KOMPAS.com - Internasional |
Korban Tewas Gempa Turki 601 Orang Posted: 31 Oct 2011 03:41 AM PDT ISTANBUL, KOMPAS.com - Korban tewas akibat gempa yang berkekuatan 7,2 SR yang menghancurkan di Turki, Minggu (23/10/2011) telah melewati 600 orang, demikian dikata Badan unit darurat pemerintah. "Jumlah orang yang kehilangan nyawa mereka akibat gempa pada 23 Oktober telah mencapai 601 orang," tulis unit tersebut di laman Internetnya. Beberapa pejabat mengatakan sebelumnya, 4.150 orang terluka, 231 orang berhasil diselamatkan dari bawah puing-puing reruntuhan. Saat ini pengungsi harus berhadapan dengan cuaca dingin. Suhu udara menurun yang membekukan menjadi masalah terbesar yang dialami pengungsi yang selamat dari gempa di provinsi Van akibat kurangnya tenda dan pemanas. Kantor berita Anatolia memberitakan, para pejabat kesehatan di Ercis telah memperingatkan pengungsi agar tidak minum air kran, karena dikhawatirkan pasokan itu telah tercemar dengan kotoran. Banyak orang yang selamat masih berkemah di tenda atau tempat perlindungan sementara, takut bangunan akan runtuh lagi, dengan hujan dan salju menambah kesengsaraan mereka. "Orang-orang yang rumahnya hancur mulai mencari rumah baru, namun masalah muncul ketikan harga rumah merangkak naik. Tidak etis, pengembang mencari untung saat seperti ini," kata Saleh Ozbek, kepala Badan Real estate Van. Menteri Perencanaan Kota Erdogan Bayraktar mengatakan, perumahan baru akan siap di kota Van pada September 2012 untuk orang-orang yang kehilangan rumah akibat gempa. "Dua pesawat Israel, yang membawa lima unit rumah yang tinggal dipasang, mendarat di provinsi Erzurum di Turki timur pada Minggu pagi," kata pejabat kedubes Israel, Nizar Amer. Israel sebelumnya telah mengirim lima unit. Turki telah menerima bantuan dari puluhan negara termasuk Israel dan Armenia. Saat ini hubungan antara Turki dan Israel sedang tidak harmonis. Wakil Perdana Menteri Besir Atalay berterima kasih pada masyarakat internasional atas keprihatinan mereka terhadap gempa di Turki, yang telah mengguncang provinsi Van dekat perbatasan Iran. Kerja pencarian dan pertolongan telah dihentikan Sabtu, tapi awak-awak bantuan darurat terus bekerja di dua lokasi di Ercis, kata beberapa pejabat. Orang terakhir yang ditemukan masih hidup adalah Ferhat Tokay yang berusia 12 tahun, yang dikeluarkan pada Jumat setelah terkubur selama 108 jam bawah puing bangunan di Ercis. Full content generated by Get Full RSS. |
Peretas "Anonymous" Ancam Geng Narkoba Posted: 31 Oct 2011 03:29 AM PDT VERACRUZ, KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar melalui dunia maya mengancam kartel obat bius Meksiko, Zetas, akan membuka jati diri sekutu mereka di kalangan polisi lokal dan media jika kartel itu tidak membebaskan anggota "Anonymous" sebuah gerakan peretas internasional. Pesan yang disampaikan dalam versi bahasa Inggris dan Spanyol mengatakan Anonymous mengetahui polisi, wartawan, sopir taksi, dan orang-orang lain yang bekerja untuk Zetas. Video itu menyebut Anonymous "muak dengan aktivitas kejahatan Zeta yang penuh dengan penculikan, pencurian, dan pemerasan". Mengacu pada penculikan seseorang di pantai Veracruz, video itu memperingatkan, "Anda telah membuat kesalahan besar dengan mengambil salah satu dari kami. Bebaskan dia." "Kami tidak bisa membela diri dengan senjata, tapi kita bisa menggunakan mobil. rumah, bar," tambah pesan tersebut yang tampaknya mengacu pada benda-benda yang dimiliki para pendukung kartel. "Ini tidak sulit. Kami mengetahui siapa mereka dan di manan mereka ditemukan." Pesan itu menyebut, kelompok peretas akan bertindak pada hari Jumat (4/10/2011) jika anggota mereka yang diculik itu tidak dibebaskan atau dilukai. Baru-baru ini tiga orang dibunuh di negara bagian Nuevo Leon dan Tamaulipas oleh kelompok Zetas yang menyakini ketiganya menggunakan internet untuk menyebarkan informasi tentang kartel itu. Pesan baru disajikan oleh seseorang yang memakai topeng dan berbicara untuk Anonymous di "Veracruz, Meksiko, dan dunia." Video itu diduga diunggah awal bulan ini, namun sulit untuk membuktikan asalnya. Ancaman lewat video itu kali pertama dilaporkan pada laman think tank intelijen Stratfor pada Jumat (29/10/2011). Seorang pejabat dengan kantor jaksa agung Veracruz, yang tidak mengizinkan namanya disebut mengatakan, pihaknya tidak bisa memastikan keaslian video itu. Stratfor, dalam analisis video tersebut, mengatakan orang-orang yang disebut Anonymous sebagai kaki tangan Zetas, baik informasi itu akurat atau tidak, pasti akan menjadi sasaran para pesaing Zetas. Sementara Zetas meresponsnya dengan menyerang para aktivis internet sekalipun mereka tidak terkiat terpapar oleh Anonymous Kejadian ini setidaknya menjadi perlawanan kedua komunitas online terhadap Zetas, yang dituduh bertanggung jawab atas peningkatan kekerasan di sepanjang Teluk Meksiko. Pada Juli lalu, sekelompok lelaki berseragam paramiliter dan bersenjata berat mengunggah video dan menyebut diri mereka "Pembunuh Zetas". Mereka menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan terhadap anggota Zeta. Namun pihak berwenang menegaskan bahwa kelompok itu hanyalah kartel pesaing. Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan