Ahad, 30 Oktober 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Istri dan anak tidak akan pernah memaafkan Madoff

Posted: 30 Oct 2011 08:58 PM PDT

Washington (ANTARA News) - Istri dan anak laki-laki pemodal cemar AS Bernard Madoff mengatakan Minggu mereka tidak akan pernah memaafkannya sebab melakukan penggelapan terbesar dalam sejarah Wall Street, yang mendorong anak laki-lakinya yang kedua bunuh diri.

Ruth dan Andrew Madoff mengatakan pada program "60 Menit" CBS bahwa mereka menyaksikan Mark Madoff perlahan-lahan runtuh sebelum dia bunuh diri setelah ayahnya mengakui menjalankan skema Ponzi raksasa yang mengakibatkan dirinya dipenjara selama 150 tahun, lapor AFP.

Mark Madoff gantung diri tahun lalu saat ulang tahun kedua penahanan ayahnya. Ibunya mengatakan dia menyalahkan dirinya sendiri perihal bunuh diri tersebut, sebagaimana kedua anak laki-lakinya menghendaki dirinya memutuskan semua kontak dengan ayah mereka.

"Saya hanya ingin, hingga hari sekarat saya tiba, bahwa saya telah melakukan apa yang dia kehendaki," kata Ruth Madoff, yang mengakui pada cukilan program  siaran sebelumnya bahwa dia dan suaminya mencoba bunuh diri namun gagal dengan minum pil.

"Saya tidak tahu apakah ini akan menjadi lain atau tidak, namun jika saya dapat mengubah segalanya, paling tidak jika saya pernah mencoba, saya akan merasa sedikit lebih baik," katanya tentang kematian anak lelakinya.

"Itu sesuatu hal yang paling mengerikan yang dapat terjadi pada siapapun. Bunuh diri seorang anak."

Keputusannya kemudian untuk memutuskan semua kontak dengan si penggelap -- meskipun dia tetap terikat tali pernikahan dengan suaminya -- membawa kepada rekonsiliasi dengan anak lelaki lainnya Andrew, yang juga berbicara tentang bunuh diri Mark Madoff.

"Hal itu mengerikan. Saya ingin dapat mengatakan saya syok, namun saya tidak. Dia pernah mencoba bunuh diri -- setahun lebih sebelumnya. Dan itu sungguh-sungguh menghancurkan," katanya, menekankan dia tidak akan pernah berbaikan dengan ayahnya yang menjadi pesakitan.

"Apa yang dia lakukan kepada saya, kepada saudara saya, dan kepada keluarga saya tidak dapat diampuni," katanya. "Apa yang dia lakukan terhadap ribuan orang lain...saya tidak pernah mengerti.

Dan saya tidak pernah memaafkannya karenanya. Dan saya tidak akan pernah berbicara dengannya lagi." (K004)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Esok, China luncurkan pesawat ruang angkasa

Posted: 30 Oct 2011 08:36 PM PDT

Beijing (ANTARA News) - China, Senin, mengatakan akan meluncurkan pesawat ruang angkasa tak berawak Selasa esok yang disebut sebagai langkah awal untuk membangun stasiun ruang angkasa pertama negeri itu pada 2020.

Pesawat ruang angkasa bernama Shenzhou VIII itu akan diluncurkan dari Gurun Gobi di barat daya China pada pukul 5.58 pagi waktu setempat (Selasa 4.58 dini hari WIB), demikian Xinhua seperti dikutip AFP.

Pesawat ruang angkasa ini akan bergabung dengan Tiangong-1 yang dikenal dengan "Istana Surgawi" yang adalah modul ekeperimental yang akan diluncurkan tahun ini dan menjadi depot ruang angkasa China yang pertama.

Jika berhasil, modul itu akan menjadi dok untuk dua atau lebih pesawat ruang angkasa, setidakanya satu yang tidak berawak pada 2012.

China telah memulai program pesawat ruang angkasa tak berawaknya pada 1990, setelah membeli teknologi Rusia yang membuatnya menjadi negara ketiga yang mengirimkan manusia ke ruang angkasa setelah eks Uni Soviet dan Amerika Serikat.

Tujuannya menuntaskan pembangunan stasiun ruang angkasa pada 2020 di mana para astronot bisa tinggal beberapa bulan seperti dilakukan pada ISS atau stasiun Mir milik Rusia.

China telah meluncurkan pesawat ruang angkasa tak berawak pertamanya pada 2003 dan memandang program ruang angkasanya sebagai simbol bagi status globalnya.

Peluncuruan Tiangong-1 pada 29 September --menjelang Hari Nasional China pada 1 Oktober--  dihadiri oleh PM Wen Jiabao, sedangkan Presiden Hu Jintao menyaksikannya dari pusat kendali penerbangan ruang angkasa di Beijing.

Jika ambisi ini tercapai maka China akan menandingi pencapaian yang dibuat AS dan Rusia yang sudah pada 1960an.

Xinhua menyatakan bahwa teknologi doking adalah sangat penting bagi keberhasilan ambisi stasiun ruang angkasa China. (*)

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan