Sindikasi welcomepage.okezone.com |
Survive Jadi Maba dan Sukses di Kampus Posted: 26 Aug 2012 12:22 AM PDT JAKARTA - Usai ospek, hari pertama di kampus biasanya diwarnai kebingungan para mahasiswa baru (maba) dalam mencari ruang kelas, memahami satuan acara perkuliahan (SAP), hingga beradaptasi dengan cuaca dan lingkungan baru. Bagi Rifai Eka, kebingungan ini bisa diatasi jika seorang mahasiswa mengenal kampusnya. Mahasiswa baru jurusan Marketing Management di Bina Nusantara (Binus) University ini berkata, untuk mengenal kampus, para maba bisa mengikuti ospek yang digelar pihak kampus. "Banyak manfaat dari ospek. Kita akan dibekali dengan wawasan wiyata mandala tentang kampus dan sistem perkuliahan," ujar Rifai kepada Okezone, belum lama ini. Orientasi memang menjadi bekal maba dalam menghadapi dunia kampus. Selain orientasi, ada beberapa kiat yang bisa kita terapkan untuk survive sebagai maba. Catat jadwal Meski kemampuan mengingat kita sangat baik, jangan malas mencatat jadwal kuliah di selembar kertas dan menempelkannya di meja belajar. Selain jadwal kuliah, catat juga silabus tiap mata kuliah lengkap dengan tugas mingguan dan tenggat waktunya. Di kampus, para dosen tidak akan selalu mengingatkan tugas apa minggu ini. Mereka akan mengharapkan kita selalu siap dalam mengerjakan tugas dan mengumpulkan tepat waktu. Kuliah dengan rajin Usahakan mendapat nilai baik di semester pertama kuliah. Sebab, nilai perdana sebagai mahasiswa ini akan menjadi fondasi bagi penentuan IPK kita di semester-semester berikutnya. Tentukan tempat dan waktu belajar Membina hubungan baik dengan dosen Berteman dengan banyak orang Para teman inilah yang akan mendampingi kita selama kuliah di kelas, mengerjakan tugas kelompok, hingga menyelesaikan skripsi dan diwisuda bareng. Keberadaan para teman juga akan sangat kita butuhkan dalam kesempatan-kesempatan bersosialisasi. Menjelajahi Lingkungan Sekitar |
Ternyata, Berenang Atasi Epilepsi Posted: 26 Aug 2012 12:21 AM PDT Minggu, 26 Agustus 2012 14:21 wib Niken Anggun Nurani - OkezoneMARIA seorang gadis yang berasal dari Amerika Serikat mampu mengatasi epilespi yang dideritanya dengan berenang. Seperti apakah kisahnya? Pada umur sembilan tahun, Maria mengalami kejang dan mata yang terus terbuka. Lalu sang ibu membawanya ke ahli saraf. Di sana Maria menjalani beberapa tes dan dokter pun mendiagnosa Maria mengidap epilepsi, sebagaimana dilansir EverydayHealth. Epilepsi merupakan kondisi neurologis yang ditandai dengan kejang. Menurut Yayasan Epilepsi yang berbasis di Landover, ini mempengaruhi lebih dari 300.000 anak berusia 15 tahun. Beberapa tahun Maria menjalani hari-harinya dengan obat-obatan. Namun, kondisinya tidak banyak berubah. Hingga suatu hari Maria berenang. "Kolam membuat saya lebih bahagia, itu membuat saya konsisten," katanya. "Saya jadi ingin berenang dengan teman-teman saya," ujar Maria. |
You are subscribed to email updates from Sindikasi welcomepage.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan