Jumaat, 13 Mei 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Pemerintah Miliki Dana Talangan Bencana Rp6 Triliun

Posted: 13 May 2011 05:58 AM PDT

Garut (ANTARA News) - Anggota Komisi VIII DPR RI Muhammad Oheo Sinapoy mengungkapkan pemerintah pusat akan mengalokasikan dana penanganan bencana sebesar Rp6 triliun termasuk untuk penanganan di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Sementara dana talangan yang ada di pemerintah pusat sebesar Rp6 triliun, tapi bukan untuk Garut saja, melainkan untuk keseluruhan daerah di Indonesia," kata Oheo saat menyerahkan bantuan sekaligus peninjauan lokasi bencana banjir dan longsor di Garut Selatan, Jumat.

Dana yang akan dialokasikan pemerintah pusat bagi korban bencana di Kabupaten Garut, kata Oheo diperoleh dari APBN tahun 2011, bergantung besaran dana yang dibutuhkan.

Selama ini, pemerintah pusat menunggu hasil verifikasi data BNPB untuk mendapatkan besaran dana yang dibutuhkan dalam menanggulangi masalah pascabencana alam.

Ia menerangkan pencairan dana talangan itu tidak melalui APBD sehingga prosesnya lebih cepat.

"Dana itu langsung kepada Bupati selaku kepala daerah, tidak perlu menunggu proses lama, dan DPRD di Garut dapat memantau proses penanggulangan bencana dari dana yang sudah diserahkan ke Bupati," katanya.

Sementara itu Bupati Garut Aceng HM Fikri mengatakan Pemerintah Kabupaten Garut telah fokus menangani tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.

"Kondisi Garut Selatan pascabencana sudah normal, warga yang mengungsi sudah kembali ke rumahnya dan saat ini kita sedang menangani masalah rehabilitasi," kata Aceng.

Dana penaggulangan pascabencana yang telah tersedia, kata Aceng dana bantuan dari Gubernur Jawa Barat sebesar Rp5,5 miliar dan sebesar Rp1,5 miliar dari APBD Kabupaten Garut.

Dana yang sudah terkumpul itu, kata Aceng dinilai masih kurang, sehingga berharap bantuan dana talangan yang ada di Pemerintah pusat dapat digunakan dalam penanggulangan pasca bencana di Garut.

"Kalau ada dana dari pemerintah pusat, kenapa tidak kita gunakan saja untuk menanggulangi bencana tahap rehabilitasi sekarang ini," kata Bupati.

Sementara itu bencana banjir bandang dan longsor telah menewaskan 13 orang warga, selain itu rumah penduduk rusak berat 118 rumah, rusak sedang 118 rumah, rusak ringan 1.775 rumah.

Kerusakan sarana umum terdapat 43 jembatan, lima bangunan sekolah, 35 tempat ibadah masjid, 16 irigasi, tiga kantor pemerintahan, 882 hektar lahan pertanian rusak tersebar dibeberapa titik di enam kecamatan yang dilanda banjir dan bandang.(*)

(U.KR-FPM/Y003)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Kelulusan UN SMA 2011 Capai 99,22 Persen

Posted: 13 May 2011 05:40 AM PDT

Mohammad Nuh (FOTO.ANTARA)

Berita Terkait

Video

Jakarta (ANTARA News) - Kelulusan peserta Ujian Nasional (UN) SMA/MA Tahun Ajaran 2010/2011 mencapai 99,22 persen atau dari sebanyak 1.461.941 peserta UN SMA/MA jumlah peserta yang lulus sebanyak 1.450.498, sedangkan peserta yang tidak lulus 11.443 peserta atau 0,78 persen.

"Dibandingkan angka kelulusan tahun 2009/2010 ada kenaikan jumlah kelulusan. Angka kelulusan UN tahun lalu gabungan ujian utama dan ujian ulang sebanyak 99,04 persen," kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh saat menyampaikan data hasil kelulusan UN dan distribusinya di Jakarta, Jumat.

Mendiknas menyebutkan data awal yang mendaftar 1.476.575 peserta, tetapi dalam perjalanan, sekolah yang memasukkan nilai sekolah sebanyak 1.467.058 atau 99,36 persen.

"Ada sebanyak 9.517 siswa atau 0,64 persen yang tidak dimasukkan nilai sekolahnya. Hal ini karena bisa jadi di tengah jalan ada yang drop out atau bekerja," katanya saat memberikan keterangan pers di Kemdiknas.

Mendiknas lebih lanjut menyatakan dari sebanyak 1.467.058 siswa yang tidak mengikuti UN sebanyak 5.117 siswa. Provinsi yang paling banyak tidak lulus dari sisi prosentase adalah Nusa Tenggara Timur (NTT), sedangkan paling banyak lulus adalah Bali.

Mohammad Nuh menyatakan terdapat sebanyak 14.131 sekolah yang siswanya 100 persen lulus dan lima sekolah yang semua siswanya tidak lulus dengan jumlah 147 siswa. Sekolah yang kelulusannya nol persen yaitu di DKI Jakarta ada tujuh siswa; Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam 26 siswa; Jambi dua siswa; Kian Darat Maluku 48 siswa; dan Urei Fasei Papua 64 siswa.

Sementara jumlah kelulusan peserta UN SMK mencapai 99,51 persen. Dari total 8.074 sekolah negeri dan swasta dan 942.698 peserta, dinyatakan lulus 938.043 peserta. Sekolah yang angka kelulusannya 100 persen sebanyak 768.854 siswa (81,48 persen).

"Di SMK tidak ada sekolah yang kelulusannya nol persen," kata Menteri Nuh.

Ia lebih lanjut mengatakan hasil UN tahun 2011 disamping untuk menentukan kelulusan, juga akan digunakan untuk pemetaan. Ia mencontohkan lima sekolah yang 100 persen siswanya tidak lulus dapat langsung dipetakan.

"Tujuannya untuk perbaikan, seperti tahun lalu kami melakukan intervensi di Nusa Tenggara Timur. Target berikutnya dipakai untuk masuk ke perguruan tinggi," ujarnya.

Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan Aman Wirakartakusumah mengatakan kebijakan untuk menggunakan hasil UN untuk masuk ke perguruan tinggi adalah tepat.

"Di Amerika sejak tiga tahun lalu telah memulai untuk melaksanakan standar tes di semua negara bagian. Kita yakinkan para rektor dengan nilai UN yang dicapai agar mahasiswa bisa diterima langsung di perguruan tinggi," ujarnya.

Pelaksanaan UN tahun 2011 mengalami perubahan pada syarat kelulusan dimana nilai akhir penentu kelulusan siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sederajat, serta sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat, ditetapkan dengan menggabungkan nilai mata pelajaran ujian nasional (UN) dengan nilai sekolah.

Nilai akhir adalah pembobotan 60 persen nilai UN ditambah 40 persen nilai sekolah yang digunakan pada UN Tahun Pelajaran 2010/2011. Nilai sekolah adalah gabungan nilai ujian sekolah ditambah nilai rapor semester 1-4.

Formula tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) selaku penyelenggara UN dan atas rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat.(*)
(T.Z003/ANT)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan