Rabu, 6 Mac 2013

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Gauli Anak Kandung, Pria Beristeri Dibekuk Polisi

Posted: 06 Mar 2013 08:36 AM PST

WAJO

Gauli Anak Kandung, Pria Beristeri Dibekuk Polisi

Penulis : Kontributor Bone, Abdul Haq | Rabu, 6 Maret 2013 | 16:36 WIB

WAJO, KOMPAS.com - Tergiur dengan kemolekan tubuh putri kandungnya, seorang ayah di Desa Alesilurungnge, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan harus merasakan dinginnya hidup di balik jeruji besi. Peristiwa ini terungkap Minggu (3/3/2013) setelah IR (13) yang duduk di bangku kelas II SMP melaporkan ayah kandung ke polisi.

Sebelum pelaporan itu, IR mengaku sempat dianiya menggunakan balok kayu hingga wajahnya lebam. Korban yang melaporkan penganiayaan ini ke Kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Pitumpanua mengaku sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan sang ayah yang kerap menggaulinya, dan menganiaya dengan ancaman.

Korban menceritakan, sejak sepeninggal ibunya, ayahnya kerap kali menggaulinya jika malam hari datang. "BIasa tiap malam dia perkosa saya dan kemarin itu saya terlambat datang ke rumah waktu pulang sekolah dan langsung pukul saya pakai balok makanya wajahku berdarah," keluh IR.

Atas peristiwa ini, kasus ini langsung ditangani oleh Kepolisian Resor Wajo dan langsung mengamankan pelaku yang bernama AA (52). Sementara, pihak kepolisian setempat yang dikonfirmasi terkait dengan peristiwa ini mengaku telah menahan pelaku dan diancam dengan pasal berlapis yakni Pasal 44 ayat 1 dan 2 dan Pasal 80 ayat 1.2 dan 4 tentang kekerasan dan penganiayaan terhadap anak di bawah umur. Ancaman hukumannya maksimal 15 tahun penjara.

Dia pun dijerat asal 81 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara. "Karena ini anak sudah sakit hati sekali sering disetebuhi dan dipukul oleh bapaknya, makanya dia baru melapor. Sementara pelaku yang ditemui di ruang tahanan mengaku khilaf dan siap memperanggugjawabkan perbuatannya

"Saya khilaf karena saya terbayang terus dengan wajah mamanya," kilah AA, Rabu (6/3/2013).

Editor :

Glori K. Wadrianto

Sisa Dana Pengamanan Pilgub Sulsel Raib ke Mana

Posted: 06 Mar 2013 08:26 AM PST

MAKASSAR

Sisa Dana Pengamanan Pilgub Sulsel Raib ke Mana?

Penulis : Kontributor Makassar, Hendra Cipto | Rabu, 6 Maret 2013 | 16:26 WIB

MAKASSAR, KOMPAS.com - Sisa anggaran Pengamanan (PAM) Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan tidak diketahui rimbanya. Bahkan, belakangan anggota polisi yang bertugas diminta menandatangani sejumlah kuitansi yang uangnya belum tersalurkan seluruhnya.

Meski Pilgub Sulsel sudah diselenggarakan, namun dana pengamanan masih mengendap di Polda Sulselbar. Demikian pula dengan laporan pertanggungjawaban secara transparan terkait dana pengamanan tersebut, polisi belum menyampaikan secara detil. Lantas, di mana, sisa dana pengamanan tersebut belum terbayarkan?

"Ada yang sudah terbayarkan dan ada pula yang belum terbayarkan. Janji tinggallah janji. Tapi tidak apalah, kami hanya anggota biasa yang tidak diperhitungkan. Kami cukup sabar kok. Lagian juga, masalah ini sudah diketahui oleh istri kami setelah diberitakan. Jadi kami suami tidak lagi dicurigai jika uang pengamanan Pilgub tidak ada," kata anggota kepolisian di jajaran Polda Sulsel di Makassar, Rabu (06/03/2013). Pernyataan senada juga didapat Kompas.com dari sejumlah anggota kepolisian yang lain.

Selain dana yang disalurkan, masih ada sisa dana pengamanan Pilgub Sulsel yang tersimpan di Polda Sulselbar, dan belum dikembalikan ke negara. Permasalahan ini mencuat, sehingga Mabes Polri menerjunkan tim untuk melakukan audit.

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sulselbar, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Endi Sutendi yangg dikonfirmasi membantah jika sisa dana pengamanan Pilgub belum tersalurkan ke anggota.

Meski begitu, dia mengatakan, informasi ini akan ditindaklajuti dengan menerjunkan Divisi Propam Polda Sulselbar. "Yang jelas Kapolda sudah memerintahkan agar sisa dana pengamanan Pilgub Sulsel diselesaikan sehingga tidak ada permasalahan lagi. Dengan adanya informasi ini, saya sudah meminta Divisi Propam menindaklanjuti dan mengusut dana pengamanan tersebut," kata Endi.

Editor :

Glori K. Wadrianto

Tiada ulasan:

Catat Ulasan