KOMPAS.com - Internasional |
Gadis Ini Kehilangan Setengah Otaknya Posted: 22 Jul 2011 04:02 AM PDT ST PETERSBURG, KOMPAS.com — Seorang gadis yang hidup dengan setengah otak karena mengalami kecelakaan mobil mengerikan sadar dari keadaan koma dengan kemampuan artistik baru. Taisia Sidorova, 21 tahun, dari St Petersburg, Rusia, itu telah dinyatakan tidak punya harapan hidup setelah kecelakaan tiga tahun lalu yang membuat setengah tengkoraknya hancur dan fragmen-fragmen tulang menjepit otaknya. Para dokter harus menyingkirkan otak kirinya yang rusak, yang berperan dalam urusan logika dan analisis, dan menempatkan pelat pelindung ke dalam kepalanya. Mereka tidak banyak berharap pada pemulihannya dan memberi tahu ibunya, Irina, bahwa Taisia kemungkinan akan cacat selama sisa hidupnya. Namun, secara perlahan, dengan cinta dan dukungan keluarganya, dia mulai sadar, mulai berbicara, dan akhirnya diizinkan pulang ke rumah. Irina mengatakan, sebagaimana dikutip Daily Mail, Kamis (21/7/2011), "Dia butuh istirahat dan memulihkan kekuatan ketika ia berada di sini, masih harus ada operasi lagi untuk membentuk kembali tengkoraknya. Saat itulah ia mulai membuat sketsa untuk terapi meskipun dia tidak pernah tertarik dengan hal semacam itu sebelumnya. Ternyata dia benar-benar bagus." Guru seninya, Ostrowski Ludmilla, mengatakan, "Saya tidak pernah menilai kemampuan artistiknya sebelumnya, tetapi dia seperti orang yang baru sekarang, dia punya bakat alami untuk seni. Ini luar biasa." Ibunya menambahkan, "Dia lemah pada awalnya. Para dokter tidak percaya dia akan bertahan. Saya tidak mau menerima kondisi itu dan saya berada di samping tempat tidurnya, berdoa, memijat, dan berbicara kepadanya." Dia mengatakan, sesuatu terjadi pada malam Tahun Baru ketika ia menangis di samping tempat tidur putrinya. Taisia lalu menggerakkan tangannya untuk menyeka air mata ibunya. Dua tahun kemudian, dia telah belajar cara memegang pensil di tangan kirinya sebelum mengambil sebuah kuas cat. Dokter yang merawat Taisia menambahkan, "Otak manusia merupakan hal yang luar biasa. Dalam kasus dia, bagian yang tersisa tampaknya telah berkembang untuk mengimbangi bagian yang hilang, dan pada saat yang sama memberinya bakat seni yang sebelumnya belum ditemukan." Taisia yang kehilangan otak kirinya hanya bisa menggerakkan secara terbatas tangan kanannya, penglihatan pun terbatas. Dia sekarang menggambar dengan tangan kiri. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search. |
Menteri Perempuan Somalia Diculik Posted: 22 Jul 2011 04:00 AM PDT NAIROBI, KOMPAS.com — Menteri baru urusan perempuan Somalia diculik oleh gerilyawan 30 kilometer di luar ibu kota negeri itu, Mogadishu, tak lama setelah penunjukannya diumumkan, kata seorang kerabatnya, Kamis (21/7/2011). Asha Osman Aqil diculik di satu daerah yang dikuasai oleh gerilyawan ash Shabaab, Rabu larut malam, setelah pemerintah rapuh di negeri tersebut mengumumkan kabinet barunya. "Asha sekarang diinterogasi di Balad oleh ash Shabaab," kata seorang kerabatnya yang tak ingin disebutkan jatidirinya karena khawatir ia akan diserang oleh gerilyawan. "Ia memberi tahu mereka bahwa ia mengetahui pencalonannya dan belum menghubungi pemerintah sama sekali dan belum menerima jabatan itu," katanya. Asha diculik saat dalam perjalanan untuk menerima jabatannya oleh gerombolan, kata tetua suku Ahmed Sheikh Mohamed. "Sayang, ia berada di tangan orang yang salah dan kami berdoa semoga ia dibebaskan," kata seorang anggota parlemen yang tak ingin disebutkan jatidirinya. Ahsa, satu-satunya perempuan di dalam pemerintah baru Perdana Menteri Abdiwali Mohamed Ali, sedang dalam perjalanan ke Mogadishu untuk menghadiri pertemuan pertamanya di kabinet. Ia naik mobil saat diculik. Sebelum penunjukannya secara tiba-tiba untuk memangku jabatan menteri, Asha adalah pegiat hak asasi perempuan yang bersuara lantang. Asha menjanda setelah suaminya diculik dan dibunuh oleh beberapa pria bersenjata yang diduga sebagai gerilyawan tiga tahun lalu. Gerilyawan dan pemerintah belum mengeluarkan komentar. Ash Shabaab sering kali menjadikan menteri pemerintah sebagai sasaran serangan dan membunuh Menteri Dalam Negeri Abdi Shakur Sheikh Hassan dalam satu serangan bom bunuh diri pada Juni. Somalia tak memiliki pemerintah yang berfungsi sejak tergulingnya Mohamed Siad Barre pada 1991. PBB, yang pada Rabu (20/7/2011) mengumumkan kelaparan di dua wilayah yang dikuasai gerilyawan di Somalia, pada Kamis menyatakan badan dunia itu akan melanjutkan operasi menerbangkan dan mengirim bantuan ke Mogadishu dalam waktu beberapa hari. Sementara itu, beberapa pengamat regional menuding konflik yang berlanjut sebagai pangkal bencana di negeri tersebut. Sumber : ANT, AFP, REUTERS |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan