Jumaat, 13 Mei 2011

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Kritikan AS Bikin China Marah

Posted: 14 May 2011 04:05 AM PDT

BILATERAL

Kritikan AS Bikin China Marah

Josephus Primus | Sabtu, 14 Mei 2011 | 11:05 WIB

KOMPAS.com - Adalah pernyataan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton yang menyebut rekor pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di China sangat menyedihkan bagi pemerintahan yang menolak demokrasi. Pernyataan itu, sebagaimana warta AP dan AFP pada Sabtu (14/5/2011), termaktub dalam majalah Atlantic.

Karuan saja, China pun marah dengan pernyataan itu. China, kemudian, terang-terangan menolak anggapan AS.

Tak cuma itu, China justru balik memperingatkan AS dengan menyebut pernyataan yang dikeluarkan Hillary Clinton itu sebagai upaya untuk menggeser kekacauan di Timur Tengah ke China.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Jiang Yu mengatakan upaya untuk menggeser kerusuhan yang terjadi di Timur Tengah ke Cina itu akan gagal. "Tak pantas untuk membandingkan China dengan kekacauan di kawasan Afrika utara atau Timur," kata Jiang Yu.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiga Janda Osama Jadi Incaran

Posted: 14 May 2011 03:35 AM PDT

KOMPAS.com - Osama bin Laden boleh mati. Tapi, informasi mengenai sepak terjang pemimpin Al Qaeda itu menjadi hal yang menarik untuk digali. Abang Sam (AS) pun menaruh hati untuk upaya ini.

Alhasil, sebagaimana pernyataan Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney, AS bisa menjumpai tiga janda mendiang Osama di Pakistan. "Kami ingin mendapatkan informasi mengenai kehidupan Osama sejak dia menghilang pada akhir 2001," kata Carney.

Saat ini, para istri Osama itu ditahan oleh pihak berwenang Pakistan setelah selamat dalam serbuan pasukan komando AS ke rumah bin Laden di kota Abbottabad pada 2 Mei lalu. Namun, seorang pejabat mengatakan wawancara dengan ketiga istri Osama itu tidak akan berlangsung segera.

Sementara, Pakistan mengatakan akan memulangkan para janda itu bersama anak-anak mereka. Satu di antara istri bin Laden itu berasal dari Yaman. Sedangkan, yang dua lagi dari Arab Saudi, sebagaimana warta AP dan AFP pada Sabtu (14/5/2011). Para analis mengatakan mereka bisa menjadi sumber informasi yang detail mengenai kehidupan Osama selama dalam pengejaran.

Salah seorang istri pemimpin al-Qaeda itu mengatakan kepada para penyelidik Pakistan bahwa dia sudah bermukim di Pakistan selama lebih dari tujuh tahun. Yang satu lagi mengatakan dia pindah ke Abbottabad pada 2006, setahun setelah rumah mereka dibangun dan tidak pernah keluar dari lantai atas rumah itu.

Sebelum penyerbuan ke rumah itu, keberadaan bin Laden tidak diketahui setelah dia melarikan diri dari kawasan pegunungan Tora Bora di Afganistan Selatan, yang diserang pasukan Amerika Serikat dan Afghanistan pada tahun 2011.

Hubungan antara Pakistan dan AS memburuk karena pemimpan al-Qaeda itu berhasil tinggal tanpa bisa dideteksi selama lima tahun di sebuah rumah yang hanya berjarak sekitar 5 km dari Akademi Militer Pakistan.

Sebaliknya, pemerintah Pakistan marah karena tidak mendapat pemberitahuan tentang serbuan ke rumah tempat Osama bersembunyi. Islamabad berpendapat kedaulatan negara mereka sudah dilanggar.

Sementara para pejabat AS mempertanyakan apakah memang dinas intelijen Pakistan, ISI, tidak mengetahui keberadaan Osama bin Laden.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan