ANTARA - Mancanegara |
Narkoba senilai 6,3 juta dolar disita di Bangkok Posted: 13 Jun 2012 07:18 PM PDT Karan telah diikuti sejak akhir tahun lalu Berita Terkait Mayor Jenderal Pol. Kamronwit Thoopkrachang, pejabat kepala polisi metropolitan, Rabu mengidentifikasi keduanya pada konferensi pers sebagai Karan Sae-Heng, 26 tahun, dan Sitthi Sithiwattana, juga 26 tahun. Dia mengatakan Karan telah diikuti sejak akhir tahun lalu. Pada Selasa, polisi mengikuti Karan ketika ia mengendarai mobil dari Kabupaten Bang Bua Thong ke sebuah department store di Nonthaburi. Dalam pencarian di mobil yang diparkir di taman parkir toko tersebut polisi menemukan 6.000 pil amfetamin. Karan mengakui masih ada lebih banyak lagi pil di satu rumah di Kabupaten Bang Khun Thian, Bangkok, dan bahwa Sitthi memiliki kuncinya. Setelah mendapat panggilan telepon, Sithi tiba dengan kunci rumah tersebut. Polisi membuka rumah dan menemukan metamfetamin 800.000 pil, 1,5 kilogram ice, sepucuk pistol .22 dengan 62 butir peluru, dan dua rompi tahan peluru di dalamnya. Polisi memperkirakan nilai obat itu jika dijual di jalanan kota Bangkok bernilai sekitar 200 juta baht atau sekitar 6,3 juta dollar AS. Polisi menuduh kedua pria dengan pasal kepemilikan obat dengan maksud untuk menjualnya. (Uu.H-AK/ (T.SYS/C/H-AK/H-AK) 14-06-2012 07:51:48 Editor: Desy Saputra COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Kabul tuan rumah konferensi tentang masa depan Afghanistan Posted: 13 Jun 2012 07:00 PM PDT Kabul (ANTARA News) - Kabul menjadi tuan rumah putaran terakhir perundingan internasional mengenai masa depan Afghanistan setelah pasukan NATO meninggalkan negara itu 2014. Konflik di Suriah juga menjadi pembicaraan hangat dalam pertemuan para menteri luar negeri ini. Selain para menteri, konferensi juga mempertemukan perwakilan-perwakilan dari organisasi internasional termasuk NATO, Eropa Uni dan PBB. Perwakilan dari 29 negara berkumpul di Kabul untuk konferensi sehari sebagai kelanjutan pertemuan di Istanbul pada November lalu. Konferensi ini bertujuan merencakan masa depan negara yang dilanda perang setelah penarikan pasukan koalisi itu. Strategi regional untuk memerangi terorisme dan perdagangan narkoba, menangani bencana alam dan memperkuat perdagangan serta hubungan ekonomi juga tercakup di dalam agenda. Afghanistan juga cenderung meningkatkan tekanan pada Pakistan berkaitan dengan wilayahnya dijadikan tempat yang aman bagi para gerilyawan. Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengatakan perdamaian tergantung pada kerja sama regional untuk menghancurkan tempat-tempat persembunyian jaringan gerilyawan melancarkan kekerasan di negaranya. Dia juga telah menyuarakan harapan bahwa Pakistan dapat membantu dalam proses ini. Editor: Desy Saputra COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan