KOMPAS.com - Regional |
Posted: 29 Jun 2012 08:47 AM PDT Warga Blokade Proyek Tol Penulis : Amanda Putri Nugrahanti | Jumat, 29 Juni 2012 | 15:47 WIB SEMARANG, KOMPAS.com - Warga Desa Kandangan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (29/6/2012), memblokade proyek tol Ungaran-Bawen yang dikerjakan PT Waskita Karya. Warga memprotes sebagian sawah yang rusak karena tertimbun tanah proyek. Kepala Desa Kandangan, Paryanto mengungkapkan, PT Waskita Karya menimbun tanah di lokasi yang sudah dibeli. Namun, tanah itu longsor dan menimbun areal persawahan yang ada di lokasi yang lebih rendah. Warga pemilik sawah merasa dirugikan karena tanaman mereka rusak. Karena itu, warga memprotes perusahaan pelaksana pembangunan tol Ungaran-Bawen itu dan meminta penyelesaian agar warga tidak dirugikan. Terpisah, Kepala Humas PT Waskita Karya wilayah Bawen, Mahmud mengatakan, pihaknya hingga berita ini diturunkan, masih berdiskusi dengan warga yang protes untuk mencari solusi. |
Puluhan Anggota Dewan Tolak Tes Urine Posted: 29 Jun 2012 08:45 AM PDT KOLAKA Puluhan Anggota Dewan Tolak Tes Urine Penulis : Kontributor Kolaka, Suparman Sultan | Jumat, 29 Juni 2012 | 15:45 WIB KOMPAS.com/ SUPARMAN SULTAN Proses pemeriksaan urine di DPRD Kolaka, Jumat (29/6/2012). KOLAKA, KOMPAS.com - Sedikitnya 20 orang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kolaka Sulawesi Tenggara menghindari tes urine yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kolaka. Hal ini dibenarkan oleh Kepala BNN Kabupaten Kolaka Yunus Esa, Jumat (29/6/2012). Menurut Yunus sebelum dilakukan pemeriksaan urine pihak DPRD sendiri menyatakan kesiapan seluruh anggota dewan. "Kami kan (BNN) sudah menyurati DPRD berkali-kali. Namun baru saat ini menyatakan kesiapan para anggota dewan. Makanya kita datangi kantor DPRD itu. Tapi setelah kita datang hanya 13 orang saja yang lakukan tes urine. Selebihnya anggota kami tidak tahu mereka ke mana," ungkap Yunus. Yunus juga menambahkan, anggota dewan yang tidak lakukan tes urine akan terus dikejar karena menjadi pertanyaan sendiri mengapa mereka menghindar. "Jangan sampai para anggota dewan kita ini banyak yang konsumsi narkoba, buktinya sebelum lakukan tes urine terlihat ramai. Tapi setelah berlangsung mereka mulai hilang satu persatu. Jadi saya kordinasikan sama satuan Narkoba Polres Kolaka untuk memantau pergerakan anggota dewan yang mencurigakan," tegasnya. Ironisnya lagi, dua orang anggota dewan bernama Akring Johar dan Suharty Berty secara terang-terangan menolak untuk diperiksa. "Yang jelasnya saya tidak mau diperiksa" ungkapnya sambil berlalu. Sementara Akring Johar menghindari pemeriksaan dengan cara keluar gedung lewat pintu belakang kantor DPRD. Ketua DPRD Kolaka bernama Parmin Dasir mengungkapkan, pihaknya telah mengimbau kepada mereka yang "lari" agar tidak meninggalkan kantor sebelum tes urine. "Saya juga tidak mengerti kenapa hari ini banyak anggota dewan yang tidak hadir untuk mengikuti tes urine, padahal mereka telah menerima undangan dan mengatakan siap untuk di tes," katanya. Sementara itu, anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Peta Sultra bernama Andi Zainudin mendesak kepada BNN Kolaka agar memperjelas alasan dari tindakan menghindari tes urine yang dilakukan oleh anggota dewan. "Ini adalah indikasi yang sangat jelas, jangan sampai mereka (anggota dewan) itu memang pengguna narkoba, inilah yang harus dibongkar oleh BNN bersama Polisi. Apalagi rumor yang beredar memang ada beberapa anggota dewan Kolaka yang secara aktif mengonsumsi narkoba jenis sabu," tutupnya. Editor : Glori K. Wadrianto |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan