Ahad, 5 Jun 2011

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Rafael Nadal Kumpulkan Hadiah 40 Juta Dolar

Posted: 05 Jun 2011 06:48 PM PDT

Paris (ANTARA News) - Berikut ini data dan fakta Rafael Nadal yang baru memenangi turnamen tenis Prancis Terbuka, Minggu waktu setempat, seperti dilaporkan AF

RAFAEL NADAL (Spanyol)

Peringkat dunia: 1

Tangal lahir: 3 Juni 1986

Tempat lahir: Manacor, Mallorca, Spanyol

Tempat tinggal: Manacor, Mallorca, Spanyol

Tinggi: 6`1" (185 cm)

Berat: 188 lbs (85 kg)

Permainan: tangan kiri

Beralih pro: 2001

Karir tunggal putera: 46

Gelar tunggal putera Grand Slam: 10 (Australia Terbuka 2009; Prancis Terbuka 2005, 2006, 2007, 2008, 2010, 2011; Wimbledon 2008, 2010; AS Terbuka 2010)

Karir hadiah uang: 40.052.402 dolar (sebelum final Minggu)

Hasil terbaik Prancis Terbuka: Juara (2005, 2006, 2007, 2008, 2010, 2011).  (A008/F005/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Gubernur Sultra Temukan Kejanggalan di Pertambangan Kolaka

Posted: 05 Jun 2011 06:43 PM PDT

Kendari (ANTARA News) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam menemukan banyak keganjalan di lokasi pertambangan di Kabupaten Kolaka yang dikelola PT Antam terkait penambangan yang dilakukan oleh beberapa perusahaan lain.

Kejanggalan itu termasuk pelanggaran dari kaidah-kaidah pertambangan yang ada, kata Gubernur Nur Alam kepada wartawan di Kendari, Senin.

"Kami temukan dalam investigasi (5/6), bahwa lahan PT Antam yang disewakan kepada pemilik PT Sumber Setia Budi hanya untuk menyimpan `stokfiled ore` nikel yang diduga berasal dari kawasan hutan konversi itu ternyata pihak perusahaan tidak pernah memberikan izin," katanya.

Ia mengatakan, banyak perusahaan tambang yang ada di Kolaka hingga kini belum jelas melakukan kewajiban pembayaran kepada negara dan laporan masyarakat serta identifikasi dari provinsi banyak perusahan yang belum membayarkan kewajibannya.

"Hasil identifikasi bersama muspida itu, kami juga menemukan banyaknya perusahaan yang belum membayar kewajibannya kepada negara," ungkap Nur Alam yang juga Ketua DPW PAN Sultra itu.

Nur Alam juga menduga tanah ore yang diangkut oleh beberapa perusahaan tambang itu berasal dari kawasan hutan yang hingga kini belum ada izin pelepasan kawasan dari Kementerian Kehutanan.

"Kalau ini terjadi berarti ada dua pelanggaran yang dilakukan oleh perusahan tambang, yang pertama melakukan penambangan di atas kawasan milik PT Antam dan yang kedua kalau memang kawasan itu berada di dalam kawasan hutan maka itu melanggar Undang-Undanh Kehutanan," terangnya.

Selain menyoroti mekanisme pertambangan yang dinilai amburadul, Gubernur Sultra menyayangkan pihak perusahaan yang merasa tidak peduli dengan dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan akibat penambangan itu.

Untuk itu, ia mengharapkan, hasil dari investigasi ini akan dijadikan bahan evaluasi bagi semua instansi terkait untuk melihat sampai sejauh mana sebenarnya prosedur pertambangan yang baik.

"Begitu juga dengan pihak kepolisian, kejaksaan serta instansi hukum lainnya akan membicarakan hasil investigasi ini," kata Nur Alam, yang didampingi Danrem 143 Haluole Kol Infantri Taufik Hidayart serta beberapa pejabat Eselon II Pemprov dan Pemkab Kolaka.  (A056/F002/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan