Selasa, 6 September 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Tiga tewas dalam penembakan di Nevada

Posted: 06 Sep 2011 08:51 PM PDT

Los Angeles (ANTARA News) - Seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah sekelompok orang yang berdinas sebagai pengawal nasional saat sarapan pagi di satu rumah makan di Nevada Selasa, menewaskan tiga orang dan melukai delapan lainnya sebelum mengarahkan senjata menembak dirinya sendiri.

Para saksi mata segera memanggil layanan darurat setelah pukul 9.00 waktu setempat (pukul 23.00 WIB) ketika mereka melihat seorang pria di pelataran parkir rumah makan the International House of Pancakes di Carson City menembak dengan senapan senjata otomatis.

Penembak itu, yang diketahui bernama Eduardo Sencion, menggunakan sepucuk senjata serang AK-47 dalam aksinya, menurut Reno Gazette-Journal.

Para pejabat mengatakan mereka tidak yakin para pengawal itu menjadi sasaran dan belum mengetahui motif penyerangan tersebut.

"Banyak korban merupakan petugas pengawal nasional di rumah makan itu dan mereka berseragam," kata Sherif Ken Furlong.

Juru bicara kantor sherif, Jack Freer, mengatakan kepada AFP bahwa tiga orang tewas, termasuk dua petugas itu dan seorang wanita sipil. Dari delapan yang cedera, ada juga pengawal nasional, katanya.

Penemebak itu semula masih hidup tetapi meninggal kemudian karena luka-lukanya, kata Freer.

Ia bernama Sencion, 32 tahun, warga Carson City. Menurut kepolisian, ia tak memiliki catatan kejahatan.

Berbicara kepada wartawan di tempat kejadian perkara, Furlong mengatakan pria bersenjata itu menembak dirinya sendiri ketika para petugas tiba. "Tersangka... sudah menderita cedera dan terbaring di pelataran parkir," katanya.

Sencion menghabiskan malam itu di Carson City setelah kembali dari South Lake Tahoe, tempat ia bekerja. Keluarganya melaporkan tak ada tanda-tanda kelakuan aneh tentang dia Senin malam, tapi dia mungkin mempunyai masalah kesehatan mental, kata media setempat.

Fran Hunter, yang sedang sarapan di Casio Fandango, dekat TKP, mengatakan pria bersenjata itu keluar dari rumah makan dan menembaki jendela-jendela tempat makan lain di dekatnya.

"Saya berdiri di depan Fandango dan seseorang berkata, `Oh dia menembak dirinya sendiri," ujarnya, dikutip the Reno Gazette-Journal.

Di Washington, Pentagon mengutuk penembakan itu. "Kehilangan jiwa tanpa perasaan adalah tragedi kapan dan di mana saja bisa terjadi," kata juru bicara Departemen Pertahanan George Little.

Seorang pejabat di kantor sherif itu enggan berkomentar apakah pria bersenjata itu secara khusus memilih target personil militer. "Sherif belum tahu motifnya," katanya.

Senator Harry Reid dari Nevada, tokoh Demokrat di Senat di Washington, menyuarakan keprihatinannya atas peritiawa itu.

"Menurut laporan awal, tiga orang meninggal dan enam lainnya luka ditembak orang," kata Reid.

"Saya terkejut mendengar bahwa dua di antara korban adalah personil yang mengabdi pada negara dengan bangga sebagai bagaian dari pengawal nasional Nevada," katanya.

Menurut dia, Carson City, ibu kota negara bagian itu, adalah tempat yang damai dan sunyi. "Sangat sulit menerima peristiwa seperti ini terjadi," katanya.

Dalam satu pernyataan, pengelola restoran itu juga menyampaikan duka mendalam atas peristiwa itu. "Rincian dari stuasi tragis ini masih belum diketahui dan kami menunggu untuk belajar banyak dari peristiwa ini," katanya.

Amerika Serikat, tempat banyak negara bagian memiliki hukum kepemilikan senjata liberal, rentan terhadap penembakan massal, suatu fakta yang ditunjukkan oleh dua insiden lainnya.

Beberapa jam sebelum peristiwa Nevada, seorang pria di Morgantown, West Virginia, menembak dan membunuh lima orang sebelum kabur ke Pennysylvania dan kemudian Kentucky tempat ia bunuh diri ketika dikepung polisi.

Penembak itu, yang dikenal bernama Shayne Riggleman, 22 tahun, adalah warga Morgantown. Ia dilukiskan dekat dengan para korban yang dia bunuh dengan senapan, menurut televisi WBOY.

Sementara itu, di Warren County di luar New York, kantor sherif menyebutkan suatu peristiwa bunuh diri pada Senin malam. Dalam peristiwa itu seorang ayah yang diyakini telah menembak dua puterinyaa hingga mati kemudian ia mengarahkan senjata pada dirinya sendiri.

Kurang dari sebulan lalu, seorang pria menembak tujuh orang hingga mati, termasuk tiga anak, di satu kota kecil di Ohio sebelum terbunuh dalam baku tembak dengan polisi.
(*)

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Rombongan kendaraan Libya masuki Niger, Gaddafi tak ada

Posted: 06 Sep 2011 06:05 PM PDT

Agadez, Niger (ANTARA News) - Satu rombongan besar kendaraan militer dan sipil dari Libya memasuki Niger, tapi para pejabat, Selasa (6/9), membantah pemimpin terguling Libya Muamar Gaddafi berada di dalamnya.

Rombongan tersebut memasuki wilayah Sahelia, Senin malam (5/9), dan bergerak melewati kota Agadez, kubu bekas pemberontak Tuareg, yang pernah didukung Gaddafi, kata sumber militer setempat yang tak ingin disebutkan jatidirinya.

Wanita juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland mengatakan para pejabat senior pemerintah terguling Libya berada di dalam rombongan itu, tapi menambahkan, "Kami tak percaya Gaddafi sendiri ada di antara mereka."

Pemimpin terguling Libya tersebut belum terlihat sejak gerilyawan menyerbu ibu kota Libya, Tripoli, 20 Agustus, kendati hingga Kamis ia menyiarkan pesan audio yang menyeru pendukungnya agar mempersiapkan diri buat perang gerilya.

"Kami tak memperoleh bukti bahwa Gaddafi ada selain di Libya pada saat ini," kata Nuland, sebagaimana dikutip AFP --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Rabu pagi. Ditambahkannya, ia tak menerima informasi mengenai anggota lain keluarganya.

Pemimpin baru Libya di Tripoli cuma menyatakan mereka tahu satu rombongan memasuki Niger.

"Kami dapat mengkonfirmasi sebanyak 200 mobil menyeberangi Libya dan memasuki Niger, tapi kami tak dapat mengkonfirmasi siapa yang ada di dalam rombongan tersebut," kata Jalal al-Gallal, juru bicara bagi Dewan Peralihan Nasional (NTC) kepada AFP.

"Rombongan macam ini biasanya membawa Gaddafi atau salah seorang putranya," tambahnya.

Kota Arlit, kota pertambangan di sebelah utara Agadez, berdekatan dengan Aljazair, tempat istri Gaddafi, putrinya dan dua putranya mengungsi pekan sebelumnya.

Namun ketika berbicara dari Aljazair, Menteri Luar Negeri Niger Mohamed Bazoum membantah Gaddafi berada di dalam rombongan itu dan rombongan tersebut terdiri atas sebanyak 200 kendaraan.

"Itu tidak benar, itu bukan Gaddafi dan saya kita rombongan tersebut tak sebanyak yang dikatakan," ia memberi tahu AFP melalui telepon.

Ketika ditanya apakah Gaddafi akan disambut di Niger, menteri itu mengatakan keputusannya ada di tangan presiden tapi menambahkan, "Gaddafi di Niger dapat menimbulkan masalah."

Di Niamey, Menteri Dalam Negeri Niger Abdou Labo mengatakan kepada wartawan bahwa orang yang setia kepada Gaddafi disambut "karena alasan kemanusiaan".

Kemungkinan menawarkan suaka buat Gaddafi, Labo mengatakan, "Ketika pertanyaan tersebut muncul, kami akan memberi tahu anda semua ."

Sementara itu tetangga Niger, Burkina Faso, Selasa larut malam menyatakan negara tersebut takkan memberi suaka kepada pemimpin terguling Libya itu, bahkan saat laporan beredar bahwa rombongan tersebut bergerak menuju Ouagadougou. (C003/A011/K004)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan