ANTARA - Mancanegara |
Pesawat terbakar, dua politisi Ghana lolos dari maut Posted: 22 May 2012 07:51 PM PDT Ghana (ANTARA News) - Para penumpang, termasuk dua politikus senior Ghana, lolos dari maut Selasa (22/5), setelah pesawat pribadi 24-kursi yang membawa mereka membatalkan lepas landas pada detik terakhir, saat asap terlihat keluar dari sayap kanannya. Pemimpin Utama di Parlemen Ghana Cletus Avoka dan tokoh Partai Konvensi Rakyat Abu Sakara berada di pesawat naas itu, dengan nomor penerbangan 9G AAB, milik Antrak Air Ghana, satu perusahaan penerbangan swasta. Pesawat tersebut dijadwalkan terbang ke ibu kota nasional Ghana, Accra, dari ibu kota regional di bagian utaranya, Tamale. Seorang saksi mata memberitahu Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Rabu-- di bandar udara sekitar pukul 07.15 GMT (14.15 WIB), ketika pesawat itu bersiap lepas landas, para pejabat perusahaan penerbangan mendeteksi asap keluar dari sayap kanannya. Pilot kemudian dipaksa mematikan mesin dan, setelah pemeriksaan, memutuskan untuk membatalkan pesawat. Seorang penumpang yang tak ingin disebutkan jatidirinya mengatakan penumpang diselimuti ketakutan ketika peristiwa tersebut terjadi. Ia menyatakan para penumpang mulai mencium bau sangit bahan plastik ketika pesawat itu bersiap lepas landas. Awak kabin menyarankan semua penumpang keluar pesawat. Ketika berbicara kepada wartawan, Avoka mengatakan ia tak terlalu takut sebab pesawat tersebut belum mengudara. Ditambahkannya, situasi itu menciptakan ketidak-tenangan di kalangan penumpang lain yang melihat ekspresi wajah mereka. Menurut politikus lain, ia memilih naik pesawat Antrak agar ia bisa sampai di Accra tepat pada waktunya untuk menghadiri sidang parlemen. Ia menyampaikan keprihatinan mengenai keselamatan dan budaya pemeliharaan buruk di negerinya. "Sekalipun saya bukan orang teknik yang bisa mendiagnosis tantangan teknis, pendapat saya ialah jika kita mematuhi standard pemeliharaan, banyak peristiwa semacam ini dapat dihindari," katanya. Hampir semua penumpang pesawat Antrak Air kemudian memperoleh tiket untuk naik pesawat Starbow, perusahaan lain penerbangan lokal. Editor: Desy Saputra COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
260 pengamat PBB dari 60 negara dikerahkan di Suriah Posted: 22 May 2012 05:21 PM PDT Sejumlah warga melihat mobil rusak yang menjadi bagian dari konvoi pendamong pemerhati gencatan senjata PBB di provinsi Deraa, Suriah selatan dalam gambar handout dirilis lembaga berita nasional Suriah, SANA. Rabu (9/5). Sebuah bom meledak di Deraa dekat konvoi tim monitor PBB yang dipimpin Mayor Jenderal Robert Mood, bertugas untuk mengamati implementasi perjanjian gencatan senjata Annan pada 12 April. Televisi pro pemerintah mengatakan delapan anggota pasukan keamanan yang mendampingi tim monitor terluka akibat ledakan tersebut tetapi tak seorangpun tim dari PBB mengalami cedera. (REUTERS/SANA/Handout) Berita Terkait "Para kepala misi akan memberikan penjelasan pers rutin mengomentari pekerjaan mereka dan situasi Suriah," kata sumber itu dikutip Itas-Tass. Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan ia akan berusaha meyakinkan Rusia perlunya untuk menekan Damaskus melalui Dewan Keamanan PBB. Sumber tersebut mengatakan bahwa pernyataan presiden Prancis dibuat dengan latar belakang laporan media yang menyatakan dukungan pemerintah Kosovo untuk kelompok-kelompok bersenjata di Suriah. Dalam pernyataan Duta Besar Suriah untuk Moskow Riyadh Haddad, pasukan oposisi telah melanggar gencatan senjata lebih dari 3.000 kali sejak 12 Mei. Sumber-sumber menegaskan bahwa situasi Suriah adalah jauh dari tenang. Media-media Barat melaporkan imbauan-imbauan para imam garis keras di Tunisia untuk jihad melawan rezim Bashar al-Asad. Pembunuhan-pembunuhan warga sipil, prajurit Suriah dan penegak hukum terus berlanjut di sejumlah provinsi Suriah. Upaya-upaya pelanggaran perbatasan dicegah terus-menerus. (H-AK) Editor: Tasrief Tarmizi COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan