Selasa, 10 April 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Diplomat Kosta Rika yang diculik dibebaskan di Karakas

Posted: 10 Apr 2012 07:35 PM PDT

San Jose (ANTARA News) - Para penculik membebaskan diplomat Kosta Rika, Guillermo Cholele, yang diculik Ahad malam lalu (8/4) di ibu kota Venezuela, Karakas, kata Kementerian Luar Negeri Kosta Rika, Selasa (10/4).

Berita mengenai pembebasan Cholele berasal dari Duta Besar Kosta Rika untuk Venezuela Nazareth Avendano, yang diberi tahu oleh beberapa sumber diplomatik dan polisi Venezuela, kata Kementerian Luar Negeri tersebut.

Avendano mengatakan diplomat itu baik-baik saja dan berada dalam pengamanan polisi untuk menjalani pemeriksaan fisik serta menjawab beberapa pertanyaan. Keluarga Cholele telah diberi tahu.

"Berita tersebut muncul sebagai kelegaan besar bagi keluarga Guillermo Cholele dan Kementerian Luar Negeri," kata Menteri Luar Negeri Kosta Rika Enrique Castillo sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Rabu. Ia menambahkan ia berharap akan menerima keterangan lebih lanjut dalam beberapa jam ke depan.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Venezuela Tareck El Aissami juga mengumumkan pembebasan Cholele pada Selasa melalui Twitter, dan mengatakan, "Diplomat Kosta Rika itu dibebaskan, berada dalam kondisi fisik baik dan sehat. Ia berada di bawah perlindungan polisi dan akan bersatu dengan keluarganya."

Pada Senin (9/4), pemerintah Venezuela segera menunjuk Kantor Kejaksaan Umum untuk menyelidiki penculikan itu, bersama dengan Satu Penyidik Kriminal dan Pidana (CICPC) dan Satu Anti-Pemerasan dan Penculikan.

Karakas adalah salah satu kota besar paling berbahaya di Amerika Latin. Aksi kejahatan seperti penculikan sering terjadi di sana.

Di antara korban penculikan paling akhir adalah Duta Besar Meksiko Carlos Pujalte dan istrinya, konsul jenderal Chila, atase militer Bolivia, putra duta besar Vietnam, dan seorang pemain bola basket AS, kata beberapa sumber media.
(C003/A011)

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Irak: perundingan nuklir Iran mendatang di Baghdad

Posted: 10 Apr 2012 05:29 PM PDT

Baghdad (ANTARA News) - Putaran berikutnya perundingan tentang nuklir yang bertujuan memecahkan kebuntuan antara Barat dan Iran atas program nuklirnya akan diadakan di Baghdad setelah pembicaraan pekan ini di Istanbul, kata Irak, Selasa.

Iran setuju untuk memperbaharui pembahasan dengan anggota tetap Dewan Keamanan PBB - Amerika Serikat, Rusia, China, Inggris dan Prancis - plus Jerman bulan lalu, lebih dari satu tahun setelah pembicaraan sebelumnya gagal, lapor AFP.

Irak mengatakan Rabu lalu bahwa pihaknya telah menawarkan untuk menjadi tuan rumah perundingan nuklir atas permintaan negara tetangganya, Iran.

Pernyataan di laman Kementerian Luar Negeri Irak mengatakan semua pihak telah sepakat untuk mengadakan pertemuan berikutnya di Baghdad.

"Kelompok 5 +1, Uni Eropa dan Republik Islam Iran baru-baru ini mencapai penyelesaian yang mencakup pengadaan pertemuan berikutnya pada perundingan nuklir internasional dengan Iran di Istanbul pada tanggal 14 April, asalkan pertemuan berikutnya akan di Baghdad, dengan semua pihak dalam perjanjian," kata pernyataan.

Pemerintah Irak yang dipimpin Syiah memiliki hubungan dekat dengan Iran, yang berlomba untuk lebih berpengaruh di kawasan itu melawan kekuasaan Sunni di Teluk Arab.

Iran telah terputus dari layanan keuangan global dan embargo telah dikenakan utamanya pada ekspor minyak, setelah Washington dan Brussels mengenakan sanksi terberat saat pembicaraan nuklir sebelumnya gagal.

Amerika Serikat dan sekutu-sekutu Eropa mencurigai Iran diam-diam mengembangkan senjata atom, tuduhan yang terus dibantah Teheran.

Negara Islam itu mengatakan ia memiliki hak berdaulat untuk kegiatan nuklir, yang dikatakan sepenuhnya untuk keperluan sipil.

Tuduhan-tuduhan Barat yang bersenjata nuklir adalah kemunafikan dan mencoba untuk menahan kemajuan teknologinya.

Sementara itu Israel tidak mengesampingkan serangan militer terhadap Iran jika diplomasi gagal. (AK)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan