ANTARA - Mancanegara |
Jendral Luo: China Membutuhkan Sedikitnya Tiga Kapal Induk Posted: 30 Jul 2011 04:27 PM PDT Beijing (ANTARA News/AFP)- China membutuhkan setidaknya tiga kapal induk untuk mempertahankan kepentingan-kepentingannya, kata seorang jendral, beberapa hari setelah media pemerintah menyiarkan gambar kapal induk pertamanya. "Kita bandingkan dengan tetangga-tetangga kita, India akan memiliki tiga kapal induk pada tahun 2014 dan Jepang tiga kapal induk pada tahun 2014," kata Jendral Luo Yuan, periset senior Akademi Sains Militer yang dikutip surat kabar Beijing News. "Jadi saya rasa jumlah kapal induk yang harus dimiliki China seharusnya tidak kurang dari tiga agar kita dapat mempertahankan hak-hak kita dan kepentingan-kepentingan maritim kita secara efektif. Komentar-komentarnya yang disiarkan Jumat itu dibuat setelah China berusaha tidak mempedulikan kemampuan kapal induk pertamanya, dengan mengatakan pada hari Rabu kapal itu akan digunakan untuk latihan dan "riset". Beijing yakin bahwa tiga kapal induk Jepang yang disebutkan itu, dibangun untuk operasi-operasi helikopter, dapat kemudian diubah menjadi kapal induk penuh. China baru-baru ini mengonfirmasikan pihaknya mengubah satu kapal tua buatan Sovyet menjadi kapal induk pertamanya, satu proyek yang menambah khawatir kawasan itu atas perkembangan cepat militer negara itu dan sikap agresif yang menguat mengenai masalah-masalah wilayah. "Kami kini sedang menata kembali bodi sebuah kapal induk tua, dan akan digunakan untuk riset ilmu pengetahuan, eksprimen dan latihan," kata juru bicara kementerian pertahanan Geng Yansheng dalam satu penjelasan kepada wartawan. Menjawab pertanyaan apakah penambahan kapal induk itu pada persenjataan militer China akan secara signifikan meningkatkan kemampuan militer negara itu, Geng mengatakan menilai terlalu tinggi atau meremehkan peran kapal itu keduanya tidak benar". Amerika Serikat, Jumat menyambut baik pernyataan China mengenai kapal itu menyebutnya itu satu langkah maju transparansi yang lebih baik antara negara-negara Pasifik. Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA)-- angkatan bersenjata terbesar di dunia-- sangat merahasiakan program pertahanannya, yang mendapat anggaran pengeluaran militer yang besar akibat pertumbuhan ekonominya yang cepat. PLA juga mengoperasikan angkatan laut negara itu.(*) (Uu.H-RN/H-AK) Editor: Ruslan Burhani COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search. |
PBB Perpanjang Mandat Misi Perdamaian di Darfur Posted: 30 Jul 2011 04:24 PM PDT Khartoum (ANTARA News/AFP) - Dewan Keamanan PBB memperpanjang mandat pasukan perdamaian PBB-Uni Afrika di wilayah Darfur Sudan (UNAMID) selama satu tahun. Dalam resolusi yang disetujui Jumat malam, Dewan Keamanan juga mendukung rencana peninjauan jumlah personil berseragam yang diperlukan missi itu untuk beroperasi secara efektif, kata satu pernyataan PBB. UNAMID yang dibentuk tahun 2007,adalah operasi perdamaian terbesar PBB di dunia dengan sekitar 23.000 personil berseragam dan anggaran tahunan sampai 30 Juni, lebih dari 1,8 miliar dolar AS. Dewan Keamanan juga meminta semua pihak dalam konflik di Darfur "termasuk semua gerakan bersenjata, segera berunding, dan tanpa prasyarat," untuk mencapai satu gencatan senjata permanen dan penyelesaian damai yang luas. Awal bulan ini, pemerintah menandatangani satu perjanjian perdamaian di Doha dengan Gerakan Pembebasan dan Keadilan, satu koalisi faksi-faksi pemberontak yang memisahan dir . Tetapi kelompok-kelompok bersenjata utama Darfur -- Gerakan Keadilan dan Kesetaraan (JEM) dan faksi-faksi Tentara Pembebasan Sudan yang dipimpin Minni Minnawi dan Abdelwahid Nur-- tidak menandatangani perjanjian itu, dengan sumber-sumber JEM mengatakan perjanjian itu tidak menangani masalah-masalah penting. Beberapa pengamat mengatakan perjanjian itu terutama bertujuan untuk menyenangkan masyarakat internaisonal, bukannya rakyat Darfur. Paling tidak 300.000 orang tewas dan 1.9 juta orang mengungsi sejak konflik Darfur meletus tahun 2003 antara pemberontak non-Arab dan pemerintah Khartoum yang dikuasai Arab, kata PBB. Pemerintah mengatakan jumlah korban tewas 10.000 orang dan menyalahkan atas tidak adanya keamanan sekarang dalam konflik suku, angkatan bersenjata yang kecil dan bandit.(*) (Uu.H-RN/H-AK) Editor: Ruslan Burhani COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan