KOMPAS.com - Nasional |
Edward: Tidak Mungkin Tiap Hari Semua Pilot Tes Urine Posted: 04 Feb 2012 06:16 AM PST Edward: Tidak Mungkin Tiap Hari Semua Pilot Tes Urine | I Made Asdhiana | Sabtu, 4 Februari 2012 | 19:42 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu (4/2/2012), mengatakan prihatin dengan tertangkapnya pilot Lion Air di Surabaya terkait penggunaan narkoba. Di dunia ini tidak ada maskapai penerbangan manapun yang bisa tes urine seluruh pilotnya setiap hari. -- Edward Sirait "Kalau kaitannya dengan perbuatan bersangkutan, itu sifatnya perorangan yang juga kita tidak inginkan terjadi seperti itu," kata Edward. Seperti diketahui, petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali melakukan penangkapan terhadap seorang pilot Lion Air berinisial SS, di Hotel Garden Palace, Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu (4/2/2012) pukul 03.30 WIB. Sebelumnya pada 10 Januari 2012, BNN juga menangkap pilot dari maskapai yang sama sedang mengisap sabu di sebuah tempat karaoke di Makassar. Menurut Edward pihaknya sudah berupaya maksimal melakukan upaya untuk mencegah pilot menggunakan narkoba misalnya dengan rutin melakukan tes urine. Namun Edward mengatakan tidak mungkin tes urine dilakukan terhadap seluruh pilot. "Dites sampling saja. Di dunia ini tidak ada maskapai penerbangan mana pun yang bisa tes urine seluruh pilotnya setiap hari," kata Edward. Selain itu manajemen Lion Air juga selalu mengingatkan agar seluruh awak pesawat termasuk pilot tidak menggunakan narkoba atau mengonsumsi minuman keras. "Kita sudah tetapkan itu dalam perjanjian kerja," tambah Edward. (Tribunnews/Hasanuddin Aco) |
BNN Kejar Pemasok Narkoba ke Pilot Posted: 04 Feb 2012 06:16 AM PST JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Humas Badan Narkotika Nasional (BNN), Sumirat Dwi Yanto mendalami pemasok narkoba kepada sejumlah pilot maskapai penerbangan Indonesia. Pasalnya, penangkapan pilot Lion Air di Surabaya, Sabtu dini hari tadi, masih berkaitan dengan penangkapan pilot Lion Air di Makassar beberapa waktu lalu. "Itu masih kita kembangkan lagi, kemungkinan itu akan kita selidiki terus," kata Sumirat kepada Tribunnews.com di Jakarta, Sabtu (4/2/2012). Menurut Sumirat, penangkapan pilot SS di kamar hotel Garden Palace, Surabaya merupakan pengembangan dari penangkapan pilot Hanum Adhyaksa di Makassar. Berdasar data yang dihimpun, pada 6 April 2011 awak kabin Lion Air bernama Winnie Raditya ditangkap karena kedapatan menyimpan sabu di pakaian dalamnya. Winnie ditangkap Polres Jakarta Pusat di tempat kostnya di Karet, Tanah Abang. Tak lama berselang, pertengahan 2011, pilot Lion Air lainnya bernama Muhammad Nasri tertangkap tangan saat berpesta sabu bersama rekannya Husni Thamrin (kopilot) dan Imron, di Apartemen The Colour, Modernland, Kota Tangerang. Ia ditangkap atas kepemilikan dan penggunaan narkotika jenis sabu dan empat butir ekstasi. Pada 10 Januari 2012, giliran BNN menangkap tangan pilot Lion Air bernama Hanum Adhyaksa di sebuah kamar karaoke Grand Clarion Makassar, Sulsel. Di ruang karaoke itu, Hanum ditangkap bersama seorang kontraktor dan tiga teman wanitanya. Dari saku si pilot BNN temukan satu kantong plastik sabu 0,9 gram. Kini, BNN kembali melakukan penangkapan terhadap seorang pilot Lion Air, SS, di Hotel Garden Palace, Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu (4/2/2012) pukul 03.30 WIB. SS ditangkap di kamar 2109 dengan barang bukti berupa bong berisi sabu 0,4 gram. Hasil tes urine, diketahui SS positif menggunakan sabu. (Tribunnews/Adi Suhendi) Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan