KOMPAS.com - Internasional |
Pria Saudi Dipenjara Selama Ibunya Tidak Memberi Maaf Posted: 27 Feb 2013 03:56 AM PST Arab Saudi Pria Saudi Dipenjara Selama Ibunya Tidak Memberi Maaf Rabu, 27 Februari 2013 | 11:56 WIB RIYADH, KOMPAS.com — Berbuat dosa kepada ibu sendiri hukumannya akan lebih berat dibanding pelaku kriminal lainnya. Pengadilan di kota Jeddah, Arab Saudi, memutuskan untuk menjatuhkan hukuman cambuk 200 kali untuk seorang pria yang menganiaya ibu kandungnya sendiri. Tak hanya dihukum cambuk, pengadilan memutuskan pria itu akan dipenjara selama ibunya belum memberikan maaf. Berdasarkan berkas perkara, seorang ibu mendatangi kantor polisi dan melaporkan kelakuan putranya sendiri yang kerap memukulinya. Bahkan, tangan si ibu patah akibat kekerasan yang dilakukan anaknya itu. Untuk mendukung laporannya itu, si ibu membawa surat keterangan dokter. Demikian dilaporkan harian lokal, Okaz, Selasa (26/2/2013). Selama proses pengadilan, sang ibu tak henti-hentinya menangis. Namun, dia meminta pengadilan untuk mendisiplinkan putranya yang selalu menimbulkan masalah dan mengancam jiwanya. Terdakwa mengaku memukuli ibunya karena dia menganggap sang ibu terlalu memihak adik perempuannya saat mereka tengah bertengkar. Jaksa meminta hakim untuk menjatuhkan hukuman seberat-beratnya agar terdakwa jera dan tidak melakukan kekerasan lagi terhadap orangtuanya atau orang lain. Pengadilan akhirnya memutuskan hukuman cambuk 200 kali yang akan dilakukan dalam 10 kesempatan. Hukuman cambuk akan digelar di tempat umum, tepatnya di dekat pasar utama kota. Sementara hukuman penjara tidak ditentukan waktunya. Terdakwa akan tetap dalam penjara selama sang ibu belum memaafkan perbuatannya. |
Bom Bunuh Diri Serang Bus Militer Afganistan, 6 Terluka Posted: 27 Feb 2013 03:33 AM PST Afganistan Bom Bunuh Diri Serang Bus Militer Afganistan, 6 Terluka Rabu, 27 Februari 2013 | 11:33 WIB KABUL, KOMPAS.com — Aksi bom bunuh diri terjadi di dalam sebuah bus yang mengangkut personil militer Afganistan di Kabul, Rabu (27/2/2013), melukai sedikitnya enam orang. Juru bicara Kementerian Pertahanan Afganistan Dawlat Waziri mengatakan hingga saat ini tidak dilaporkan adanya korban tewas, meski situasi di lokasi kejadian masih belum menentu. Menurut petugas polisi di lokasi kejadian, sebagian besar penumpang bus terluka sementara pelaku bom bunuh diri terluka parah di bagian kaki. "Pelaku bom bunuh diri meledakkan bomnya terlalu jauh dari bus. Itu yang menjelaskan mengapa korban sejauh ini sangat minim," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afganistan, Sediq Sediqqi. Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. Namun, Taliban dan kelompok pemberontak lain diduga berada di belakang insiden ini karena mereka selama 11 tahun terakhir terus memerangi pemerintah Afganistan yang didukung Barat. Ini bukan serangan pertama terhadap aparat keamanan dan militer Afganistan. Pada 21 Januari, pasukan pengebom bunuh diri Taliban menyerang markas polisi lalu lintas Kabul, menewaskan tiga orang polisi, dan terlibat baku tembak selama delapan jam dengan aparat keamanan.
|
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan