ANTARA - Mancanegara |
PM baru Pakistan berikrar tingkatkan hubungan dengan China Posted: 22 Jun 2012 08:01 PM PDT Islamabad (ANTARA News) - Perdana Menteri Pakistan yang baru terpilih Raja Pervez Ashraf berikrar akan lebih meningkatkan hubungan dengan China, pada saat berpidato di Majelis Nasional, badan legislatif tertinggi di negara ini. Dia mengatakan bahwa "persahabatan Pakistan dengan China lebih tinggi dari gunung dan China telah membantu kita dalam setiap jam kebutuhan dan kami lebih lanjut akan meningkatkan hubungan itu." Ashraf membuat pernyataan itu saat menjelaskan kebijakannya dalam pidato pertamanya sebagai perdana menteri baru di negara itu pada Jumat, seperti yang dilaporkan Xinhua. Mengenai hubungan luar negeri, Ashraf mengatakan, Pakistan menginginkan hubungan damai dengan negara-negara tetangga, Afghanistan, India dan Iran serta akan terus membahas segala hal penting termasuk Kashmir dengan India. Ia juga menegaskan Pakistan akan semakin memperkuat hubungan dengan dunia Muslim. Ashraf menguraikan secara singkat hubungan dengan Amerika Serikat dalam pidatonya dan mengatakan hubungan dengan AS akan didasarkan pada penentuan nasib sendiri. Mengenai isu-isu domestik, Ashraf, yang juga seorang anggota senior dari partai berkuasa Pakistan PPP, mengatakan, partainya akan menjamin pemilihan umum yang independen dan transparan yang dijadwalkan pada Maret mendatang. Ia mendesak partai-partai oposisi untuk menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi oleh negara ini. Pakistan tidak bisa lagi melakukan politik konfrontasi, katanya. "Kami anggota parlemen harus bertindak sebagai warga negara yang bertanggung jawab", ujarnya dan menambahkan bahwa PPP selalu mendukung politik konsensus. Dia mengatakan, masalah Balochistan adalah prioritas pertamanya setelah menjadi perdana menteri dan ia akan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin Baloch. Balochistan terletak di barat daya Pakistan, merupakan provinsi terbesar yang telah lama diganggu oleh separatis. Kekerasan sektarian di sana selalu terjadi setiap hari. Ashraf juga meminta teroris di negara itu untuk meletakkan senjata mereka untuk pembicaraan damai. Dia mengatakan ekstremis agama telah menyebabkan kerugian yang tak bisa diperbaiki di negara itu. Menanggapi pidato Ashraf itu, kandidat oposisi Mehtab Khan Abbasi mengatakan sebagai mantan Menteri Air dan Kelistrikan, Ashraf telah gagal mengatasi krisis listrik di negara ini. "Sekarang sebagai perdana menteri, ia akan mendorong negara itu ke dalam kegelapan putus asa," katanya. (H-AK) |
Raja Pervez Ashraf jadi PM baru Pakistan Posted: 22 Jun 2012 07:24 PM PDT Islamabad (ANTARA News ) - Majelis Nasional Pakistan, majelis rendah parlemen, Jumat memilih dengan suara mayoritas Raja Pervez Ashraf sebagai perdana menteri baru di negara itu. Ashraf, pemimpin Partai Rakyat Pakistan (PPP) yang berkuasa, menggantikan Yusuf Raza Gilani, yang didiskualifikasi oleh Mahkamah Agung Pakistan atas tuduhan penghinaan pengadilan pada awal pekan ini, untuk menjadi perdana menteri ke 25 negara tersebut. Ashraf meraih dukungan 211 suara dari 342 anggota majelis, sementara itu saingannya Mehtab Khan Abbasi dari oposisi utama Pakistan Liga Muslim (PML-N) hanya mengantongi 89 suara, kata Ketua Majelis Nasional Fahmida Mirza yang mengetuai sidang khusus, mengumumkan hasil pemungutan hasil suara, seperti dilansir Xinhua. Pervez Ashraf dalam pidato pertamanya di Majelis Nasional menjanjikan pemerintahan yang baik, mengakhiri korupsi dan menjaga hubungan baik dengan negara-negara tetangga. Dia juga meminta para gerilyawan untuk menyerahkan senjata dan bergabung dengan arus utama masyarakat nasional. PPP mencalonkan Ashraf sebagai calon baru untuk pos perdana menteri pada Jumat, sehari setelah lokal pengadilan anti-narkotika mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pilihan pertama Makhdoom Shahabuddin. Ashraf sebelumnya Menteri Teknologi Informasi di kabinet Gilani hingga Selasa ketika dibubarkan. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Air dan Kelistrikan dari Maret 2008 hingga 2011. Partai oposisi utama PML-N pimpinan Nawaz Sharif menggambarkan pemilihan Raja Pervez Ashraf sebagai perdana menteri "tidak kurang sebagai tragedi bagi negara." Berbicara kepada media di Bandara Nawabshah di Provinsi Sindh pada Jumat, dia mempertanyakan calon pemerintah dengan mengatakan "mengapa pemerintah membawa ke depan orang yang kurang terkenal. Saya merasa malu bahkan berbicara dengan nama-nama orang tersebut." Para analis politik menyatakan bahwa Presiden Zardari memilih Pervez Ashraf sebagai perdana menteri baru karena Ashraf dianggap loyal kepada presiden dan partai PPP serta akan bekerja sesuai dengan instruksi Zardari. Mereka mengatakan, Zardari memilih Ashraf, yang berasal dari Provinsi Punjab, juga karena PPP ingin memperluas pengaruh politik di kubu oposisi PML-N Nawaz Sharif menjelang pemilihan parlemen mendatang. (H-AK) |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan