Isnin, 2 Julai 2012

detikcom

detikcom


Palsukan Surat Tanah, Kades dan Ketua RT Diciduk Polisi di Bogor

Posted: 02 Jul 2012 12:09 PM PDT

Selasa, 03/07/2012 02:09 WIB

Rivki - detikNews

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook

Jakarta Polisi menahan seorang kepala desa dan stafnya terkait pemalsuan surat tanah. Selain itu, seorang ketua RT juga ditangkap karena ikut terlibat dalam kasus tersebut.

"Kita tangkap 3 orang inisial HAS sebagai Kades Bojong Koneng, Babakan Madang, yang kedua AS sebagai kepala urusan desa Bojong Koneng, dan ketiga OP sebagai Ketau RT setempat," ujar Kasat Reskrim Polres Kabupaten Bogor, AKP Imron Ermawan, dalam pesan singkatnya kepada detikcom, Senin (1/7/2012).

Ketiganya ditangkap Minggu malam (30/6) di rumahnya masing-masing. Menurut Imron, mereka ditangkap karena pemalsuan akta tanah palsu.

"Mereka memalsukan surat riwayat tanah, letter c , surat keterangan tidak sengketa, surat keterangan waris yang di ketik oleh Kaur pemerintahan atas pengajuan dari RT padahal surat surat tersebut tidak sesuai dengan buku besar C desa Bojong Koneng," ungkapnya.

Ketiganya ditahan sesuai pasal 263 dan pasal 266 Juncto pasal 55&56 KUHP tentang pemalsuan surat. Dengan ancaman diatas 5 tahun penjara.

"Ketiganya sudah diamankan di Mapolres Kabupaten Bogor," tutup Imran.

(rvk/mad)

Tutup
 Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

loadingSending your message

Message has successfully sent


Indonesia Akhirnya Beli Tank Leopard US$ 280 Juta dari Jerman

Posted: 02 Jul 2012 11:01 AM PDT

Selasa, 03/07/2012 01:01 WIB

Pandu Triyuda - detikNews

Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda Connect with Facebook

Jakarta Polemik pembelian tank berbadan besar Leopard, akhirnya diputuskan. Indonesia akhirnya membeli Tank tersebut dari Jerman dengan anggaran sebesar $ 280 juta.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, di Kemenhan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta (1/7/2012). Pembelian tersebut dilakukan untuk modernisasi Alutsista terutama peralatan tempur angkatan darat.

"Direncanakan Main Battle Tank Leopard tersebut akan datang ke lndonesia sejumlah 15 Unit pada bulan Oktober 2012 dan seterusnya akan datang secara bertahap sebanyak, 100 unit sampai dengan Oktober 2014," kata Sjafrie saat jumpa pers.

Tank tersebut dibeli dari Jerman, padahal sebelumnya Indonesia sudah berniat membeli tank kelas berat itu dari negeri kincir angin Belanda.

"Pembelian Leopard diputuskan untuk membeli dari Jerman, karena proses pembelian dari Belanda dihentikan karena tidak ada kepastian dari pemerintah Belanda," ujarnya.

Alokasi anggaran yang diperlukan untuk membeli peralatan militer ini sebesar
US$ 280 juta, dengan skema pinjaman luar negeri, yang diproses sesuai blue print
Bappenas dan Kementerian Keuangan

"Tentu saja ini diikuti dengan aspek pengawasan yang dilaksanakan oleh tim pencegahan penyimpangan pengadaan barang dan jasa yang melibatkan BPKP, LKPP,Inpektorat Kemhan dan juga dari markas besar TNI," pungkasnya.

(rvk/mad)

Tutup
 Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

loadingSending your message

Message has successfully sent


Tiada ulasan:

Catat Ulasan