ANTARA - Berita Terkini |
Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat gelar "grebeg syawal" Posted: 18 Aug 2012 10:19 PM PDT Yogyakarta (ANTARA News) - Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar "grebeg syawal" dengan membagikan gunungan raksasa berupa hasil bumi kepada masyarakat di Masjid Gede Kauman. "Gunungan ini memilik makna tauhid. Artinya, bahwa manusia hendaknya selalu berdoa kepada Allah SWT," kata KRT Achmad Mochsein Kamaludiningrat di Yogyakarta, Minggu. Ia mengatakan, doa yang dipanjatkan dalam grebeg syawal ini yakni mendoakan Sri Sultan Hamengku Buwono X panjang umur dan selalu sejahtera, serta Kreton Ngayogyakarta Hadiningrat selalu lurus dan diberkahi. "Kami memanjatkan kepada Allah supaya Ngarso dalem mulya, kraton lurus dan panjang umur," kata dia. Menurut dia, gunungan merupakan sedekah Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat kepada masyarakat berupa hasil bumi seperti kacang panjang, cabai dan apem. Hasil bumi ini sebagai simbol, yang tak lain mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT dengan selalu menjaga keimanan dan ketaqwaan. "Dengan beriman dan bertaqwa kepada Allah akan membawa barokah, niscaya Allah akan melancarkan rejeki dan kemudahan dalam hidup," kata dia. Ia mengatakan, ritual grebeg dalam setahun hanya dilakukan sebanyak tiga kali. Grebeg pertama adalah Grebeg Mulud, memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai akhir dari pesta rakyat, Sekaten. Kemudian Grebeg Syawal atau Grebeg Pasa, sebagai ungkapan terimakasih karena telah berhasil menjalankan ibadah puasa dan bertepatan dengan 1 Syawal. Terakhir adalah Grebeg Besar yang bertepatan dengan 10 Dzulhijjah atau Idul Adha. "Jumlah gunungan untuk grebeg syawal dan grebeg besar hanya satu dan ukuran besar, sedangkan untuk grebeg mulut bisa lima hingga tujuh gunungan," kata dia. Masyarakat percaya, bila berhasil mendapatkan isi dari gunungan tersebut, akan mendapatkan berkah dan rezeki. Gunungan dipercaya sebagai simbol kemakmuran dan kesejahteraan. Sementara, salah seorang yang memperebutkan gunungan, Sukinem dari Bantul mengatakan, setiap tahun dirinya selalu menyempatkan diri untuk berebut gunungan. "Karena setiap hal yang saya inginkan terwujud," kata dia. |
Posted: 18 Aug 2012 10:14 PM PDT
Berita Terkait Foke -panggilan akrab Fauzi Bowo- datang sekitar pukul 11.30 dan bersilaturahmi dengan Megawati, Taufik Kiemas dan Puan Maharani selama 10 menit. Kepada wartawan yang menunggu di depan rumah Megawati, Foke mengatakan kunjungannya itu hanya sebatas silaturahmi. Dia tidak bersedia menjawab ketika ditanya apakah ada pembicaraan politik antara dia dengan Megawati. "Saya ke sini sebagai tetangga dekat Bu Mega karena rumah saya di seberang sana. Selain itu, saya juga gubernur yang pada 2007 lalu didukung Bu Mega," kata Foke. Foke kembali mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI melalui Partai Demokrat dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012. Pada putaran kedua September mendatang, dia akan bersaing dengan Wali Kota Solo yang juga kader PDI Perjuangan, Joko Widodo. Editor: AA Ariwibowo COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Berita Terkini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan