Jumaat, 17 Mei 2013

Sindikasi lifestyle.okezone.com

Sindikasi lifestyle.okezone.com


Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Married

Posted: 17 May 2013 07:33 AM PDT

MENIKAH merupakan keputusan besar dalam hidup Anda. Sebelum menuju jenjang pernikahan, Anda mesti memerhatikan beberapa hal berikut ini.

 
Setiap orang tentunya berharap dapat menjalani pernikahan yang penuh dengan rasa bahagia. Namun demikian, bahagia bukanlah satu-satunya perasaan yang mungkin Anda rasakan. Perkawinan juga memberikan Anda sejumlah masalah yang pelik.
 
Anda berencana untuk menikah? Pastikan Anda sudah memerhatikan sejumlah hal berikut ini.
 
Apakah Anda benar-benar mencintainya
 
Ini adalah keputusan besar yang akan mengubah kehidupan Anda. Jadi, pastikan Anda benar-benar jatuh cinta pada sosok yang benar.
 
"Bisakah Anda bayangkan ada sosok lain bersama Anda di pelaminan atau saat bulan madu? Pikirkan baik-baik hal ini sebelum mengambil langkah yang lebih jauh," kata psikolog Elizabeth Lombardo, PhD.
 
Apakah Anda mencintai dia apa adanya
 
Apa pun yang menjadi kebiasaannya sekarang akan tetap dilakukannya saat menikah. Jangan bodohi diri Anda dengan berpikir dia akan berubah saat menikah.
 
"Asumsikah bahwa semua kualitas negatif ini akan tetap dilakukannya. Dan terimalah bahwa hal ini juga harus Anda terima," kata pakar seks Lisa Paz.
 
Situasi finansialnya
 
Sebelum menikah, ketahui dulu berapa penghasilannya, tabungan, serta utang yang dimilikinya. "Anda tak ingin ada kejutan nanti saat menikah," tutur Lisa Decker, pendiri Divorce Money Matters. Demikian sebagaimana dilansir eHarmony.

(tty)

Tiga Kali Sepekan Orang Bohong dengan Pasangan

Posted: 17 May 2013 06:30 AM PDT

APAKAH Anda adalah orang yang sangat mengutamakan kejujuran? Rupanya, sikap ini tak terlalu baik untuk hubungan Anda.

 
Rata-rata orang berbohong pada pasangannya, tiga kali dalam sepekan. Namun, siapa sangka jika hal ini tak terlalu buruk bagi hubungan Anda? Setidaknya, hal ini diutarakan dalam sebuah studi yang segera dirilis di Journal Communication Quarterly.
 
Kebohongan yang dicari oleh peneliti bisa datang dari mana saja. Mulai saat Anda memuji potongan rambutnya yang buruk hingga kecupan selamat malam saat sebenarnya Anda sedang kesal padanya.
 
Studi ini dilakukan oleh 57 partisipan yang berusia 18 hingga 27 tahun. Para responden kemudian diberi sebuah buku harian yang harus diisi tentang perasaannya, bagaimana mengekspresikannya, dan apa alasannya. Studi ini menunjukkan, responden memalsukan perasannya, setidaknya tiga kali dalam sepekan.
 
"Meskipun ini sering terjadi, tapi motivasinya tidaklah terlalu buruk. Alasan utamanya untuk menghindari konflik, perasaan negatif, dan menyakiti pasangan," ujar ketua peneliti, Sean Horan, Ph.D., assistant professor di College of Communication, DePaul University.
 
Seperti dilansir Womens Health Mag, kebohongan ini sebagian besar dilakukan untuk menjaga stabilitas hubungan. Para peneliti pun berujar, kebohongan ini tidaklah berbahaya. "Kita tidak selalu ingin mengetahui kebenaran setiap waktu," sambung Horan.
(tty)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan