Isnin, 11 Jun 2012

KOMPASentertainment

KOMPASentertainment


Ringgo: Jadi Kacung Pun Saya Rela

Posted: 11 Jun 2012 06:13 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor Ringgo Agus Rachman rupanya terobsesi untuk bekerja di balik layar. Aktor berusia 29 tahun ini berharap kelak dirinya bisa mengibarkan namanya sebagai seorang sutradara. Demi mewujudkan keinginannya itu, ia pun memilih untuk mengurangi jadwal shooting-nya.

"Tahun ini, saya baru membintangi satu film, memang saya sedang mengurangi jadwal shooting. Sekarang lagi belajar sesuatu yang baru. Jadi kacung pun saya rela," ujarnya ketika ditemui usai jumpa pers film Di Timur Matahari di Gedung XXI, Epicentrum Kuningan, Jakarta, Senin (11/6/2012).

Mengawali karier barunya itu, bintang film Get Married ini juga mengaku tengah magang di salah satu rumah produksi. "Lagi belajar jadi kacung yang baik," selorohnya. 

Langkah besar selalu diawali dengan langkah kecil. Ini juga menjadi moto Ringgo.  "Untuk memulai hal baru ini saya benar-benar harus mengawalinya dari bawah," ujarnya lagi.

Beruntung, aktor yang mulai karier akting lewat film Jomblo ini, diajak untuk ambil bagian dalam film  Di Timur Matahari yang diproduksi perusahan Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen, Alenia Pictures. Dari sini, Ringgo mengaku banyak mencuri ilmu dari Ale, panggilan Ari Sihasale. "Jadi lumayan bisa nyolong-nyolong ilmu," ujarnya.

Dalam film Di Timur Matahari, Ringgo didaulat memerankan tokoh Ucok, seorang pemborong proyek asal Batak. Demi perannya itu, Ringgo tentu saja harus belajar bicara dalam dialek Papua meski si Ucok asal Tapanuli, Sumatra Utara.

Rencananya, Di Timur Matahari akan tayang di gedung-gedung bioskop mulai 14 juni 2012. Film yang juga dibintangi oleh Lukman Sardi, Laura Basuki, dan Ririn Ekawati tersebut juga mengenalkan seorang bintang cilik baru asli Papua, Abetnego Yigibalom.

Dewa Budjana Rekaman di Los Angeles

Posted: 11 Jun 2012 05:42 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com -- Gitaris Dewa Budjana (48) kembali merekam album bersama drumer dan komposer asal Amerika Serikat, Peter Erskine, di Los Angeles, AS. Sebelumnya, dua album milik Budjana, berjudul Samsara (2003) dan Home (2006), juga digarap bersama Erskine.

"Album keenam yang berjudul Journey ini belum tahu kapan akan beredar. Niatnya memang hanya rekaman dan berkarya terlebih dahulu," kata Budjana yang berada selama sepekan di LA.

Budjana menceritakan, rekaman kali ini dilakukan di Fire House Recording Studios di Pasadena. "Dua album sebelumnya dikerjakan di studio di rumah Peter, dengan format trio (bass dan drum), tetapi yang sekarang direkam dengan format combo di studio profesional," katanya.

Selain dengan Erskine, Budjana juga dibantu oleh Bob Mintzer, Larry Goldings, dan Jimmy Johnson. Ia pun merasa sangat puas bisa merekam tujuh lagu di LA. Padahal, rencana rekaman ini hampir gagal.

"Saya mendekati Peter sejak setahun lalu dan gagal rekaman karena enggak ada modal dan sempat mencari sponsor. Akhirnya, tahun ini saya tetap nekat pesan tiket dan konfirmasi ke dia," ujarnya.

Bisa rekaman bersama musisi jazz kelas satu dunia tentunya sangat membanggakan Budjana. "Seru sekali. Mereka mendengarkan satu per satu secara detail. Kadang-kadang saya merasa oke, tetapi mereka enggak puas dan minta diulang," katanya. (SIE)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan