Rabu, 2 Mei 2012

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


Anas Harus Bertanggung Jawab soal Pemalsuan Pelat Nomor

Posted: 02 May 2012 12:21 PM PDT

Anas Harus Bertanggung Jawab soal Pemalsuan Pelat Nomor

Ilham Khoiri | Agus Mulyadi | Rabu, 2 Mei 2012 | 23:39 WIB

KOMPAS/ALIF ICHWAN

Anas Urbaningrum yang juga Ketua Umum Partai Demokrat terus mendampingi istrinya Athiyyah Laila usai menjalani pemeriksaan di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (26/4/2012).

TERKAIT:

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum harus mempertanggungjawabkan tindakannya secara hukum karena diduga memalsukan satu pelat nomor polisi untuk dua mobilnya.

Hal itu disampaikan mantan Hakim Agung, Benjamin Mangkoedilaga, Rabu (2/5/2012) di Jakarta.

Menurut Benjamin Mangkoedilaga, Anas Urbaningrum tidak bisa mengelak dari tanggung jawab atas pemalsuan pelat nomor polisi itu. Bagaimanapun, dia adalah pemilik mobil. Seorang sopir tak mungkin bisa mengganti pelat nomor tanpa persetujuan dari pemilik mobilnya.

"Kasus pemalsuan pelat nomor ini harus ditindaklanjuti oleh kepolisian sesuai hukum yang berlaku. Jika benar telah memalsukan pelat nomor mobil, Anas harus dimintai tanggung jawab secara hukum," katanya.

Sebagaimana diberitakan, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum diketahui menggunakan satu pelat nomor polisi B 1716 SDC untuk dua mobilnya.

Pertama, mobil Toyota Innova yang pernah digunakan untuk mengantarkan istrinya, Athiyyah Laila, menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), 26 April lalu. Kedua, Toyota Vellfire yang dipakai pada acara Partai Demokrat di Bumi Perkemahan Cibubur, Maret lalu.

Kepolisian Daerah Metro Jaya memastikan, pelat nomor polisi B 1716 SDC itu palsu. Penggunaan nomor palsu tersebut ditengarai atas inisiatif sopir Anas, dengan alasan merasa sering dibuntuti orang. Hingga kini, kasus pemalsuan pelat nomor ini belum diproses secara hukum.

Jika kepolisian tidak memproses pelanggaran tersebut secara hukum, lanjut Benjamin, maka hal itu bakal jadi preseden buruk bagi masyarakat. Masyarakat bakal semakin sulit mempercayai hukum, terutama terhadap kepolisian.

"Krisis kepercayaan kepada hukum yang berlangsung di masyarakat selama ini bakal semakin parah," katanya.

Pesan Siti Fadilah untuk Penerus Endang

Posted: 02 May 2012 09:59 AM PDT

Pesan Siti Fadilah untuk Penerus Endang

Fabian Januarius Kuwado | Tri Wahono | Rabu, 2 Mei 2012 | 23:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah ratusan pelayat yang hadir di kediaman menteri kesehatan non aktif, Endang Rahayu Sedyaningsih, Jl. Pendidikan Raya III Blok J-55 komplek IKIP Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (2/5/2012), hadir pula mantan menteri kesehatan, Siti Fadilah Supari.

Kepada wartawan, ia mengungkapkan perasaan duka yang mendalam atas kepergian perempuan yang menggantikannya sebagai menteri kesehatan, 22 Oktober 2009 silam.

"Saya menyatakan duka cita sangat mendalam atas meninggal menkes Endang, semoga arwahnya diterima di sisi Allah," lanjutnya.

Ia berharap siapapun yang menggantikan posisi menkes, mampu meneruskan cita-cita almarhumah.

Siti mengenal almarhumah sebagai pribadi yang rajin dalam bekerja. Salah satu momen yang paling diingatnya adalah ketika tiga bulan lalu bekerja sama membantu anak-anak miskin.

Meski hubungan keduanya sempat renggang, keduanya tetap bisa bekerja sama.

Masih segar diingatan kita pada 2009 lalu, Siti pernah mengungkapkan bahwa Endang yang berstatus peneliti Litbang Depkes, memberikan spesimen virus kepada Naval Medical Research Unit (NAMRU) yang berafiliasi dengan militer Amerika Serikat.

Sementara Siti Fadilah Supari termasuk orang yang mempermasalahkan proyek tersebut. Namun, kemudian setelah Endang menjadi menkes, Siti Fadilah dipilih Presiden SBY sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan