Jumaat, 17 Mei 2013

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Hari Lupus Dunia, YLI gelar "Lupus Goes to Nature"

Posted: 17 May 2013 07:32 AM PDT

Sukabumi, 17/5 (Antara) - Yayasan Lupus Indonesia (YLI) mengadakan kegiatan "Lupus Goes To Nature" pada 17-19 Mei untuk memperingati Hari Lupus Dunia 2013 yang jatuh pada 10 Mei.

"Kami tidak ingin memperingati Hari Lupus Dunia hanya dengan mendengar dan membicarakan tentang penyakit ini. Oleh karena itu, kami ingin Hari Lupus tahun ini sebagai peringatan yang berkualitas. Tidak ada alasan bahwa penderita Lupus tidak dapat berkegiatan di alam bebas," kata Ketua YLI Tiara Savitri di Sukabumi, Jumat.

Dia berpendapat bahwa sebenarnya tidak ada halangan atau kendala yang membuat para Odapus (orang hidup dengan Lupus, red) untuk tidak bisa sama sekali berolahraga atau melakukan kegiatan fisik di tengah alam bebas asalkan tetap memperhatikan kondisi fisik dan tidak memaksakan diri.

"Sebenarnya tidak ada 'kata' bahwa kita sama sekali tidak bisa berkegiatan di alam bebas. Hasil kongres di Argentina pun menyatakan bahwa gejala fotosensitif (sensitif terhadap sinar matahari, red) sudah bisa dieliminasi dari penyakit Lupus," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Tiara mencari tahu harapan dan ketakutan dari para peserta Odapus bagi kegiatan "Lupus Goes To Nature" sehingga dia dan tim acara dapat mempersiapkan dan meyakinkan para peserta untuk bisa mengikuti kegiatan-kegiatan dalam acara peringatan Hari Lupus Dunia tersebut.

"Jujur awalnya saya agak takut juga untuk berkegiatan di tengah alam, tetapi suatu hari saya menguatkan diri untuk mengikuti kegiatan mendaki gunung dan ternyata saya mampu melakukannya," kata Tiara yang juga seorang Odapus.

Dalam acara "Lupus Goes To Nature" itu, para peserta diajak untuk melakukan berbagai kegiatan, antara lain renungan malam dengan lilin di alam, "tracking" hutan alam untuk Odapus, ekspresi kreativitas diri dengan membatik dan menganyam, serta beberapa kegiatan di alam lainnya.

"Jadi, bagi peserta Odapus yang merasa tidak mampu untuk "tracking" ke hutan dan ke danau, tetap bisa membatik dan menganyam," ucap Tiara.

Ia menyampaikan tujuan dari kegiatan fisik di alam bagi para peserta Odapus itu adalah untuk meningkatkan rasa percaya diri, melatih ketajaman panca indra, mempertebal ketabahan diri, kedisiplinan, dan keberanian.

Presiden berikan kuliah bagi mahasiswa Unhan

Posted: 17 May 2013 06:15 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat sore memberikan kuliah bagi mahasiswa Universitas Pertahanan (Unhan).

Kuliah tersebut berlangsung di Kementerian Pertahanan RI di Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Presiden menyampaikan kuliah mulai pukul 15.30 WIB.

Sesi perkuliahan tersebut tertutup dari liputan media.

Dikutip dari situs resmi Unhan, Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) atau Indonesia Defense University (IDU) ditetapkan melalui Surat Mendiknas Nomor 29/MPN/OT/2009 tanggal 6 Maret 2009 perihal

Pendirian Unhan dan diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 11 Maret 2009 di Istana Negara.

Unhan merupakan lembaga pendidikan tinggi yang unik karena mengkhususkan diri pada studi pertahanan setingkat S 2.

Unhan adalah lembaga pendidikan tinggi terbuka yang memberi kesempatan bagi para perwira TNI dan sipil untuk belajar dan memperdalam Ilmu Pertahanan dari sudut pandang militer, politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Sejarah Unhan berawal dari salah satu program kursus di Sekolah Komando Angkatan Darat (Seskoad).

Tahun 2006, Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso, pada saat masih menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menugaskan Komandan Seskoad Mayjen TNI Syarifudin Tippe untuk membuat Kursus Strategi Perang Semesta di Seskoad.

Kursus inilah yang menjadi cikal bakal perwujudan ide untuk mendirikan sebuah perguruan tinggi yang mempelajari studi pertahanan. Gagasan untuk memiliki perguruan tinggi di bidang pertahanan juga dimiliki oleh Presiden SBY selagi beliau masih aktif di militer, sehingga pendirian Unhan disambut dengan baik dan didukung oleh Presiden SBY.

Menteri Pertahanan dalam Kabinet Indonesia Bersatu I, Profesor Juwono Sudarsono termasuk salah tokoh yang ikut membidani lahirnya Unhan.

Unhan merupakan lembaga pendidikan tinggi yang memberi kesempatan bagi para perwira TNI dan masyarakat untuk belajar dan memperdalam Ilmu Pertahanan pada tingkat magister/strata-2.

Unhan dicita-citakan menjadi unversitas kelas dunia. Beberapa universitas luar negeri seperti Cranfield University, National Defense University Amerika Serikat, Rajaratnam School of International Studies Singapura dan beberapa universitas di Australia dan Jerman juga turut aktif mendukung pendirian dan berjalannya proses belajar mengajar di Unhan.

Kerja sama diberikan dalam bentuk pengiriman tenaga pengajar, kurikulum, beasiswa dan studi banding. Universitas di dalam negeri seperti UI dan ITB juga aktif mendukung Unhan dengan mengirim sejumlah guru besarnya untuk membantu membangun dan menjalankan proses belajar mengajar di Unhan.
(P008/A035)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan