Republika Online |
Kontrol Rutin Sangat Penting bagi Penderita Diabetes Posted: 15 Nov 2011 06:56 PM PST REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekitar 7,7 persen masyarakat Indonesia tidak tahu dirinya menderita Diabetes Melitus (DM). Persentase ini setara dengan 11 juta orang. Angka didasarkan data Kementrian Kesehatan 2007. Data itu juga menunjukkan, hanya sekitar 23 persen yang faham dirinya menderita DM. Angka ini setara tiga juta orang. "Dari data ini bisa disimpulkan kebanyakan orang tidak faham apa itu diabetes. Selain itu masyarakat juga tidak faham mengenai penyakit diabetes. Mereka beranggpan penyakit DM seperti flu atau masuk angin. Sekali minum obat lansung sembuh," ujar ahli penyakit dalam, dr Tri Juli Edi Tarigan Sp PD (K). Hal ini, menurutnya, dikarenakan pengetahuan dan kultur masyarakat yang masih minim mengenai DM. Kebanyakan masyarakat tidak mengatahui DM bersifat selamanya. Penyakit yang disebabkan gagal atau kurang berfungsinya insulin ini akan menempel terus pada penderita. Malas kontrol menjadi faktor berikutnya. Dokter yang akrab disapa TJ ini mengatakan, "Orang Indonesia beranggapan sekali kontrol penyakit beres. Begitu datang control, gula darah sudah melambung atau terlalu rendah. Komplikasi sudah terjadi." Padahal, untuk diabetesi, kontrol rutin sangat penting. Kontrol ini untuk menentukan jenis dan dosis obat. Jenis, dosis, dan jadwal kunjungan berbeda tergantung kadar gula. Saat ini diabetesi yang dirawat RSCM kebanyakan menggunakan obat oral. Jumlahnya kira-kira 47 persen. Obat suntik sekitar 30 persen, sedangkan yang mengkombinasikan diperkirakan 23 persen. Faktor selanjutnya adalah, ketakutan ginjal rusak. TJ mengatakan hal ini tidak benar. Ginjal rusak pada penderita diabetes dikarenakan kadar gula yang tinggi. Obat untuk penderita diabetes dan pengencer darah sudah dirancang tidak menyebabkan kerusakan ginjal. Diabetes telah menjadi penyakit pembunuh nomer dua di Indonesia. Full content generated by Get Full RSS. |
Nonton Letusan Gunung Api...Paket Wisata yang Ditawarkan di Kongo Posted: 15 Nov 2011 12:08 PM PST REPUBLIKA.CO.ID, KINSHASA - Sebuah taman nasional di Kongo terkenal karena gorila gunung yang terancam punah yang kini mengundang wisatawan untuk lebih lama lagi tinggal di sana. Daya tarik yang ditawarkanL: melihat sebuah gunung berapi menyemburkan air mancur lava hampir 1.000 meter ke udara! Gunung Nyamulagira mulai meletus pada 6 November dan bisa terus melakukannya selama berhari-hari, atau bahkan berbulan-bulan. meletusnya gunung ini selalu ditunggu, karena menjadi atraksi wisata yang mampu mendulang devisa. "Tadi malam adalah yang paling spektakuler," kata juru bicara Taman Nasional Virunga, Luanne Chad. Gunung api di Kongo ini memang fenomanal. Bila gunung Kulauea di Hawaii menjadi daya tarik turisme karena memuntahkan lava pijar setinggi 65 kaki, maka belum seberapanya dibanding gunung api di sini. Vulkanolog Dario Tedesco memperkirakan lava pijar Gunung Nyamulagira di Kongo mampu memuntahkan lava pijar sampai setinggi 980 kaki. Lava pijar yang menyembur kemudian mengalir perlahan ke utara ke bagian tak berpenghuni. Lahar yang mengalir tidak menimbulkan bahaya bagi gorila yang terancam punah di taman nasional itu, kata Chad. Taman Virunga adalah rumah bagi 200 dari 790 di dunia gorila gunung, serta gorila dataran rendah, simpanse, okapi, gajah hutan dan kerbau. Di dalam taman nasional ini didirikan sebuah kamp tenda hampir satu kilometer di selatan dari letusan di mana wisatawan bisa menghabiskan malam dengan menonton 'kembang api' raksasa yang berasal dari lava pijar. Dengan biaya 300 dolar AS, para wisatawan sudah bisa menikmati pemandangan lengkap dengan sarana transportasi dan seorang pemandu wisata. Virunga terletak di bagian timur Kongo, di mana milisi banyak dan kelompok pemberontak terus meneror penduduk hampir satu dekade setelah perang saudara di negara itu berakhir. Sekitar 360 jagawana siap melindungi taman dan satwa liar dari pemburu, kelompok pemberontak, penambang ilegal, dan invasi tanah. Taman Nasional Virunga adalah sebuah situs Warisan Dunia berisi tujuh dari delapan gunung berapi di pegunungan Virunga yang melintasi perbatasan Kongo, Rwanda, dan Uganda. Namun hanya dua yang aktif - Nyamulagira dan lebih dekat ke Goma, Gunung Nyiragongo. beda dengan Nyamulagira, letusan Nyiragongo bersifat destruktif. Gunung ini pernah meletus pada tahun 2002 dan menghancurkan sebagian kota Goma, termasuk 14 ribu rumah dan memaksa 350 ribu warganya untuk mengungsi. Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Gaya Hidup RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan