KOMPASentertainment |
Posted: 24 Jul 2013 09:06 PM PDT JAKARTA, KOMPAS -- Ada kisah menarik di balik pembuatan film La Tahzan yang awal Agustus mendatang diputar di Jakarta. Ternyata aktor dan aktrisnya tak hanya harus berperan dengan baik, tetapi juga membantu kru dalam shooting film di Jepang setahun lalu. "Itu pengalaman menarik bagiku. Bekerja dengan tim kecil yang saling bantu sehingga pekerjaan berjalan baik," ujar aktor Ario Bayu (28), beberapa waktu lalu. Bayu, panggilan pemuda yang besar di Selandia Baru tersebut, baru sekali punya pengalaman seperti itu. Demikian juga dengan pemain lain di film itu, Atiqah Hasiholan dan Joe Taslim. Namun, ketiganya memberikan bantuan dengan senang hati. "Aku merasa, kami seperti saudara saja. Satu dengan yang lain saling bantu. Kadang-kadang satu memegang lampu sorot, yang lain mencarikan plakban," lanjutnya. Saat makan pun dilakukan bersama-sama. "He-he... seperti anak kos saja, tetapi itu menyenangkan," kata Bayu. Shooting film La Tahzan berlangsung selama 12 hari. Kebersamaan Bayu dengan Atiqah dan Joe dalam sebuah film bukan baru sekali itu. Sebelumnya, Atiqah bermain bersama Bayu di film Java Heat. Sementara Joe dan Bayu bertemu di film berjudul Dead Mine. Pemunculan mereka di La Tahzan pun tak sengaja. "Kami sama-sama melamar untuk mendapat peran itu," tambah Atiqah. (TRI) |
Endah Ari Cakrawati Tuntaskan Tesis Posted: 24 Jul 2013 08:47 PM PDT JAKARTA, KOMPAS -- "Saya baru menyelesaikan bab dua tesis. Target saya Oktober nanti selesai," kata Endah Ari Cakrawati (27), model, bintang iklan, dan presenter, di Jakarta, Senin (22/7). Endah kini tengah studi S-2 magister manajemen di Universitas Indonusa Esa Unggul, Jakarta. Bulan Ramadhan ini Endah sibuk membawakan acara di sejumlah tempat. Bagi Endah, berpuasa sendirian di Jakarta tidak terlalu berat. Namun, dia rindu berpuasa di rumah bersama keluarganya di Serang, Banten. "Ibadah puasa bukan perkara berat. Saat berbuka juga menyenangkan dan gampang karena bisa berbuka bareng teman dan banyak orang lainnya. Akan tetapi, sahur menjadi berat karena saya sendirian, jadi sedih rasanya. Situasi ini membuat saya ingin pulang," kata runner-up I Putri Banten 2008 ini. Meski kangen rumah serta keluarga, Endah tidak betah tinggal lama di kota kelahirannya tersebut. "Sejak SMA, saya berniat pergi dari situ. Saya ingin sekolah dan cepat bekerja sehingga saya pindah ke Jakarta," ujarnya. Endah menambahkan, awal kariernya di bidang presenter serba kebetulan. Dia diajak temannya untuk mengikuti casting dan terpilih. "Meski ada tawaran tampil di sinetron dan film, saya belum tertarik. Waktunya lama, apalagi sinetron kejar tayang. Bisa-bisa sekolah saya terbengkalai. Studi penting untuk diri saya pribadi dan pekerjaan saya," katanya. (TIA) |
You are subscribed to email updates from KOMPASentertainment To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan