ANTARA - Berita Terkini |
Tato gigi yang mampu deteksi penyakit Posted: 03 Apr 2012 07:32 PM PDT Jakarta (ANTARA News) - Mampukan sebuah tato pada gigi menyelamatkan nyawa Anda, karena mampu mendeteksi penyakit meskipun masih dalam tahap awal?
Sebuah alat sensor super tipis menyerupai tato yang dipasang pada gigi, dapat mendiagnosa penyakit melalui aroma napas orang yang bersangkutan, sebagaimana diberitakan DailyMail. Alat sensor tersebut berupa selembar kertas sensor super kecil, yang di'tato'kan pada gigi, dan bekerja sebagai alat sensor ultra-sensitif yang dapat mendeteksi penyakit lebih dini. Alat tersebut terbuat dari 'graphene', sebuah lembaran atom berteknologi tinggi, yang mampu mendeteksi bakteri serta mendiagnosa jenis infeksi, dan mengirimkan informasinya kepada ahli medis profesional. Michael McAlpine dan timnya di Universitas Princeton memulainya dengan graphene, selembar atom tebal di karbon yang sangat melekat dan merupakan alat yang super sensitif dan memasang alat sensor dengan cara tato pada gigi pasien. Para Peneliti tersebut menanam konstruksi peptides (sejenis asam amino) dengan sangat hati-hati, ke dalam graphene. (M048)
Editor: Desy Saputra COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Bekasi terapkan pendidikan antikorupsi Posted: 03 Apr 2012 07:24 PM PDT Berita Terkait "Saat ini kami bersama jajaran Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) mulai menyosialisasikan pendidikan tersebut melalui kampanye yang dilakukan ke sekolah-sekolah di 12 kecamatan Kota Bekasi," kata Kepala Bidang Bina Program Disdik Kota Bekasi, Ali Fauzie, di Bekasi, Rabu. Penyampaian pendidikan tersebut kepada siswa SD, SMP, dan SMA melalui jalur mata pelajaran tambahan dalam bentuk muatan lokal. "Pelajaran antinarkoba dan antikorupsi ini tidak diberikan melalui suatu mata pelajaran tersendiri melainkan dengan cara menyisipkannya melalui beberapa mata pelajaran," katanya. Inti materi pendidikan antikorupsi, penanaman nilai-nilai tanggung jawab, disiplin, jujur, sederhana, mandiri, kerja keras, adil, berani, dan peduli. "Bentuk kurikulumnya seperti apa, akan kita serahkan kepada kebijakan pemerintah," ujarnya. "Siswa tidak akan sulit untuk menyesuaikan diri dengan pendidikan baru yang baru diterapkan ini. Sebab, sudah seing kita lakukan pelatihan antinarkoba dan antikorupsi dengan mendatangkan narasumber dari pusat," ujarnya.
Editor: AA Ariwibowo COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Berita Terkini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan