KOMPAS.com - Nasional |
Ketika Para Kartini Beraksi dari Atap Gedung KPK Posted: 25 Nov 2012 06:54 AM PST JAKARTA, KMPAS.com — Olahraga ekstrem tak hanya digemari kaum pria. Para wanita ini pun berani melakukannya, bahkan di usia mereka yang sudah tidak muda lagi. Mereka yang tergabung dalam komunitas Kartini Petualang (Karpet) ikut berpatisipasi dalam kampanye antikorupsi di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta, Minggu (25/11/2012). Tak tanggung-tanggung, mereka ikut meluncur dari atap Gedung KPK menggunakan teknik melintas pada sebuah tali atau dikenal dengan single rope technique (SRT). Tiga tali di sisi kiri, tengah, dan kanan menjuntai dari atap Gedung KPK hingga ke bawah. Laurike (52), Vita Cecilia (43), dan Ellyn Saputra (51) bersiap melintasi masing-masing tali. Setelah alat descending (alat untuk menuruni tali) dipasang, mereka pun perlahan menuruni gedung. Posisi mereka saat itu bergantungan di tali dan hanya bertumpu pada sebuah alat descending. Ada yang turun setinggi 20 meter atau hingga lantai 3 gedung. Ada pula yang mendarat di halaman Gedung KPK atau tingginya sekitar 30 meter. Mereka turun setelah tim dari Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) wilayah DKI Jakarta berhasil membentangkan spanduk raksasa berwarna merah-putih bertuliskan "Berani Jujur Hebat". Spanduk berukuran 20 x 20 meter itu kini telah menutupi bagian sebelah kanan Gedung KPK. Tak tampak rasa takut di wajah mereka. Rupanya, mereka sudah biasa melakukan olahraga ekstrem. Beberapa di antara mereka adalah jebolan mahasiswa pencinta alam (mapala) dan klub pencinta alam Wanadri. "Kebetulan kami memang tim pendaki. Ada beberapa gunung yang kami daki menggunakan teknik serupa," ujar anggota Karpet, Yta Gultom (56), saat berbincang-bincang dengan Kompas.com. "Di Gedung KPK ini kami memang diajak untuk berpartisipasi. Sudah latihan turun dari gedung sehari sebelumnya," kata Laurike. Olahraga ekstrem yang sering dilakukan mereka adalah mendaki gunung. Mulai dari Gunung Gede-Pangrango, Gunung Semeru, Gunung Tambora, Gunung Agung, Gunung Rinjani, hingga Gunung Kerinci sudah mereka jelajahi. Tak hanya gunung berapi di Indonesia, gunung bersalju pun sudah didaki oleh Karpet. Karpet juga kerap merayakan Hari Kartini di puncak gunung. Mereka pernah merayakannya di pegunungan Himalaya, Nepal. Selain itu, mereka juga pernah mendaki Gunung Kinabalu di Malaysia, Gunung Rainier di Amerika, hingga mengibarkan bendera Merah Putih di Gunung Damavand, Iran. Pendakian terakhir mereka adalah ke Gunung Kilimanjaro di Afrika, yakni mencapai Puncak Uhuru, pada 27 September 2012 lalu.
Editor : Hertanto Soebijoto |
KPK Dalami Peran Andi Mallarangeng Posted: 25 Nov 2012 05:52 AM PST Kasus Hambalang KPK Dalami Peran Andi Mallarangeng Penulis : Harry Susilo | Minggu, 25 November 2012 | 19:57 WIB aditya Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng dalam jumpa pers di kantornya menyatakan siap mundur dari jabatannya jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencopotnya. Andi siap bertanggungjawab atas hasil laporan audit I BPK. TERKAIT: SURABAYA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih mendalami peran Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan kompleks olahraga terpadu di Hambalang, Bogor. "Menpora masih didalami," ujar Wakil ketua KPK Busyro Muqoddas di sela-sela acara peringatan satu abad Muhammadiyah di Balaikota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (25/11/2012). Sejauh ini, kata Busyro, belum ada tersangka baru dalam kasus Hambalang. KPK masih menunggu telaah bukti-bukti dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan hasil penggeledahan rumah petinggi PT Adhi Karya di Semarang. KPK baru menetapkan seorang tersangka dalam kasus Hambalang, yakni pejabat Kementerian Pemuda dan Olahraga, Deddy Kusdinar. Deddy adalah pejabat pembuat komitmen dalam proyek Hambalang. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan