ALGIERS - Pemerintah Aljazair akan mengakui Pemerintahan Libya dibawah Dewan Transisi Nasional (NTC). Pengakuan ini akan diberikan setelah kendali NTC benar-benar sudah disahkan.
Pemerintahan Aljazair memang dikenal dekat dengan pemimpin Libya sebelumnya Moammar Khadafi. Selama ini, Aljazair dikenal sebagai satu-satunya negara Arab yang belum mengakui pemerintahan perwakilan Libya dibawah NTC.
"Pemerintah kami menunggu pembentukan pemerintah baru yang mewakili seluruh keinginan dari rakyat Libya," ungkap Menteri Luar Negeri Aljazair Mourad Medelci seperti dikutip Associated Press, Senin (12/9/2011).
Hubungan Aljazair dengan Libya saat ini memang tengah memanas. Kondisi ini dipicu dari sikap Pemerintah Aljazair yang memberi perlindungan kepada istri dan anak perempuan Khadafi, serta kedua cucunya.
Tetapi, Medelci mengklaim bahwa hubungan antara kedua negara saat ini terus tumbuh positif dalam waktu dua pekan terakhir.
Sebelumnya, pihak Pemerintah Aljazair membela diri atas membela diri atas keputusan pemerintahnya yang memberikan perlindungan kepada keluarga mantan pemimpin Libya Moammar Khadafi. Hal ini dikemukakan langsung Perdana Menteri Aljazair, Ahmed Ouyahia.
PM Ouyahia beralasan keputusannya untuk memberikan perlindungan kepada keluarga Khadafi karena alasan kemanusiaan. Tidak jelas apakah Khadafi sendiri juga turut diberikan perlindungan oleh Aljazair.
Keberadaan Khadafi sendiri hingga saat ini belum diketahui. Spekulasi beredar bahwa mantang penguasa Libya selama 42 tahun terakhir berada di kota kelahirannya Sirte. Tetapi belum ada bukti pasti bahwa Khadafi berada disana.
Sementara anak ketiga Khadafi, yakni Saadi Khadafi dipastikan berada di Niger. Ini dipastikan oleh keterangan juru bicara pemerintah yang menyebutkan Saadi memasuki di negara tetangga Libya itu, hari ini bersama dengan konvoi militer loyalis Khadafi.
(faj)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan