ANTARA - Mancanegara |
Posted: 23 Oct 2011 07:46 PM PDT Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat akan mengirim delegasi yang dipimpin Wakil Presiden Joe Biden ke Arab Saudi untuk menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Putera Mahkota Sultan bin Abdul Aziz, kata Gedung Putih, Minggu, seperti dikutip AFP. Presiden AS Barack Obama menyampaikan kunjungan delegasinya itu kepada Raja Saudi Abdullah melalui telepon. Obama juga menyampaikan duka cita pribadinya kepada raja atas meninggalnya saudara tiri raja itu. Obama memuji sumbangan Putera Mahkota dalam lima dasawarsa terakhir, termasuk peran sangat pentingnya dalam membina kemitraan yang kuat dan bertahan lama antara AS dan Arab Saudi, demikian Gedung Putih. "Presiden memberitahu raja bahwa satu delegasi senior yang akan dipimpin Wakil Presiden Biden akan melakukan perjalanan ke Riyadh untuk menyampaikan belasungkawa pada periode perkabungan resmi." Istana raja Saudi mengumumkan meninggalnya Sultan, Sabtu. Putera mahkota berusia 80 tahun itu menjadi menteri pertahanan negara minyak selama hampir lima dasawarsa dan sudah berada di AS sejak pertengahan Juni untuk perawatan medis. Ia dioperasi pada Juli lalu. Seorang diplomat Barat yang berbicara kepada AFP tanpa menyebut nama mengatakan Sultan telah dipasangi sistem bantuan hidup di rumah sakit Presbyterian di New York dan dinayatakan "telah meninggal seraca klinis" lebih dari sebulan lalu. Obama menyebut mendiang sebagai "teman yang dihargai AS." S008/A023 Editor: Jafar M Sidik COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
Cristina Kirchner pimpin lagi Argentina Posted: 23 Oct 2011 06:54 PM PDT Berita Terkait Politikus kiri-tengah Argentina yang membawa negerinya menuju pertumbuhan ekonomi itu mencampakkan pesaing terdekatnya, tokoh sosialis Hermes Binner yang hanya mengumpulkan 16,9 persen dari 15,5 persen suara yang dihitung, kata Kementerian Dalam Negeri Argentina. Jajak pendapat di luar pemungutan suara yang dilakukan media setempat menunjukkan Kircher mungkin meraih 55 persen suara dan ini memberinya mandat paling kuat bagi seorang presiden Argentina sejak berakhirnya kediktatoran pada 1976-1983. Para pendukungnya berkumpul di luar istana presiden di Buenos Aires, sambil mengibarkan bendera berwarna biru dan putih serta menyalakan kembang api. Sementara itu, pendukung lain bergembira saat mereka menunggu Kirchner berpidato di satu hotel di pusat kota. Presiden petahana (incumbent) berusia 58 tahun itu yang istri dari mendiang mantan presiden Nestor Kircher, memang sudah diperkirakan akan terpilih kembali dan mengalahkan oposisi yang terpecah. Negara di Amerika Selatan yang berpenduduk 40 juta warga itu berubah makmur sejak Nestor Kircher memerintah pada 2003.(*) C003/A011 Editor: Jafar M Sidik COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan