Sindikasi international.okezone.com |
Setelah 71 Tahun, Karya Jurnalis Ini Akhirnya Dimuat Posted: 10 Dec 2012 05:01 AM PST WASHINGTON - Banyak jurnalis cetak melontarkan kritikan bila karya mereka ditahan untuk tidak dimuat di media tempat mereka bekerja. Betty McIntosh menjadi salah satu contoh jurnalis yang harus menunggu selama 71 tahun agar karya jurnalisnya dimuat. McIntosh menulis sebuah artikel pada Desember 1941, sepekan setelah Jepang menyerang Pearl Harbour. Saat itu, McIntosh menulis artikel untuk tabloid Honolulu Star. Lewat tulisannya, McIntosh memperingatkan perempuan Hawaii mengenai bahaya yang akan mereka hadapi usai penyerangan. Tetapi menurut editornya, gambaran McIntosh dalam tulisannya dinilai bisa menimbulkan kekhawatiran. Demikian diberitakan The Washington Post, Senin (10/12/2012). Kini the Washington Post akhirnya memuat tulisan McIntosh, setelah 71 tahun disimpan. Perempuan tersebut, menulis artikelnya pada usia 26 tahun. Sekarang, di usianya yang ke-97, membuat mimpinya tercapai agar artikel itu dimuat. Menurut the Washington Post, tulisanya dianggap sebagai reportase deskriptis kelas satu. Visinya mengenai penyerangan Pearl Harbour saat ini bahkan sangat jelas. Setelah karirnya sebagai jurnalis usai, Betty melanjutkan karir di CIA. Dia bahkan sudah menulis empat buku. Menurut the Washington Post, hingga saat ini dirinya masih tetap kritis.(faj) |
Indonesia Bisa Belajar dari Jepang Soal Hak Disabilitas Posted: 10 Dec 2012 04:05 AM PST JAKARTA - Walaupun Indonesia telah meratifikasi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Penyandang Hak-hak Disabilitas pada November 2011 lalu, masih banyak yang harus dipelajari Indonesia untuk menegakkan hak-hak kelompok tersebut. Salah satu negara yang dapat dijadikan bahan pembelajaran Indonesia adalah Jepang. "Di Jepang sendiri penegakkan hak-hak disabilitas belum sempurna. Namun Pemerintah Jepang menunjukkan perhatiannya dengan melakukan studi mendalam terhadap kondisi hidup penyandang disabilitas yang ada di sana," ujar Michiko Miyamoto, perwakilan Organisasi Buruh Internasional (ILO) untuk Indonesia. Miyamoto menceritakan bahwa dalam studi tersebut ditemukan bahwa penyandang disabilitas di Jepang sebenarnya tidak sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Namun banyak dari mereka yang tidak dapat mempertahankan pekerjaan yang mereka miliki karena keterbatasan yang mereka miliki. "Sekitar 70 persen dari penyandang disabilitas di Jepang tidak dapat mempertahankan pekerjaannya karena hambatan-hambatan yang mereka hadapi di dunia kerja," jelas Miyamoto, kepada wartawan di Jakarta, Senin (10/12/2012). Penggiat penyandang disabilitas, Ankie Yudhistira menyatakan, kebanyakan perusahaan di Indonesia menerima penyandang disabilitas hanya untuk pencitraan. "Selain itu hak-hak penyandang disabilitas juga sulit ditegakkan di Indonesia karena banya orang di pemerintahan yang menganggap isu disabilitas sebagai isu yang tidak seksi," ujar Ankie yang juga ketua LSM Thisable Enterprise. Michiko menambahkan bahwa di Jepang penyandang disabilitas tidak malu untuk keluar ke tempat-tempat umum. Sedangkan yang dia lihat selama bekerja di Indonesia banyak penyandang disabilitas yang tetap berada di rumah karena merasa malu bila jalan ke tempat-tempat umum.(faj) |
You are subscribed to email updates from Sindikasi international.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan