ANTARA - Peristiwa |
Warga Singapura sumbang hewan kurban di Karimun Posted: 26 Oct 2012 07:08 AM PDT
Berita Terkait Ketua Yayasan Nainawa, Said Agil Al Attas, mengatakan, warga negara Singapura menyumbang 30 kamping dan dua sapi yang kemudian disembelih usai shalat Id. "Setiap tahun warga negara asing, seperti Singapura, Malaysia menyumbang hewan kurban untuk disembelih di sini sebagai simbol bahwa persaudaraan sesama umat Islam itu tidak mengenal batas negara," katanya. Tahun ini, kata Said Agil, Yayasan Nainawa yang beraliran Syiah menyembelih 43 kamping dan tiga sapi. Selain warga negara Singapura, warga negara Iran dan Pakistan yang bekerja di PT Saipem Indonesia Karimun Branch juga melaksanakan ibadah kurban di masjid tersebut. "Daging kurban kami bagi-bagikan tidak hanya untuk umat Islam, tetapi juga untuk umat lain sebagai wujud kebersamaan," katanya. Meski beraliran Syiah, kata dia, jamaah masjid tersebut membaur dan menghormati aliran lain, termasuk dalam merayakan Idul Adha yang memiliki makna pengorbanan dan ketaatan seperti dicontohkan Nabi Ibrahim dan putranya Ismail. "Islam tidak mengajarkan permusuhan tetapi memperkokoh persaudaraan meski berbeda faham," ucapnya. Ketua Yayasan Al Hikmah Singapura, Sya'ban, mengatakan, hewan kurban yang disembelih merupakan sumbangan puluhan warga Singapura yang setiap tahun memilih Yayasan Nainawa tempat melaksanakan ibadah tersebut. "Kami datang ke sini sekitar 40 orang. Mudah-mudahan ibadah kurban yang kami tunaikan mendapat berkah selain wujud persaudaraan antara umat Islam Singapura dengan di sini," katanya. Rusli, warga Singapura lain juga mengatakan ibadah kurban yang dilaksanakan di Karimun diharapkan dapat mempererat persaudaraan sesama umat Islam. "Saling memberi dan berbagi bisa dimana saja, apalagi dalam menjalankan ibadah. Kami berharap saudara kami di sini turut menikmati daging kurban, apalagi bagi mereka yang kurang beruntung," ucapnya. Dalam pelaksanaan ibadah kurban, jamaah beserta puluhan warga negara asing juga menggelar makan bersama dengan menikmati gulai dan sop kambing yang baru saja disembelih di samping masjid. Suasana akrab tampak saat acara makan bersama meski satu sama lain berbeda latar belakang dan kewarganegaraan. (*) Editor: Ade Marboen COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Berkorban harus ikhlas dan sabar Posted: 26 Oct 2012 07:04 AM PDT
Berita Terkait "Kita harus sabar, ikhlas dalam berkorban. Berkorban dengan kesabaran dan keihklasan. Sebab sekarang ini, keikhlasan, kesabaran dan pengorbanan kita jauh lebih ringan dibanding apa yang dialami oleh Nabi Ibrahim AS," kata Alie, di Jakarta, Jumat. Ia juga menyarankan kepada anggota DPR untuk meniru pengorbanan Nabi Ibrahim untuk rakyat Indonesia. "Kalau itu bisa dilakukan, mengimplementasikan pengorbanan untuk kepentingan rakyat, Insya Allah, bangsa kita akan menjadi baik," ungkapnya. Marzuki menambahkan, manusia hidup hanya sebentar. "Oleh karenanya, pengorbanan, keikhlasan dan kesabaran harus menjadi bagian yang akan menolong kita dikemudian hari," pungkas Marzuki (zul) Editor: Ade Marboen COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan