KOMPAS.com - Nasional |
Pelajar Kelas II SD Sumbangkan Tabungannya untuk KPK Posted: 01 Jul 2012 08:17 AM PDT Gedung Baru KPK Pelajar Kelas II SD Sumbangkan Tabungannya untuk KPK Penulis : Didit Putra Erlangga Rahardjo | Minggu, 1 Juli 2012 | 21:54 WIB BANDUNG, KOMPAS.com- Rabani Bagaskara (7), pelajar kelas II SD Salman Alfaritsi, tanpa ragu membuka tas plastik berisi uang receh yang sudah dikumpulkannya selama satu tahun. Gemerincing uang logam terdengar saat dia bersama teman-temannya memasukkannya ke dalam kotak kencleng pembangunan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi. Hal itu terjadi di malam penggalangan dana pembangunan gedung KPK yang berlangsung di Gedung Indonesia Menggugat, Minggu (1/7/2012). Penggalangan dana itu terjadi bersamaan dengan gerakan sporadis di daerah lainnya. Rabani yang dipanggil Aiman mengaku mendapatkan uang receh tersebut setelah menyisihkan dari uang jajannya. Tidak sedikitpun anak pertama pasangan Lia Endiani-Reza Nurcahya ini menyesal telah menyumbangkan uangnya. "Kami ingin mengajari anak untuk berpartisipasi dalam gerakan pemberantasan korupsi," ujar Lia. Tindakan Aiman menjadi bagian pembagian kotak kencleng yang diedarkan selama acara berlangsung. Menurut Sely Martini, Wakil Koordinator Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch, hingga pukul 15.00 hari Minggu ini sudah terkumpul dana sebesar Rp 115.399.902 dari berbagai daerah. Editor : Marcus Suprihadi |
Terkumpul Rp 16 Juta dari Bandung Posted: 01 Jul 2012 08:17 AM PDT Gedung Baru KPK Terkumpul Rp 16 Juta dari Bandung Penulis : Didit Putra Erlangga Rahardjo | Minggu, 1 Juli 2012 | 22:00 WIB BANDUNG, KOMPAS.com- Malam penggalangan dana pembangunan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi di Bandung menghasilkan uang yang dikumpulkan secara saweran sebanyak Rp 1,3 juta. Bersama dengan lelang maupun sumbangan lainnya, totalnya mencapai Rp 16 juta lebih. Demikian hasil malam penggalangan dana yang berlangsung di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Minggu (1/7/2012). Penggalangan dilakukan dengan beberapa cara mulai kotak kencleng, lelang maupun transfer secara langsung. Hasilnya, dari kotak saweran terdapat uang kertas maupum logam sejumlah Rp 1.356.250, lampu desain Ridwan Kamil terjual Rp 2,5 juta, sementara lukisan karya Tisna Sanjaya terjual Rp 5 juta. Ada pula transfer langsung sebesar Rp 8 juta. Secara keseluruhan, uang yang dihasilkan dari Bandung hingga hari ini sebanyak Rp 16.856.250. "Masih ada 100 kaus yang disumbang rekan dan komitmen dari 17.000 guru honorer yang akan menyumbang Rp 1.000 per orang," ujar Ridwan Kamil. Transfer uang langsung diarahkan ke rekening milik ICW sementara uang saweran diserahkan kepada perwakilan ICW, Sely Martini, yang menghadiri acara di Gedung Indonesia Menggugat ini. Menurut Ridwan, langkah mereka belum akan berhenti. Kelanjutannya tergantung dari pembahasan dari DPR yang rencananya berlangsung Selasa (3/7), apakah keputusannya masih akan mengambangkan dana untuk pembangunan gedung KPK atau sebaliknya. Editor : Marcus Suprihadi |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan