KOMPAS.com - Regional |
"Rest Area" Sediakan Panti Pijat Posted: 14 Aug 2011 08:13 AM PDT Arus Mudik Lebaran "Rest Area" Sediakan Panti Pijat K15-11 | Glori K. Wadrianto | Minggu, 14 Agustus 2011 | 15:13 WIB SURABAYA, KOMPAS.com — Pengendara yang merasa capek dan pegal karena terlalu lama mengemudi saat perjalanan mudik, dianjurkan untuk beristirahat demi keselamatan di perjalanan. Bagi yang kebetulan menuju atau melalui jalur mudik di Jawa Timur, bisa memilih beristirahat di jembatan timbang yang disulap menjadi rest area. Di sana, pemudik bisa memperoleh layanan pijat gratis untuk memulihkan kondisi tubuh yang terlalu capek. Layanan pijat gratis tersebut sengaja disediakan di 20 titik rest area dalam rangka mengurangi angka kecelakaan saat mudik Lebaran. 'Kebanyakan kecelakaan disebabkan karena faktor human error pengendara yang terlalu capek, karena itu kalau capek jangan dipaksakan, bisa berhenti sejenak di rest area," kata Kepala Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi, Minggu (14/8/2011). Menurut dia, di rest area tersebut ada empat tenaga pemijat yang bertugas secara bergantian selama 24 jam untuk melayani pemudik sejak H-7 hingga H+7. Selain pijat gratis, sejumlah fasilitas juga disediakan di rest area tersebut, seperti makanan dan minuman gratis untuk buka puasa, kamar mandi, mushala, dan mainan anak-anak. Untuk Lebaran tahun ini, menurut dia, rest area juga dilengkapi informasi peta jalur alternatif. "Pemudik bisa melihat peta jalur alternatif untuk memilih jalan yang lebih dekat dengan tujuan atau untuk menghindari macet," tambahnya. Hasil inventarisasi Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur, ada 29 jalur alternatif yang dapat dimanfaatkan pemudik dari enam jalur utama di Jawa Timur. Ke-6 jalur utama itu adalah, Surabaya - Probolinggo - Situbondo - Banyuwangi, Probolinggo - Lumajang - Jember - Banyuwangi, Surabaya - Mojokerto - Nganjuk - Madiun - Ngawi, Kertosono - Kediri - Tulungagung, Surabaya - Porong - Malang - Batu, dan Malang - Blitar. Sementara untuk jalur Surabaya menuju empat kabupaten di Madura tidak ada jalur alternatif. |
Rehabilitasi Tebing dan Bantaran Sungai Posted: 14 Aug 2011 07:11 AM PDT Kali Brantas Rehabilitasi Tebing dan Bantaran Sungai Agnes Swetta Br. Pandia | Agus Mulyadi | Minggu, 14 Agustus 2011 | 14:11 WIB SURABAYA, KOMPAS.com — Kali Brantas kini ditelantarkan. Kerusakan tebing sungai, jebolnya tanggul, dan amblesnya dasar sungai mengakibatkan hilangnya habitat ideal bagi ikan di Kali Brantas. Akibatnya, kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton ), Prigi Arisandi, di Surabaya, Minggu (14/8/2011), keanekaragaman hayati hilang. Oleh karena itu, perlu dicegah dengan menetapkan beberapa kawasan suaka bagi ikan. Kali Brantas sebenarnya merupakan rumah 55 jenis ikan yang bernilai ekonomis, tetapi kini diperkirakan tinggal 50 persen. Pengelolaan Kali Brantas sejak 2006 menjadi kewenangan pemerintah pusat, karena termasuk dalam sungai strategis nasional. Hal itu mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11 A/PRT/M/2006 tentang kriteria dan penetapan wilayah sungai. Temuan di lapangan, ungkap Prigi, penanganan Kali Brantas sangat lamban, sehingga mengurangi hak ekologis dan peluang ekonomi warga Brantas.
|
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan