JAKARTA - Dialog tahunan Hak Asasi Manusia antara Indonesia dan Uni Eropa (UE) kembali berlangsung. Dialog yang untuk ketiga kalinya berlangsung ini, menggali nilai-nilai bersama antara Indonesia dan UE.
Delegasi Indonesia dalam dialog ini dipimpin oleh Direktur Jendral HAM, Kementerian Hukum dan HAM RI Prof. Dr Harkristuti Harkrisnowo. Sementara dari UE diwakili oleh Kepala Divisi HAM dari Dinas Luar Negeri UE Rolf Timans.
Dialog ini merupakan peluang berharga untuk bertukar pandangan mengenai berbagai isu HAM yang menjadi keprihatinan bersama. Penghargaan terhadap HAM dan nilai-nilai demokratis, ditegaskan dalam Perjanjian Kemitraan dan Kerjasama (PCA) UE-Indonesia yang telah ditandatangani pada tahun 2009.
Sementara untuk bahasan dialog termasuk aspek non-diskriminasi, penghargaan atas hak kaum minoritas, hak-hak perempuan, kebebasan menyatakan pendapat dan kerja sama melalui program-program bantuan bilateral dan forum internasional utama seperti Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Pertukaran pandangan secara konstruktif dan terbuka yang menjadi karakteristik Dialog HAM UE-Indonesia mencerminkan nilai-nilai bersama yang menjadi dasar dari hubungan kita. Indonesia dan Uni Eropa secara bertahap membangun hubungan bermanfaat di bidang HAM," menurut Rolf Timans dalam keterangan pers Uni Eropa yang diterima Okezone, Rabu (2/5/2012).
"Hubungan itu didukung oleh proyek-proyek HAM yang sedang berlangsung maupun baru. Baik Indonesia maupun UE menghadapi tantangannya sendiri di bidang HAM, termasuk juga dalam hal memastikan kelompok agama minoritas maupun minoritas lainnya mendapatkan perlindungan hukum dan norma-norma sosial," imbuh Timans.
Timans menambahkan, dialog HAM merupakan perangkat penting untuk bertukar keahlian dan pengalaman mengenai isu-isu penting dalam penegakan HAM. Dialog ini sebelumnya telah didahului konsultasi dengan masyarakat sipil di Jakarta dan Brussels, Belgia.
(faj)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan