Sabtu, 2 Jun 2012

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Susu murni "antar" Rusman Heriawan jadi Wamentan

Posted: 02 Jun 2012 05:18 AM PDT

Rusman Heriawan (ANTARA/Widodo S. Jusuf)

makannya bulgur dengan lauk seadanya tapi minumnya tetap susu sapi murni."

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Pertanian  Rusman Heriawan mengaku sudah minum susu sejak tahun 1946, saat dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar.

"Saya suka minum susu sejak kecil, karena itu  bisa jadi Wamentan," kata dia berkelakar dalam satu kesempatan bersama wartawan baru-baru ini.

Mantan Kepala Badan Pusat Statistik itu mengemukakan susu sudah menjadi minuman utama dalam keluarganya. Setiap pagi  dua botol susu sapi murni dikirim ke rumah Rusman kecil.

"Paling lambat tiba sekitar jam 6 pagi. Dengan membunyikan bel sepeda, laki-laki itu menaruh dua botol susu di teras rumah karena sudah langganan," kata Rusman yang lahir di Bogor tahun 1951.

Dia mengaku kebiasaan minum susu tak pernah dihentikan orang tuanya. "Walaupun makannya bulgur dengan lauk seadanya tapi minumnya tetap susu sapi murni," kata Rusman. Dia merintis karir di BPS sejak lulus Diploma bidang Statistik di Akademi Ilmu Statistik tahun 1974.

Satu hal yang masih menganjal di benak doktor ekonomi IPB itu adalah rendahnya konsumsi susu masyarakat Indonesia.

"Konsumsi susu di Indonesia baru sekitar 11 liter per orang per tahun. Hal itu berarti rata-rata orang Indonesia hanya minum susu lima tetes per hari," katanya. Susu yang cuma sedikit diminum orang Indonesia itu sebagian besar juga masih diimpor.

Supaya konsumsi dan produksi susu dalam negeri meningkat, Rusman mengusulkan penciptaan pasar yang terjamin, antara lain melalui program pemberian susu di sekolah.

"Ketika saya kecil sekitar tahun 1960-an ada program sekolah memberikan susu gratis di SD, padahal saat itu zaman susah," katanya. Dia mengatakan kebiasaan minum susu membuat bangsa Indonesia tetap cerdas. Tentunya bagi Rusman, minum susu sejak kecil sudah terbukti bermanfaat.
(tri)

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Ribuan siswa Jakarta pecahkan Rekor Muri kaligrafi

Posted: 02 Jun 2012 04:54 AM PDT

ilustrasi Al Quran Raksasa. (FOTO ANTARA/Yusran Uccang)

"Mereka harus diberi pendidikan karakter, solidaritas dan juga saling menghargai sesama teman dan itu bisa dilalui bersama-sama menulis ayat-ayat suci Alquran,

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 4.500 siswa/siswi SLTA se-DKI Jakarta, Sabtu, memecahkan Rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) dalam kegiatan menulis/menebalkan (follow the line) ayat-ayat suci Alquran, bahkan tercatat di rekor dunia untuk kategori peserta terbanyak dalam penulisan Alquran.

Kegiatan pencatatan Rekor Muti diadakan Bina Sarana Informatika (BSI) yang menggelar rangkaian acara "Semarak Bangkitkan Semangat Indonesia" untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional di Gedung Istora Senayan Jakarta, Sabtu.

Direktur BSI Naba Aji Notoseputro dalam keterangan pers mengatakan, pelaksanaan Rekor Muri didasarkan generasi muda yang sudah seharusnya mengisi hari-harinya dengan kegiatan positif. "Mereka harus diberi pendidikan karakter, solidaritas dan juga saling menghargai sesama teman dan itu bisa dilalui bersama-sama menulis ayat-ayat suci Alquran," katanya.

Menurut naba, penulisan (kaligrafi) ayat-ayat suci Alquran diplih selain sebagai bagian dari budaya seni Islam, juga dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa kesadaran siswa-siswa SLTA tentang budaya menulis.

Tak hanya itu saja, penulisan kaligrafi Islam itu dimaksudkan untuk menumbuhkan karakter dan jiwa religius siswa-siswa SLTA. "Insya Allah acara ini akan mendapatkan keberkahan dan hikmah yang bisa dirasakan bersama," ujarnya.

Setelah penulisan Al-Quran, peserta akan mengikuti seminar entrepreneur muda, dengan pembicara dari sejumlah pengusaha sukses, antara lain Wahyu Aditya (Hellomotion), Valentino Dinsi (Spiritual Entrepreneur) dan Eko Patrio (artis dan Anggota DPR RI).

Pada kesempatan tersebut, peserta juga dihibur oleh Grup Nasyid SNADA dan tauziah bersama Ust Abi Makki. Di acara ini BSI menggugah semangat anak-anak muda untuk mau berwirausaha.

Dalam momentum kebangkitan bangsa itu, kata Naba, BSI memiliki asa membangkitkan generasi muda, melalui inspirasi dari ratusan pengusaha dan perusahaan terkemuka.

"Keinginan untuk mengubah pola pikir (mind set) itulah dorongan utama BSI menyelenggarakan acara Bangkitkan Semangat Indonesia. Event ini memiliki esensi dan manfaat yang besar baik bagi BSI maupun untuk para mitra yaitu pengusaha dan perusahaan. Bagi mahasiswa BSI, merupakan kesempatan emas  untuk menuntut ilmu dan berguru pada para pengusaha secara langsung. Baik dalam bentuk magang, riset hingga belajar bagaimana menjadi pengusaha," tegas Naba.

Untuk memperkuat dan mengikat dalam jangka waktu yang lama, kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan  MoU antara BSI Career Center (BCC) dengan 230 perusahaan. Penandatanganan MoU antara BSI Entrepreneur Center (BEC) dengan lebih dari 100 pengusaha.

Dua lembaga yang didirikan BSI ini (BCC dan BEC) berfungsi untuk mendorong lulusannya dapat cepat bekerja ataupun membina menjadi wirausaha sejak muda. Tujuan dari MOU itu agar perusahaan/pengusaha peduli dengan dunia pendidikan yaitu dengan mengizinkan  mahasiswa  dapat melalukan riset, PKL, penelitian, magang di perusahaan tersebut. Selain itu, mahasiswa mempunyai pengalaman wacana dan mengenal dunia kerja secara dini.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan launching buku "Beyond Success Inspiration". Buku ini ditulis oleh para motivator kondang diantaranya adalah Arvan Pradiansyah, Abdul Basith, Kapten Sar, Abdul Kohar dan Yulikuspartono.

Buku tersebut menjadi tonggak kebangkitan bagi jiwa-jiwa yang ingin berubah dalam meraih masa depan yang lebih sukses. BSI juga bertekad melahirkan suatu gerakan baru yaitu Satu Keluarga Satu Pengusaha. Gerakan tersebut akan diwadahi dalam "Indonesia Creative Entrepeneur Academy (ICEA)".

Komunitas ICEA mengajak dari setiap keluarga Indonesia akan muncul satu orang pengusaha dengan menyebar luaskan semangat entrepreneur, dalam komunitas tersebut siapa pun dapat memasukinya. Mereka akan didik menjadi pengusaha yang sukses, inovatif, kreatif dan berjiwa religius.(*)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan