KOMPAS.com - Regional |
Posted: 24 Dec 2010 05:58 AM PST Natal dan Tahun 2010 Anjing Pelacak Kawal Gereja Jumat, 24 Desember 2010 | 13:58 WIB DHONI SETIAWAN/KOMPAS.com Gereja Katedral TERKAIT: DENPASAR, KOMPAS.com - Selain mengerahkan sekitar 1.200 pasukan untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru, Polresta Denpasar juga akan memanfaatkan jasa satuan unit satwa K-9 atau anjing pelacak yang akan mendeteksi bahan peledak atau benda-benda mencurigakan lainnya. "Lima anjing pelacak akan kami kerahkan menjaga perayaan Nataru di Gereja dan hotel besar," ujar Kapolresta Denpasar, Kombes Suryanbodo Asmoro di Mapoltabes Denpasar. Selain disebar ke sejumlah gereja besar di Denpasar, anjing pelacak itu juga akan berpatroli ke hotel-hotel di kawasan wisata yang merupakan salah satu obyek vital. Dalam persiapan misa atau kebaktian nanti malam, semua Gereja di Denpasar akan mendapat pengawalan ketat, khususnya di wilayah-wilayah rawan. Selain berkoordinasi dengan panitia penyelenggara Natal di Gereja, polisi juga akan bekerjasama dengan pecalang atau petugas keamanan adat untuk mengamankan malam Natal di Bali. Satu jam sebelum pelaksanaan Misa atau kebaktian nanti, Polisi juga akan melakukan penyisiran menggunakan anjing pelacak, alat pendeteksi seperti mirror, sekdor, hingga metal detector di sejumlah Gereja besar seperti Lembah Pujian, HKBP (Huria Kristen Batak Protestant) untuk mengantisipasi adanya benda-benda mencurigakan. "Sesuai penekanan Kapolda, operasi Lilin ini kami lakukan secara kemanusiaan dan ibadah harus benar benar dilayani dan aman," kata Kapolresta Suryanbodo. Penulis: Muhammad Hasanudin | Editor: Hertanto Soebijoto Loading... Kirim Komentar Anda Kirim Komentar Anda |
Jatuh dari Ketinggian, Santa Selamat Posted: 24 Dec 2010 05:49 AM PST Bungy Jumping Jatuh dari Ketinggian, Santa Selamat Jumat, 24 Desember 2010 | 13:49 WIB Muhammad Hasanudin Aksi bungy jumping mengenakan pakaian ala Sinterklas untuk memeriahkan Natal di Bali, Jumat (24/12/2010)KUTA, KOMPAS.com — Seorang wisatawan yang mengenakan pakaian Sinterklas atau Santa Claus jatuh dari ketinggian 45 meter di sebuah menara di kawasan pantai Double Six, Seminyak, Kuta, Bali. Beruntung, Sinterklas tersebut selamat, tanpa mengalami luka sedikit pun karena sebelum jatuh, Sinterklas tersebut telah dilengkapi dengan perangkat pengaman bungy jumping. Aksi bungy jumping berpakaian Sinterklas itu merupakan salah satu trik pengelola tempat wisata "uji nyali" ini untuk menarik wisatawan yang ingin menguji adrenalin dengan nuansa Natal. "Ini salah satu tema kami untuk menghibur para wisatawan di sini. Bahkan wisatawan pun juga bisa mencoba aksi bungy jumping dengan berekspresi mengenakan kostum Santa Claus," ujar Theresia Dewi, pengelola bungy jumping di Pantai Double Six, Kuta. Pihak pengelola menawarkan atraksi uji adrenalin ala Sinterklas mulai dari tanggal 22 hingga 24 Desember ini. Untuk dapat menikmati sekali lompatan bungy jumping, para wisatawan harus merogoh kocek cukup dalam, yakni sekitar Rp 525.000 untuk lompatan perorangan, dan Rp 1.050.000 untuk lompatan berpasangan atau tandem. Namun, bagi mereka yang menyukai tantangan, biaya sebesar itu bukan halangan untuk mencari kepuasan pribadi. Bagi yang merasa takut untuk mencoba tantangan ini, Anda cukup menyaksikan dan mengabadikan gambarnya saja secara gratis dari sepanjang Pantai Double Six. Penulis: Muhammad Hasanudin | Editor: Hertanto Soebijoto Loading... Kirim Komentar Anda Kirim Komentar Anda |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan