Republika Online |
Kenali Gejala Mata Malas pada Anak Sejak Dini Posted: 02 Feb 2013 06:07 AM PST Antara Ilustrasi pemeriksaan mata pada anak-anak REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ambliopia atau penyakit mata malas dapat dideteksi sejak bayi. Orang tua yang menggunakan kaca mata harus lebih waspada. Karena potensi anak terkena penyakit mata malas justru lebih besar. "Waspadai penyakit ini bila kedua orang tua atau salah satunya menggunakan alat bantu pengelihatan berupa kaca mata," kata spesialis mata anak dari Jakarta Eye Center Kedoya, dr Florence Manurung, SpM, Sabtu (2/2). Menurut Florence, mata malas akan mengganggu proses belajar. Karena proses belajar membutuhkan baik pendengaran dan pengelihatan. Selain itu, rasa percaya diri anak juga akan terganggu, karena pengelihatannya yang mengalami penurunan. "Kewaspadaan harus ditingkatkan bila dalam sejarah keluarga ada yang mengalami katarak usia muda," tegas Florence. Pencegahan ambliopia sebaiknya dilakukan saat anak belum mencapai usia empat tahun. Karena perkembangan otak anak bagian pengelihatan paling sensitif sebelum anak berusia empat tahun. "Sebaiknya lakukan pemeriksaan mata pertama meskipun belum ada keluhan," saran Florence. Ia bahkan menyarankan pemeriksaan mata pada anak setidaknya dilakukan dua kali dalam setahun. Ini sebagai tindakan pencegahan ambliopia. "Mata malas bisa disembuhkan bila masih kecil. Namun bila sudah beranjak remaja akan menjadi sangat sulit untuk disembuhkan," kata Florence. Apalagi, tambah dia, tidak ada operasi mata untuk kasus ini. Meski pun penderita dapat mengikuti terapi untuk membantu memperbaiki kemampuan pengelihatan.
'Aisyah radliallahu 'anhu berkata; "Barangsiapa yang mengatakan bahwa Muhammad SAW melihat Rabbnya berarti dia telah masuk pada persoalan (salah) besar. Akan tetapi Beliau melihat Jibril 'alaihissalam dalam bentuk dan rupa aslinya yang menutupi apa yang ada di antara ufuk langit". (HR. Bukhari, Muslim) | ||
Ini Penyebab Mata Malas pada Anak Posted: 02 Feb 2013 05:50 AM PST REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mata anak sedang dalam tahap perkembangan. Hanya saja, kerap ada yang menghalangi perkembangan tersebut. Antara lain, mata malas atau ambliopia. Karenanya, orang tua harus mengetahui penyebab mata malas. Karena, gangguan perkembangan tersebut akan mengakibatkan penurunan pengelihatan yang cukup parah. "Halangan yang mengganggu perkembangan bisa jadi katarak atau refraksi seperti mata minus, plus, atau pun silinder," kata spesialis mata anak dari Jakarta Eye Center Kedoya, dr Florence Manurung, SpM, Sabtu (2/2). Ia menjelaskan, gangguan ini umumnya hanya mengenai satu mata. Namun kadang kala gangguan ini juga terjadi pada kedua mata. Otak, kata dia, terbiasa melihat sesuatu secara buram. Sehingga saat diperbaiki tidak bisa langsung melihat secara jelas. Ini yang kemudian memberikan kesan mata mengantuk. Normalnya pada usia empat tahun perkembangan otak yang memproses pengelihatan hampir lengkap. "Namun bila otak terbiasa dengan pandangan buram, maka akan sulit meningkatkan kemampuan melihat setelah perkembangan otak selesai," jelas Florence. Maka Florence menekankan bahwa ambliopia dapat ditangani dengan baik saat anak masih berusia di bawah empat tahun. Sebelum perkembangan otak selesai. |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Gaya Hidup RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan