santai di rumah atau untuk jajanan keluarga," ujarnya. (SIE) |
You are subscribed to email updates from KOMPASentertainment To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan