Rabu, 10 April 2013

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Anggaran Deplu AS untuk Asia Timur Meningkat

Posted: 11 Apr 2013 03:40 AM PDT

WASHINGTON, KOMPAS.com - Departemen Luar Negeri AS, Rabu (10/4), mengajukan anggaran senilai 47,8 miliar dolar AS (Rp 463 biliun) untuk tahun fiskal 2013. Anggaran itu enam persen lebih rendah dari anggaran tahun 2012. Sejumlah pemotongan terjadi pada program-program untuk Irak dan Afghanistan. Namun pada program untuk Asia dan pengamanan kedutaan terjadi peningkatan.

Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, mengatakan anggaran untuk tahun fiskal yang mulai 1 Oktober itu mencapai keseimbangan antara upaya meningkatkan keamanan dan kepentingan ekonomi AS dan membantu negara menahan laju defisit yang tak terkendali. "Investasi kita dalam diplomasi dan pembangunan telah mencegah perang, menurunkan ancaman senjata nuklir, mengamankan perbatasan-perbatasan kita serta melindungi warga Amerika di luar negeri," kata Kerry dalam surat kepada Kongres.

"Di seluruh dunia, usaha kita untuk mencegah terjadinya konflik saat ini akan membantu kita untuk memastikan bahwa kita tidak perlu mengerahkan pasukan dikemudian hari."

Pemotongan anggaran terbesar dilakukan terhadap pendanaan bantuan untuk Irak -pasukan terakhir AS ditarik dari sana tahun 2011 - dan operasi di Afganiastan. Sebagian besar pasukan asing pimpinan AS berjumlah 100.000 personel akan meninggalkan Afganistan pada akhir tahun 2014.

Anggaran yang diajukan untuk program Irak sebesar 1,7 miliar dollar (Rp 16,5 triliun) dan untuk Afghanistan senilai 3,1 miliar dollar (Rp 30 triliun). "Walau kita telah melakukan langkah-langkah bagus di Afganistan, Pakistan dan Irak, tetapi tugas kita di sana masih jauh dari selesai," kata Kerry. "Kami meminta anggaran lebih kecil dibandingkan tahun-tahun lalu, tetapi tetap penting untuk meneruskan pendanaan yang kuat guna melanjutkan hal-hal yang telah kita capai."

Program-program untuk Asia Timur dan Pasifik akan meningkat di bawah rencana pendanaan sebesar tujuh persen senilai 1,2 miliar dolar (Rp 11,6 triliun), yang menunjukkan kepentingan pemerintah AS terhadap kawasan yang luas itu. "Kita sedang menyeimbangkan hubungan strategis kita di seluruh wilayah Asia Timur dan Pasifik melalui hubungan ekonomi yang lebih erat, memperkuat hubungan multilateral, meningkatkan kerjasama keamanan serta memperbarui penekanan terhadap demokrasi dan hak asasi manusia," kata Kerry.

Setelah terjadinya serangan 11 September tahun lalu terhadap misi AS di Benghazi, Libya, Deplu AS mengajukan anggaran senilai 4,4 miliar dolar (Rp 42,6 triliun) untuk program keamanan diplomatik serta peningkatan infrastruktur di kedutaan-kedutaan dan konsulat AS di seluruh dunia.

Editor :

Egidius Patnistik

Iran Dilanda Gempa, AS Tawarkan Bantuan

Posted: 11 Apr 2013 02:51 AM PDT

Iran Dilanda Gempa, AS Tawarkan Bantuan

Kamis, 11 April 2013 | 09:51 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com — Gedung Putih, yang berselisih dengan Iran terkait program nuklir negara itu, Rabu (10/4/2013), menawarkan untuk membantu Teheran yang bergulat dengan gempa mematikan di Iran selatan.

Gempa berkekuatan 6,3 skala Richter mengguncang dekat stasiun tenaga nuklir Iran, Selasa, yang menewaskan 37 orang dan melukai 850 lainnya serta menghancurkan rumah dan dua desa kecil, kata laporan media Iran.

Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Caitlin Hayden, mengatakan dalam satu pernyataan bahwa rakyat Amerika menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Iran atas kehancuran yang disebabkan gempa itu. "Kami sangat sedih atas hilangnya sejumlah nyawa dan kerusakan yang disebabkan bencana itu, dan siap untuk membantu rakyat Iran pada saat ini," katanya.

Kedua negara tetap berselisih terkait dugaan bahwa Iran mengejar senjata nuklir. Presiden Barack Obama berjanji pada perjalanan ke Israel bulan lalu bahwa Amerika Serikat tidak akan membiarkan Teheran untuk memiliki senjata nuklir. Sejumlah sanksi internasional pun kini masih diterapkan terhadap Iran terkait dugaan upayanya untuk memiliki senjata nuklir, walau Iran berulang kali menegaskan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.

Editor :

Egidius Patnistik

Tiada ulasan:

Catat Ulasan