KOMPAS.com - Internasional |
Pengayaan Uranium Korut Dimulai 1990-an Posted: 19 Jan 2011 04:02 AM PST SEOUL, KOMPAS.com - Korea Utara telah mengembangkan program pengayaan uranium, langkah kedua dalam syarat untuk menciptakan bom nuklir, sejak akhir tahun 1990-an, kata seorang pembelot senior, Rabu (19/1/2011). Desertir yang dikutip surat kabar Korea Selatan, Chosun Ilbo, mengatakan, instalasi pemisah material uranium itu dibangun di kota Heechon, yang terletak 57 kilometer dari timur laut kompleks nuklir utama di Yongbyon. Korut meningkatkan kekhawatiran terhadap keamanan ketika pada November lalu negara itu menunjukkan instalasi pengayaan uranium yang berjalan dengan baik dan dikatakan telah dilengkapi dengan ratusan mesin pemisahan material uranium, yang akan dikunjungi para ilmuwan Amerika Serikat. Mereka mengatakan, proyek itu merupakan bagian dari program energi nuklir damai. Namun para ahli mengatakan, proyek itu dapat dengan mudah diprogram ulang guna memproduksi uranium tingkat tinggi yang merupakan langkah kedua untuk membuat sebuah bom dengan tambahan penguasaan teknologi operasi plutonium. Pembelot Korut itu diidentifikasi sebagai mantan pejabat senior pemerintah Korut oleh Chosun sehingga memiliki pengetahuan yang mendalam tentang industri militer. Dilaporkan bahwa pembelot itu mengatakan proyek di Heechon dimulai pada akhir tahun 1990an, sekitar satu dekade sebelum Korut mengumumkan ke publik bahwa mereka tengah menjalankan pengayaan uranium. Motor, sebuah komponen utama dari mesin pemisah, diimpor dari beberapa negara seperti Jepang, Perancis, dan Rusia karena Korut tidak dapat membuatnya sendiri," katanya seperti dikutip surat kabar itu. Heechon merupakan tempat bagi banyak pabrik komponen listrik dan mesin-mesin untuk pabrik, lapor Chosun. Pemimpin Korut, Kim Jong-Il, sempat mengunjungi kota industri itu sebanyak tujuh kali tahun 2010. Korut yang menggunakan plutonium hasil pengayaan dari reaktor Yongbyon, telah menggelar uji coba nuklir tahun 2006 dan 2009. Diyakini bahwa negara itu kini memiliki jumlah plutonium yang cukup untuk membuat enam hingga delapan bom atom. Pembelot Korut itu mengatakan bahwa Pyongyang sepertinya akan meningkatkan kemampuan nuklirnya melalui percobaan nuklir ketiga, karena program senjata mereka sedang dalam efisiensi. Seorang juru bicara dinas intelijen Korsel mengatakan, infromasi tentang pabrik pengayaan di Heechon itu belum dapat dikonfirmasi kebenaranya. Korut menutup kompleks Yongbyon pada Juli 2007 melalui kesepakatan pelucutan nuklir yang dibantu enam negara. Namun pembicaraan enam pihak terhenti pada Desember 2008 ketika timbul perdebatan tentang cara untuk denuklirisasi itu. ANT, AFPSumber : |
Hu Jianto Bahas Isu Penting dengan Obama Posted: 19 Jan 2011 03:16 AM PST WASHINGTON, KOMPAS.com — Presiden China Hu Jintao tiba di Amerika Serikat, Selasa waktu setempat, untuk kunjungan kenegaraan yang akan mencakup pembicaraan tingkat tinggi dengan Presiden Barack Obama tentang perdagangan, mata uang, Korea Utara, dan sejumlah isu lain. Agenda kunjungan tiga hari itu termasuk makan malam kenegaraan pada hari Rabu dan pertemuan tatap muka kedelapan antara Obama dan pemimpin China itu. Menurut para pejabat AS, pertemuan Hu dengan Obama itu menggambarkan pentingnya hubungan antara kedua kekuatan global itu, yang saat ini, sebagimana dikemukakan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, berada dalam titik kritis. Media Pemerintah China telah melaporkan bahwa Hu akan menekankan bagaimana kemitraan yang konstruktif dan komprehensif antara kedua negara bisa saling menguntungkan dan membantu memastikan stabilitas di Asia dan dunia meskipun ada perbedaan antara Beijing dan Washington tentang isu-isu seperti hak asasi manusia dan kontrol mata uang. Selain bertemu Obama, Hu juga dijadwalkan bertemu para pemimpin Kongres dan eksekutif bisnis. Setelah di Washington, Hu akan mengunjungi Chicago pada hari Kamis. Wakil Presiden AS Joe Biden menyambut Hu saat pemimpin China itu tiba di Joint Base Andrews di Maryland, Selasa sore. Hu kemudian tiba di Gedung Putih untuk apa yang para pejabat katakan sebagai pertemuan makan malam kecil dengan Obama, Clinton, dan Penasihat Keamanan Nasional Tom Donilon. "Ini memberikan sedikit suasana santai untuk beberapa diskusi," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Robert Gibbs, Selasa pagi, tentang makan malam itu. Sebelum kedatangan Hu, para anggota Kongres dan demonstran mengecam catatan hak asasi manusia China, termasuk penindasan politik, dan menyerukan kepada Obama untuk menekankan masalah itu dalam pembicaraannya dengan pemimpin China tersebut. "Adalah lebih penting untuk menghormati dan mengingat mereka yang tidak bisa menghadiri acara makan malam itu ketimbang mereka yang akan hadir," kata Pendeta Patrick Mahoney, Direktur Christian Defense Coalition. "Sementara para tamu makan makanan mahal dan mewah, akan ada nilai yang tertindas dan ditempatkan di belakang bar oleh Pemerintah China karena iman dan keyakinan politik mereka. (Contohnya adalah) orang-orang seperti pemenang hadiah Nobel Perdamaian, Liu Xiaobo, yang berada di penjara dan banyak orang lainnya." Gibbs mengatakan, Obama akan menyampaikan keprihatinan mengenai hak asasi manusia kepada Hu. "Jelas itu merupakan satu topik dari beberapa hal penting yang kedua pemimpin akan bahas," kata Gibbs kepada wartawan. "Kami akan terus melakukan percakapan sulit dengan China tentang subyek itu." CNNSumber : |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan