Republika Online |
Kurangi Nyeri Khitan? Oleskan Madu pada Luka Posted: 22 Jun 2012 09:19 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Banyak orang kerap merasa kesakitan setelah melakukan khitan atau sunat. Ternyata madu merupakan salah satu rahasia meredakan nyeri luka khitan. Dr. Taka Budaya M. Kes yang ditemui dalam acara Khitanan Massal yang diselenggarakan Yayasan Qurrata A'yun menuturkan, untuk mengobati luka bekas khitan seseorang dapat memanfaatkan madu. Madu alami menurut dr. Taka dipercaya lebih efektif mengeringkan bekas luka dan meredakan nyeri dibandingkan dengan obat-obatan kimia. "Cukup oleskan madu sesering mungkin sehabis khitan, terutama sehabis buang air kecil," kata dr. Taka saat ditemui sebelum acara Khitanan Massa Yayasan Qurrata A'yun, Sabtu (23/6). Selain madu, ada beberapa tips yang dapat dilakukan peserta sehabis khitan. Dr. Taka menyebutkan, salah satunya adalah dengan berhenti makan tiga jam sebelum tidur. Hal tersebut sebaiknya dilakukan selama 2-3 hari setelah sunat. "Dengan berhenti makan malam dapat mencegah testis mengalami ereksi di pagi hari. Sehingga mengurangi rasa sakit pada jahitan," kata dr. Taka. Selain itu, ia juga meminta seseorang yang habis disunat untuk tak selalu menggunakan sarung. Sebab, penggunaan sarung berkaitan dengan psikologis. Otak akan tersugesti dengan rasa sakit. |
Berapa Sih Usia Ideal untuk Dikhitan? Posted: 22 Jun 2012 08:36 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Khitan merupakan kewajiban bagi semua pria muslim. Umumnya di masyarakat, Khitan dilakukan ketika anak lelaki masuk usia sekolah dasar. Kebanyakan orangtua menunggu usia ideal pada anak untuk melakukan khitan. Padahal, menurut dr. Taka Budaya M.Kes dari LKC Dompet Dhuafa, khitan idealnya dilakukan pada usia balita. " Semakin muda usia anak melakukan khitan semakin baik. Idealnya pada usia delapan hari hingga satu tahun," kata dr. Taka saat ditemui disela-sela acara Khitanan Massal yang diselenggarakan Yayasan Qurrata A'yun, Sabtu (23/6). Sebab menurut dr. Taka, semakin muda usia untuk melakukan khitan maka semakin sedikit darah yang dikeluarkan. Namun, menurut dia banyak orangtua yang terlalu khawatir dengan anak mereka. Sehinggga jarang ada yang melakukan sunat pada anaknya di usia tersebut. Padahal menurut dr. Taka, saat ini sudah banyak teknologi canggih untuk melakukan khitan. Ia menegaskan, sebaiknya mindset masyarakat diubah mengenai waktu untuk melakukan khitan. Semakin muda, semakin baik bagi anak untuk melakukan khitan. Namun, menurutnya tak ada batasan usia maksimal untuk melakukan khitan. "Semakin muda usia, semakin sedikit pembuluh darahnya. Selain itu juga anak belum banyak mengkonsumsi berbagai makanan 'aneh'. Jadi baik untuk melakukan khitan," ujar dr. Taka. |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Gaya Hidup RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan