Rabu, 26 Disember 2012

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Tergiur Hadiah Motor, Siswi Akper Tertipu Rp 450 Ribu

Posted: 26 Dec 2012 07:46 AM PST

KOLAKA, KOMPAS.com — Mendapat telepon dari seseorang yang mengaku petugas Telkomsel dari pusat, Hadrani (18), siswi Akademi Keperawatan Kolaka tertipu Rp 450.000. Warga Desa Huko-huko, Kolaka, Sulawesi Tenggara, ini dipandu pelaku via telepon untuk mengisi pulsa ke nomor yang sudah disebutkan pelaku. Gadis ini pun melaporkan kasus tersebut ke Polsek Pomalaa.

Kepada petugas, Hadrani menjelaskan, awalnya dia menerima pesan singkat (SMS) dari nomor tak dikenal yang menyatakan bahwa nomor handphone dia terpilih sebagai pemenang hadiah sepeda motor dari Telkomsel. Di SMS itu disebutkan agar calon penerima menghubungi nomor yang disebutkan itu. Akhirnya Hadrani pun menghubungi nomor tersebut.

Tak lama kemudian ia ditelepon oleh seseorang yang mengaku bernama Indra Kusuma asal Jakarta. Korban disuruh penelepon itu untuk mengisi pulsa sebanyak-banyaknya ke nomor yang disebutkan oleh pelaku. Menurut Hadrani, untuk meyakinkan dirinya, pelaku sempat menyebutkan beberapa nama rekannya, termasuk seseorang yang mengaku pada dirinya sebagai anggota Polres Kolaka.

"Nah, saya diarahkan ke konter terdekat untuk mengisi pulsa. Karena merasa yakin, saya pun mendatangi konter pulsa milik teman saya," ungkapnya, Senin (25/12/2012).

"Saya dipandu untuk mengisi pulsa Rp 10.000 sebanyak 19 kali dan Rp 50.000 sebanyak empat kali. Dia juga menyuruh saya mengisi pulsa Rp 100.000 sebanyak 10 kali, tetapi yang punya konter pulsa bilang kalau saldonya sudah habis," lanjut Hadrani.

Beberapa saat kemudian, setelah dirinya mengirim pulsa dengan total Rp 450.000, baru lah Hadrani sadar telah menjadi korban hipnotis lewat ponsel. Akibat kejadian tersebut, Hadrani harus membayar utang pulsa kepada temannya sebesar Rp 450.000.

Petugas jaga Sentra Pelayanan Polsek Pomalaa saat ini mencoba untuk menyelidiki nomor yang digunakan pelaku.

Polisi: Median Jalan di Makassar Memperparah Kemacetan

Posted: 26 Dec 2012 07:21 AM PST

MAKASSAR, KOMPAS.com -- Satuan Lalu Lintas Polrestabes Makassar mengeluhkan proyek median jalan di Jalan Sultan Alauddin dan Jalan AP Pettarani. Sebab, median tersebut bukannya mengurangi, malah memperparah kemacetan di dua jalur itu.

Keluhan tersebut disampaikan langsung Kepala Satuan Lalu Lintas Polrestabes Makassar Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Lafri kepada Kompas.com, Rabu (26/12/2012).

Lafri menduga, dua proyek median jalan tersebut bermasalah. Proyek median di Jalan AP Pettarani tidak melalui proses rekayasan jalan dan kekurangan volume. Sedangkan median jalan di Jalan Sultan Alauddin melalui proses rekayasa jalan, namun terdapat kekurangan volume dalam pengerjaan. Akibatnya, median jalan yang diperkirakan bisa mengatasi kemacetan, malah makin memperparah keadaan.

"Jadinya, proyek median jalan ini makin memperparah kemacetan di Makassar," keluh Lafri.

Menurutnya, seribuan lebih personel kepolisian dari berbagai fungsi termasuk staf harus turun ke jalan mengatasi kemacetan di Makassar. "Kalau kedua proyek itu tidak bermasalah, kemacetan bisa teratasi sedikit. Apalagi, Balai Jalan di bawah naungan Direktorat Perhubungan Darat tidak melakukan sosialisasi di masyarakat. Bahkan, kekurangan volume pengerjaan proyek median jalan ditanggulangi Sat Lantas Polrestabes Makassar dengan membuat median jalan non permanen berbahan besi dan bahan lainnya," paparnya.

Saat hendak dikonfirmasi, Kepala Balai Jalan Pemkot Makassar, Nurdin yang dihubungi Kompas.com via telepon selularnya enggan mengangkat. Dari pantauan Kompas.com, median jalan di AP Pettarani memang terlihat semerawut. Bahkan, sebagian pengerjaan median jalan tidak diselesaikan sehingga memperparah kemacetan di kota Makassar.

Selain itu, meski masih baru, warna median jalan dua proyek tersebut sudah pudar dan tidak bercahaya. Padahal, proyek itu baru rampung dibangun sebulan yang lalu. Selain memperparah kemacetan, median jalan ini pun rawan kecelakaan lalu lintas.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan