JAKARTA - Kunjungan Presiden Presidium Majelis Tinggi Rakyat Korea Utara (Korut) Kim Yong Nam ke Indonesia, dimanfaatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mendesak pentingnya dialog. Hal itu dilakukan mengatasi bias informasi tentang Korut.
Pada kesempatan itu, Kim Yong-Nam memanfaatkan pertemuan tersebut untuk memberikan informasi kepada Presiden SBY tentang perkembangan dialog Utara-Selatan beberapa waktu yang lalu. Yong-Nam juga menjelaskan tentang upaya peluncuran satelit Korut yang gagal April lalu.
"Presiden intinya menggarisbawahi perlunya menghormati aspirasi rakyat dari kedua bangsa. Masyarakat internasional juga diharapkan menghormati apa yang menjadi pilihan rakyat kedua Korea," ujar Menlu Marty Natalegawa usai pertemuan SBY dan Kim Yong-Nam di Istana Negara, dalam keterangan pers yang diterima Okezone, Jakarta, Selasa (15/5/2012).
"Presiden SBY juga menegaskan pentingnya untuk berkomunikasi dan melakukan dialog. Hal ini diperlukan guna menghindari kesalahpahaman dan ketidakseimbangan informasi seperti yang dikeluhkan pihak Korut terkait dengan upaya peluncuran satelit," imbuhnya.
Selain masalah bilateral dan perkembangan dalam negeri masing-masing, kedua Presiden juga membahas masalah regional, global dan upaya memperkuat dukungan serta kerjasama di forum-forum multilateral.
Kedua Presiden sepakat untuk terus membahas permasalahan-permasalahan di kawasan pada kesempatan ke depan. Pada akhir pertemuan itu, Kim Yong Nam menyampaikan undangan Pemimpin Tinggi Korut Kim Yong Un kepada Presiden RI untuk berkunjung ke Korut.
"Presiden SBY menerima dengan baik undangan tersebut dan meminta kepada kedua Menlu akan saling berkomunikasi terkait rencana kunjungan di waktu yang baik," kata Menlu menutup penjelasannya.
Kunjungan Presiden Presidium Majelis Rakyat Tertinggi Korut Kim Yong Nam ini adalah yang ketiga kalinya. Sebelumya dilakukan pada tahun 2002 dan 2005.
Lawatannya kali ini berlangsung selama tiga hari (13-16 Mei 2012) dan dilakukan dalam rangka memenuhi undangan Presiden SBY. Kim Yong Nam juga dijadualkan bertemu dengan Wapres Boediono, Ketua MPR dan Ketua DPR.
(faj)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan