Republika Online |
Inilah Adab Belajar Menurut Islam Posted: 20 May 2012 11:07 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Muhbib Abdul Wahab Perintah Allah SWT yang pertama kepada Nabi Muhammad SAW adalah membaca. (QS al-Alaq [96]:1-6). Perintah ini sangat penting karena inti belajar adalah membaca. Tidak ada proses pembelajaran yang tidak melibatkan aktivitas pembacaan. Dalam Islam, belajar adalah ibadah. "Menuntut ilmu itu (belajar) wajib bagi Muslim dan Muslimah." (HR Muslim). Perintah membaca tersebut sarat dengan adab (etika) mulia. Tidak semua membaca itu disebut belajar atau mencari ilmu. Alquran mula-mula mengaitkan perintah membaca dengan bismi rabbik (atas nama Tuhanmu). Artinya, adab belajar mengharuskan pelajar untuk meneguhkan niat yang ikhlas karena semata-mata mengharap ridha Allah SWT, agar ilmu yang diperoleh membuahkan keberkahan dan memberi manfaat bagi orang lain. Imam Syafi'i (150- 204 H) pernah "curhat" kepada gurunya, Waqi' mengenai hafalannya yang buruk. Sang guru menasihatinya agar meninggalkan maksiat. Kata sang guru, ilmu itu cahaya, dan cahaya Allah itu tidak akan diberikan kepada orang yang berbuat maksiat. Dengan demikian, belajar harus jauh dari perbuatan maksiat agar apa yang dipelajari menjadi "cahaya" yang dapat menerangi jalan hidup si pembelajar. Selain bismi rabbik dan menjauhi maksiat, pelajar juga harus senantiasa berperilaku yang baik (husnul adab), rajin, tekun, rendah hati, dan selalu mengamalkan ilmunya. "Ilmu yang tidak diamalkan itu bagaikan pohon yang tidak berbuah." Imam Syafi'i juga menegaskan bahwa ilmu itu bukan yang dihafal dalam pikiran, tetapi yang bermanfaat dalam perbuatan. Sabda Nabi SAW, "Siapa yang bertambah ilmunya, tetapi tidak bertambah petunjuknya (amalnya tidak semakin baik), maka ia hanya akan semakin jauh dari Allah." (HR ad-Darimi). Belajar menuntut optimalisasi kecerdasan, kesungguhan, ketekunan, dan kesabaran karena belajar itu bukan merupakan proses yang instan, (langsung berilmu) tetapi memerlukan kerja ikhlas, keras, dan cerdas. Imam Syafi'i, pernah bersyair, "Engkau tidak akan memperoleh ilmu kecuali terpenuhinya enam hal, yaitu: kecerdasan, antusiasme (kesungguhan), kesabaran, bekal yang cukup, bimbingan guru, dan waktu yang lama." Jadi, belajar itu bukan sekadar datang ke sekolah atau kampus untuk mendengar dan mencatat apa yang disampaikan guru, melainkan juga berusaha mengembangkan pemikiran, pengetahuan, kepribadian, moralitas, dan profesionalitas. Karena belajar itu ibadah, maka menurut Imam Ja'far as-Shadiq, belajar itu harus dimulai dengan thaharah (pembersihan diri) dan berwudhu agar terhindar dari godaan setan. Adab lainnya adalah menghormati guru dan ulama. Seorang pelajar juga dianjurkan untuk berlapang dada (toleran) dalam menghadapi perbedaan pendapat dan pemikiran. Wallahu a'lam |
Malaikat Mengelilingi Majelis Zikir Posted: 20 May 2012 11:00 PM PDT Sesungguhnya Allah memiliki sekelompok Malaikat yang berkeling dijalan-jalan sambil mencari orang-orang yang berdzikir. Apabila mereka menemukan sekolompok orang yang berdzikir kepada Allah, maka mereka saling menyeru, Kemarilah kepada apa yang kamu semua hajatkan. Lalu mereka mengelilingi orang-orang yang berdzikir itu dengan sayap-sayap mereka hingga kelangit. Apabila orang-orang itu telah berpisah (bubar dari majlis dzikir) maka para malaikat tersebut naik kelangit. Allah bertanya kepada mereka (padahal Dialah yang lebih mengetahui perihal mereka). Allah berfirman : "Darimana kalian semua? Malaikat berkata : Kami datang dari sekelompok hamba-Mu dibumi. Mereka bertasbih, bertakbir dan bertahlil kepada-Mu. Allah berfirman: Apakah mereka pernah melihat-Ku? Malaikat berkata: Tidak pernah! Malaikat berkata: Andai mereka pernah melihat-Mu niscaya mereka akan lebih meningkatkan ibadahnya kepada-Mu, lebih bersemangat memuji-Mu dan lebih banyak bertasbih pada-Mu. Allah berfirman: Lalu apa yang mereka pinta pada-Ku? Allah berfirman: Dari hal apa mereka minta perlindungan? Allah berfirman: Apa mereka pernah melihat neraka? Allah berfirman: Aku persaksikan kepadamu bahwasanya Aku telah mengampuni mereka. Salah satu dari malaikat berkata: Disitu ada seseorang yang tidak termasuk dalam kelompok mereka. Dia datang semata-mata karena ada satu keperluan (apakah mereka akan diampuni juga?). Allah berfirman : Mereka (termasuk seseorang ini) adalah satu kelompok dimana orang yang duduk bersama mereka tidak akan kecewa". Dalam riwayat Muslim ada tambahan pada kalimat terakhir: "Aku ampuni segala dosa mereka, dan Aku beri permintaan mereka". SubhanAllah. |
You are subscribed to email updates from Republika Online RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan