KOMPAS.com - Nasional |
Anas: Partai Demokrat Tak Lagi Lihat ke Belakang Posted: 17 Feb 2013 12:34 PM PST Anas: Partai Demokrat Tak Lagi Lihat ke Belakang Penulis : Sabrina Asril | Senin, 18 Februari 2013 | 02:11 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mensyukuri rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang berlangsung lancar. Ia melihat rapimnas kali ini bermakna besar bagi konsolidasi partainya, yang bisa menjadi modal Partai Demokrat ke depan. "Rapimnas berjalan lancar, sukses, bermakna konsolidatif. Saya kira ini modal ke depan yang sangat berharga bagi Partai Demokrat," ujar Anas, Minggu (17/2/2013), usai rapimnas di Hotel Sahid Jaya. Ia mengatakan, partainya kini menyongsong masa depan dan tak lagi melihat ke belakang. "Perspektif Partai Demokrat ke depan. Ke belakang tidak perlu lihat lagi," imbuhnya. Target utama Partai Demokrat, lanjut Anas, adalah menaikkan elektabilitas secara bertahap. Ia yakin pada akhir 2013 elektabilitas Partai Demokrat akan menanjak. Partai Demokrat menggelar rapimnas pada hari Minggu. Rapimnas Partai Demokrat ini terbilang istimewa karena di tengah kisruh yang terjadi di internal partai itu. Kisruh internal terjadi lantaran elektabilitas partai Demokrat terjun bebas berdasarkan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), yang hanya menyisakan 8,3 persen suara dukungan bagi partai pemenang Pemilu 2009 itu. Di dalam sambutannya yang dilakukan khusus untuk internal pengurus Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Majelis Tinggi memberikan pengarahan. SBY juga menegaskan tidak ada upaya pelengseran Anas ataupun kongres luar biasa (KLB). SBY juga sempat menyinggung soal elektabilitas partai yang ditargetkan meningkat dalam waktu hitungan bulan. SBY berpesan untuk meningkatkan elektabilitas, para kader diharapkan mensosialisasikan keberhasilan program pemerintahan. |
29 DPC Absen Rapimnas Bukan Tanda Perpecahan Posted: 17 Feb 2013 11:16 AM PST JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 29 Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) tidak hadir dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Demokrat, Minggu (17/2/2013) di Hotel Sahid Jaya. Padahal, rapimnas itu dilakukan untuk konsolidasi partai yang kini tengah dilanda masalah elektabilitas yang merosot. Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat E.E Mangindaan membantah ketidakhadiran itu sebagai bentuk perpecahan. Menurutnya, lantaran acara Rapimnas mendadak, sehingga ada DPC yang berhalangan. "Ini kan baru dipanggil, beberapa DPC bisa jadi baru tiba, tidak ada perpecahan," kata Mangindaan di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu. Ia menuturkan bahwa berlangsungnya rapimnas dengan kondusif adalah sebagai salah satu bentuk tidak adanya faksi di tubuh Demokrat. Hal ini pun diakui Anggota Dewan Pembina Demokrat Syarief Hasan juga tidak melihat adanya perpecahan. "Lihat yang disini saja kan banyak," imbuhnya. Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bathoegana berdalih banyaknya DPC yang tidak hadir karena kesulitan mendapatkan moda transportasi. Apalagi, rapimnas digelar mendadak. "Ada kelangkaan pesawat, baru 2-3 hari ini kan rencananya, tapi tetap berkomunikasi," imbuhnya. Ia juga kembali menegaskan bahwa tidak ada kabar yang menyebutkan faksi Anas dan SBY. "Tidak ada faksi itu, yang ada Demokrat," kata Sutan. Sebanyak 29 Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat tidak hadir dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PD Minggu (17/2/2013) di Hotel Sahid Jaya, Jakarta. Agenda Rapimnas PD kali ini adalah penandatanganan pakta integritas setiap DPC PD se-Indonesia dan konsolidasi internal Partai Demokrat. Berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com di lokasi, sejumlah pengurus DPC yang sebelumnya bersuara keras mengancam akan walkout melalui "PETISI PEMUDA DEMOKRAT PENEGAK KONSTITUSI" juga hadir dalam Rapimnas. Di dalam petisi itu menyebutkan, tiga pengurus cabang Partai Demokrat yakni Ketua DPC Buol Arta Razak, Ketua DPC Pasaman Barat Yulianto, dan Ketua DPC Dharmasraya Masrigi mengancam walkout jika ada upaya pelengseran Anas. Adapun berikut rincian pengurus DPC yang tidak hadir dalam rapimnas kali ini: Pulau Sumatera Pulau Jawa Pulau Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara Pulau Sulawesi Pulau Papua dan Maluku: Berita terkait dapat dibaca dalam topik: |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan