Sindikasi welcomepage.okezone.com |
PBB: Kasasi Hanya Bikin KPU Repot Posted: 18 Mar 2013 02:26 AM PDT [unable to retrieve full-text content]Wakil Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) BM Wibowo mengapresiasi keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang meloloskan partainya sebagai peserta Pemilu 2014. |
Posted: 18 Mar 2013 02:24 AM PDT JAKARTA - Kecintaan kita terhadap suatu bidang menjadi motivasi terbaik untuk berinovasi di bidang tersebut. Hal ini pula yang dirasakan Dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Muhammad Nur Yuniarto yang tidak pernah absen berinovasi di dunia automotif. Kecintaan mendalam Nur terhadap dunia automotif sejak kecil dibuktikan dengan beragam karya prestatif yang lahir dari tangannya. Mobil Sapu Angin ITS pada 2010 menjadi karya perdana yang dilahirkan ayah dari tiga orang anak tersebut. Tidak tanggung-tanggung karya tersebut menuai prestasi internasional dalam Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2010. Padahal awalnya Nur sama sekali tidak berniat untuk membuat Sapu Angin. Apalagi pihak ITS yang ditugaskan mewakili Indonesia mengikuti Shell Eco Marathon (SEM) pada 2010 menyatakan belum siap mengikuti ajang tersebut. Namun, melihat semangat mahasiswa Jurusan Teknik Mesin yang begitu besar untuk mengikuti ajang tersebut, Nur pun menjadi luluh. Dia lalu menerima tawaran menjadi dosen pembimbing dan menghubungi pihak pemerintah untuk menyatakan kesiapan kontingen ITS. ''Waktu itu anak-anak datang ke rumah untuk meminta hal itu,'' tutur Nur, seperti dilansir dari laman ITS Online, Senin (18/3/2013). Selama beberapa bulan, Nur dan 18 anggota timnya mempersiapkan Sapu Angin. Rencana awal, mereka hanya mengirim satu mobil. Tetapi, karena semua anggota tim berhasrat untuk pergi ke Malaysia, akhirnya diputuskan untuk menambah jumlah mobil yang akan dilombakan. ''Kami mengirim untuk kategori Urban dan Prototipe,'' katanya. Tak dinyana, dua mobil Sapu Angin yang sebelumnya tidak difavoritkan justru keluar sebagai kontingen terbaik Indonesia untuk masing-masing kategori. Bahkan, Sapu Angin kategori urban keluar sebagai juara umum untuk kendaraan berbahan bakar bensin. ''Itu merupakan momen yang luar biasa bagi saya,'' tutur dosen yang berprofesi sebagai konsultan tersebut. Memasuki 2011, Nur keluar dari tim Sapu Angin. Langkah ini ditempuhnya guna memfokuskan pikiran terhadap proyek penelitian Engine Controller Unit (ECU). Nur menyebut, awalnya, ECU yang dipakai untuk penelitian adalah ECU mobil. Namun, karena jumlah modifikator motor lebih banyak dari pada modifikator mobil. "Akhirnya ECU motor yang dipakai sebagai bahan penelitian. 'Saat ini alat tersebut sudah jadi dan siap kami pasarkan,'' ungkap Nur. Namun, jiwa Nur yang menyukai tantangan lebih besar daripada hasrat fokus terhadap satu obyek saja. Pada tahun yang sama, pemerintah membentuk tim mobil listrik nasional (Molinas) yang digawangi lima perguruan tinggi nasional, yakni ITS, Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS). Dari ITS, pencipta tricycle surya ini ditunjuk sebagai perwakilan. Tanpa berpikir panjang, Nur langsung menerima tawaran tersebut. Sebagai langkah awal, dia membuat proyek mobil listrik untuk dilombakan pada ajang Indonesia Energy Marathon Competition (IEMC) tahun lalu. Hasilnya tak terlalu mengecewakan, mobil listrik yang diberi nama Sapu Angin Electric Zero Emision Vehicle (SAE_ZEV) tersebut, berhasil menduduki posisi kedua dalam ajang yang baru digelar pertama kali itu. Tidak puas dengan SAE_ZEV, Nur akhirnya membentuk tim baru guna mengerjakan proyek mobil listrik berikutnya dengan desain yang lebih sporty. Agar proyek tersebut bisa rampung tepat waktu, mereka menjadikan siang sebagai malam dan malam mereka jadikan siang. Pola kerja yang mirip pola hidup kalong itu menginspirasi Nur dan timnya untuk menyebut tim mereka sebagai tim kelelawar. Pada 26 Januari silam, mobil yang diberi nama EC-ITS tersebut resmi diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh. Mobil listrik kedua karya Nur pun berhasil memukau publik nasional dan menjadi perbincangan utama di berbagai media dalam negeri selama beberapa hari. Bahkan, mobil berwarna putih ini digadang-gadang akan diproduksi massal. Tak hanya itu, pada saat pelaksanaan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2013 di Bali pada Oktober mendatangi, mobilnya juga akan menjadi salah satu kendaraan resmi yang digunakan. "Masih banyak kekurangan pada EC-ITS yang perlu diperbaiki. Sehingga proses penelitian dan pengembangan masih akan terus dilakukan agar performa mobil semakin sempurna, terutama dari segi keamanan," imbuh Nur. (mrg) |
You are subscribed to email updates from Sindikasi welcomepage.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan