Rabu, 30 Januari 2013

Sindikasi lifestyle.okezone.com

Sindikasi lifestyle.okezone.com


Pantang Bercinta, Gairah Seksual Malah Terdongkrak

Posted: 30 Jan 2013 09:01 AM PST

PANTANG bercinta adalah saat dimana Anda tidak bercinta untuk beberapa periode waktu. Banyak budaya di dunia ini yang mengajarkan dan mempraktekkan tidak bercinta untuk beberapa waktu singkat.

Suku Aztec misalnya mengajarkan kaumnya untuk menahan diri melakukan hubungan seksual. Di Swaziland (negara kecil di Benua Afrika) ada ritual pantang bercinta bernama Umchwasho yang digagas oleh Raja Mswati III pada 9 September 2001 sampai 19 Agustus 2005.

Pada Abad Pertengahan, umat Kristen disarankan untuk tidak bercinta pada hari Prapaskah, yaitu empat puluh hari antara bulan September dan Desember menjelang Paskah. Yahudi Ortodoks sampai saat ini terus merapkan pantang bercinta selama seminggu jika istrinya mengalami menstruasi, yang diteruskan satu minggu lagi untuk memperbaharui gairah seksual. Sedangkan bagi umat Islam, dilarang melakukan hubungan intim selama jam puasa di bulan Ramadhan.

Para dokter telah lama direkomendasikan agar pria sesekali melakukan pantang bercinta. Ketika berejakulasi tentu pria akan mengeluarkan sperma, hilangnya sperma juga akan membuat vitalitas tubuh menurun. Inilah alasannya kenapa setelah bercinta, para pria tertidur. Dengan tidur, waktu mendapatkan waktu untuk menghasilkan sperma baru.

Selain itu, pantang bercinta juga dinilai akan meningkatkan gairah dan kualitas seksual pria dan wanita. Bayangkan saja jika Anda tidak boleh bercinta dengan pasangan selama seminggu, pasti gairah akan semakin menumpuk. Jika pantang sudah selesai, pasti gairah yang menumpuk tersebut dapat "diledakkan".

Namun pantang becinta tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan gairah seksual. Di Swaziland, pantang bercinta dilakukan untuk memerangi dan menghentikan penyebaran penyakit HIV/AIDS di negara tersebut, seperti dilansir Terra Femina. (ind)
(tty)

Ingin Awet Muda? Konsumsi Saja Mentega

Posted: 30 Jan 2013 07:48 AM PST

MOBILITAS kehidupan yang serba cepat memaksa setiap orang untuk bertindak secepat kilat. Gaya hidup seperti itu membuat manusia juga menginginkan sesuatu yang serba instan, contohnya mengonsumsi fast food. Semakin cepat kehidupan juga menimbulkan gaya hidup buruk dan stres yang nantinya mengarah pada munculnya berbagai penyakit.

Berbagai penelitian pun dilakukan guna menemukan "ramuan" ajaib untuk tetap sehat dan juga panjang umur. Banyak negara-negara di dunia yang penduduknya berumur 100 tahun lebih dan bebas dari obesitas, penyakit jantung, dan kematian dini.

Prancis

Para wanita di negeri mode ini tidak bisa gemuk meskipun mereka mengonsumsi mentega dan krim. Hal ini karena mereka mengontrol porsi setiap makanan yang dikonsumsi. Mereka makan sejumlah kecil makanan segar dan berkualitas, minum anggur kaya antioksidan, berlama-lama ketika mengunyah makanan, dan menikmati setiap gigitannya.

Wanita Prancis juga lebih memilih berjalan kaki dan naik tangga daripada pergi ke gym dan naik escalator atau lift. Harga BBM di Prancis yang jauh lebih tinggi, juga menambah motivasi setiap orang untuk berjalan kaki, bukan naik kendaraan jika pergi ke suatu tempat. Inilah yang membuat wanita Perancis memiliki tingkat penyakit jantung dan obesitas yang rendah.

Skandinavia

Filosofi makanan tradisional di Eropa Utara adalah makan apa yang Anda tanam atau kumpulkan. Orang Skandinavia gemar menanam sendiri buah-buahan (termasuk buah beri), biji-bijian, dan sayuran, serta memelihara hewan yang bisa dimakan. Dengan kata lain, mereka mengonsumsi makanan lokal dan selalu segar. Selain itu, penduduk di kawasan Nordic ini juga mengonsumsi ikan kaya lemak omega-3 dan berburu hewan. Diet dan cara hidup Nordic membuat tingkat obesitas di kawasan tersebut rendah. (ind)
(tty)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan