Sindikasi international.okezone.com |
Posted: 07 Dec 2012 08:36 PM PST WASHINGTON - Menurut dua orang mantan penasihat kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS), solusi diplomasi terhadap nuklir Iran tidak akan tercapai pada 2013. AS pun akan menginvasi Iran pada akhir 2013. "Saya rasa, bila diplomasi gagal untuk menggagalkan niat Iran membangun senjata nuklir, AS akan menggunakan kekerasan," ujar Dennis Ross, yang sempat menjadi penasihat Bill Clinton dan Presiden Barack Obama, seperti dikutip Times of Israel, Sabtu (8/12/2012). Mantan Deputi Penasihat Keamanan Nasional AS yang saat ini menjadi Duta Besar AS untuk Irak juga sependapat dengan Ross. Ross pun memprediksikan sikap Obama yang sampai sekarang masih aktif melakukan diplomasi. "Saya rasa, pilihan pertama Obama adalah bernegosiasi mengenai isu ini. Bila ini gagal, kita akan menyerang," ujar Jeffrey. Ross menjelaskan kembali, Obama masih sangat berharap bila diplomasi yang dilakukan kepada Iran akan berhasil. Namun Ross berpendapat, Obama bisa menggunakan pilihan militer dan menyerang Iran. Ketika ditanya mengenai isu Palestina, Ross mengatakan bahwa AS memiliki pandangan yang cukup terbatas pada masa lalunya. Ross kembali menyinggung janji-janji Obama di priode pertamanya. "Saya tidak yakin, Presiden Obama memandang bahwa AS bisa menggunakan tongkat sihirnya dan perdamaian akan segera tercipta. Bila kalian melihat pada priode pertamanya, Obama mengatakan, mengantarkan kedua pihak untuk mendiskusikan perdamaian jauh lebih sulit ketimbang apa yang dia harapkan," papar Ross. "Sangat penting untuk menjunjung tinggi solusi dua negara dan saya rasa, pemerintah tidak akan mengabaikan itu. Bila kalian dapat menciptakan keadaan dengan banyaknya peluang, pemerintah akan mengambil tindakan besar," tutupnya.(AUL) |
Sudan Tangkap "Burung" Mata-Mata Israel Posted: 07 Dec 2012 07:03 PM PST KHARTOUM – Pemerintah Sudan mengklaim bahwa mereka menangkap seekor burung elang yang mereka katakan dipasangi oleh perangkat mata-mata Israel. Namun Israel sendiri menyatakan, elang tersebut merupakan hewan penelitian dari salah satu lembaga penjaga kelestarian lingkungan. Dalam elang tersebut terpasang satu chip yang tertulis "milik lembaga lingkungan Pemerintah Israel." Pihak Sudan mengklaim, chip itu dapat mengambil foto dan elang tersebut sengaja dilepaskan oleh Intelijen Israel untuk memata-matai Sudan. Pihak Israel sendiri membantah klaim dari Sudan tersebut. Pemerintah Israel menyatakan chip dalam elang tersebut dipasang murni untuk kepentingan penelitian. Chip itu berfungsi untuk melacak jejak burung elang dan memetakan jalur migrasi dari unggas tersebut. Israel mengatakan pula, chip yang dibawa elang itu tidak bisa digunakan untuk mengambil foto. Terdapat sekitar 100 burung lainnya yang dilaporkan pihak Israel dipasangi dengan chip yang serupa, seprti diberitakan Ynet, Sabtu (8/12/2012). "Elang yang ditangkap tersebut merupakan jenis elang yang sedang bermigrasai melewati Israel. Lembaga kami memang sering memasang pelacak pada burung-burung untuk penelitian. Jenis elang tersebut diperkirakan dapat menempuh jarak hingga 600 km per harinya," jelas Ohad Hazofe, ahli lingkungan yang bekerja untuk lembaga lingkungan milik pemerintah Israel. Saat ini hubungan antara Israel dengan negara Afrika cukup menegang, terutama setelah Sudan menuduh Israel menyerang fasilitas militernya oada Oktober lalu. Israel sendiri sampai saat ini membungkam diri terhadap tuduhan Sudan. Israel turut menuduh Sudan menyelundupkan senjata dari Iran untuk membantu kelompok Hamas di Gaza.(AUL) |
You are subscribed to email updates from Sindikasi international.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan