Sindikasi international.okezone.com |
Sandwich Tidak Sesuai Pesanan, Pria Ini Lapor Polisi Posted: 16 Jun 2012 04:10 AM PDT CONNECTICUT - Seorang pria di Amerika Serikat (AS) Rother McLennon kabarnya sangat marah mendapati sandwich pesanannya tidak sesuai dengan keinginannya. Saking marahnya, McLennon bahkan menelepon polisi untuk mengadukan masalah ini. Operator telepon yang bingung dengan pengaduan McLennon bahkan tidak melayaninya dengan serius. Sang operator mengatakan, jika McLennon tidak suka dengan sandwich itu, maka tidak seharusnya ia membelinya. Namun, McLennon tetap bersikeras untuk mempersoalkan masalah sandwich tersebut. "Saya memesan sandwich dengan sedikit kalkun dan ham. Namun, banyak mayones dan keju. Mereka membuat segalanya menjadi lebih rumit. Tampaknya mereka juga ingin mempermainkan Saya. Jadi, apakah Anda bisa datang dan membantu menyelesaikan masalah ini?" ujar McLennon seperti yang diberitakan Digital Spy, Sabtu (16/6/2012). Pihak Grateful Deli menolak untuk mengganti sandwich pesanan McLennon itu. Inilah yang mendorong McLennon untuk melakukan pengaduan ke polisi. Menurut pemilik Grateful Deli, Tila Azinheira, McLennon telah memesan sebanyak 14 sandwich di restorannya. Namun, pria itu menolak membayar ketika menyadari bahwa sandwich yang datang tidak sesuai dengan pesanannya. Kendati telah membawa kasus ini ke polisi, McLennon dilaporkan telah meminta maaf kepada pemilik Grateful Deli. Ia mengatakan, ia menyesal dengan perbuatannya. McLennon pun mengatakan, bahwa ia masih berencana untuk menjadi pelanggan di restoran tersebut.(rhs) |
Presiden Abbas Desak PBB Segera Akui Palestina Posted: 16 Jun 2012 02:04 AM PDT ISTANBUL - Presiden Palestina Mahmud Abbas mendesak agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera menerima Palestina sebagai salah satu negara anggota PBB. Pernyataan itu diungkapkan Presiden Abbas dalam pidatonya pada pertemuan Forum Ekonomi Dunia (WEF) yang berlangsung di Istanbul, Turki. Abbas menegaskan selama PBB tidak menerima keanggotaan Palestina makan akan sulit membuat kemajuan ekonomi di negara itu. Ini disebabkan banyak masalah yang timbul terkait dengan pendudukan Israel atas wilayah Palestina. "Ada banyak peluang investasi di Palestina baik di bidang pariwisata, real estates, pertanian, industri, komunikasi, teknologi informasi, produksi dan distribusi listrik serta air," ujar Presiden Abbas yang dikutip Turkish Press Sabtu, (16/6/2012). Berbicara dalam forum yang sama, Presiden Abbas juga meminta agar lebih banyak orang mengunjungi Palestina dengan demikian maka rakyat Palestina akan merasa sangat terbantu dalam bidang ekonomi. "Ketika Anda datang, Anda dapat melihat langsung peristiwa yang terjadi Palestina atau mungkin mencari peluang untuk berinvestasi. Bersama kita dapat bergandengan tangan menjalin kemitraan. Dengan kekuatan ekonomi kita dapat membantu rakyat mencapai harapan yang selama ini telah mereka nantikan dengan penuh kesabaran," ujar Presiden Abbas. Presiden Abbas pun sempat menyinggung pendudukan Israel atas wilayah Palestina dengan mengatakan bahwa selama ini Israel berusaha keras untuk memisahkan Yerusalem timur dari wilayah Arab. "Saya ingin Anda mengunjungi para tahanan di Yerusalem. Tentu saja ini bukan kunjungan yang memiliki tujuan agama atau politik. Lebih dari 45 tahun sejak pendudukan Israel atas wilayah Tepi Barat namun, sayangnya solusi dua negara terus menghadapi banyak kendala. Meski disisi lain usaha Israel untuk memperluas pemukiman Yahudi tidak pernah mendapat hambatan berarti. Israel, ingin memisahkan wilayah Yerusalem timur dari wilayah Arab dengan mengisolasi Yerusalem juga penduduknya," tutur Presiden Abbas. "Tidak hanya itu mereka juga memaksa penduduk Yerusalem meninggalkan tanah air mereka. Karena itulah Saya meminta Anda untuk berkunjung ke Palestina dimana Israel tengah berupaya untuk mengubah konfigurasi sejarah dan agama. Ditambah pula dengan serangan yang tidak pernah berhenti di Tepi Barat dan Yerusalem bagian timur," ujar Presiden Abbas.(rhs) |
You are subscribed to email updates from Sindikasi international.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan