Rabu, 8 Mei 2013

Republika Online

Republika Online


Ivan Aguéli Pelopor Tasawuf di Eropa (Bagian-2)

Posted: 08 May 2013 11:14 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Afriza Hanifa

Sebagai pelukis sekaligus penulis, cendekiawan Muslim ini dikenal eksentrik. Banyak karya lukisan Agueli yang terkenal. Ilmu tasawuf yang ia kuasai rupanya ditumpahkan dalam kanvas.

Reputasi Agueli sebagai pelukis sangat ternama di Swedia. Ia dikenal sangat kreatif dan gemar melakukan perjalanan.

Dalam tulis-menulis, Agueli berkontribusi dalam buku World Wisdom serta menulis artikel Universality in Islam dalam kumpulan karya Universal Dimensions of Islam.

Dalam artikel tersebut, Agueli menggambarkan sifat universalisme Islam yang selalu mengajarkan kebijaksanaan.

Hingga kini, Agueli sering kali menjadi objek penelitian tentang perbandingan agama. Bahkan, pada Februari 2011, artikelnya Universality in Islam dikaji dalam studi perbandingan agama yang kemudian diterbitkan kembali dalam bahasa Inggris dalam edisi Dimensi Universal Islam yang ditulis oleh Farid Nuruddin.
 
Dalam aliran sufi, Agueli dianggap mengarah pada tradisi Malamatiyyah. Tradisi tersebut mengajarkan seseorang untuk merasa hina agar dapat meredam amarah.

Dalam praktiknya, Malamatiyah banyak yang terjerumus negatif hingga terlalu ekstrem. Namun, Agueli menerapkannya dengan taraf biasa yang lumrah. 

Dia juga memiliki minat pada ajaran esoteris. Yakni, hanya dimengerti beberapa orang tertentu. Esoteris mengacu pada batin, hakikat, dan substansi.

Dalam ajaran sufi, Islam Esoteris bermakna ajaran agama yang menekankan aspek batin sebagai inti beragama. Aspek batin bertujuan pencapaian hidup selamat dan sejahtera dengan mendekatkan diri kepada Allah.

Ajaran esotris ini tidak mempermasalahkan simbol agama lain dan tidak memperdebatkan syariat sebagai tujuan. Namun, tidak pula menganggap enteng syariat.

Warga Kampung Pulo Gotong Royong Benahi Puing Kebakaran

Posted: 08 May 2013 11:08 PM PDT

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan sisa api yang membakar gudang kayu dan bengkel mebel di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Senin (18/3). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascakebakaran yang mengahanguskan sekitar 65 rumah Ahad (5/5) di tiga RT di Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, hingga Kamis (9/5) siang warga terlihat masih bergotong royong membersihkan sisa puing.

Ketua RT 15, Ahmad AS mengatakan, warga terus membersihkan serpihan dan puing sisa kebakaran di rumah masing-masing. Banjir yang sempat terjadi Rabu (8/5) sore tidak menghalangi gerak warga. "Air banjir yang mencapai 50 cm justru membantu menghanyutkan kayu-kayu ke sungai,'' kata Ahmad. 

Di rumah milik seorang warga, Pipi - yang tepat berada di tepi sungai - keluarga  sedang membersihkan lumpur yang bercampur kayu-kayu sisa kebakaran.  Sanak keluarga Pipi, Sobri, memanggil teman-teman mahasiswa pecinta alam untuk membantu warga.

"Sejak Ahad, kami hanya berempat. Masih kurang orang untuk membersihkan rumah-rumah warga lain,'' kata mahasiswa teknik perkapalan itu.

Hal tersebut dibenarkan Utiya. Janda beranak tiga ini juga bingung dengan rumahnya. Nenek usia 67 tahun itu tak sanggup membersihkan rumahnya seorang diri. Ia berharap ada warga yang membantu membersihkan rumahnya.

Mayoritas rumah warga sudah bersih dari puing. Bangunan rumah permanen yang atapnya habis terbakar, nampak ditutup terpal. Tutupan itu berfungsi untuk membuat rumah leratif terlindung dari hujan atau kotoran sisa puing atap.

Sejauh ini warga mengatakan bantuan makanan dan pakaian yang disalurkan sudah cukup. Air bersih untuk makan dan mandi pun tersedia. Mayoritas warga yang ditemui Republika di RT 15 RW 03 Kampung Pulo berharap ada bantuan bahan bangunan rumah dan peralatan rumah tangga. Mereka mengaku bingung akan masak di mana saat diberi bantuan mie instan dan beras.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan